WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan para Kepala Desa, Lurah dan Camat agar melaporkan kasus stunting secara benar.
“Sebagai motor penggerak pembangunan kecamatan, kelurahan dan desa, bapak/ ibu Camat, Lurah dan Kepala Desa harus mengetahui benar informasi mengenai warganya yang stunting dan bagaimana cara mengatasinya, sehingga laporan perkembangan stunting Sumba Barat kepada Gubernur benar,” sebut Gubernur Laiskodat ketika berbicara dalam acara Rakor bersama Kepala Desa, Lurah dan Camat se Kabupaten Sumba Barat, Senin (10/10/2022).
Menurut Gubernur Laiskodat, bila laporan Lurah dan Kepala Desa kepada Camat kurang benar maka laporan Camat kepada Bupati dan selanjutnya kepada Gubernur akan salah juga.
Gubernur Laiskodat menegaskan, selain stunting, seorang Lurah dan Kepala Desa harus mengetahui berapa luas lahan masyarakat yang sudah ditanami jagung sampai saat ini. “Berapa luas lahan yang telah disiapkan petani untuk ditanam tahun ini, berapa luas lahan yang belum digarap, dan bagaimana solusi desa untuk memanfaatkan lahan kosong dengan upaya menanam jagung,” sebutnya.
Ia menambahkan, para Lurah dan Kepala Desa juga harus mengetahui dimana tempat lahan kosong yang tidak pernah ditanam dan dikelola, dan saat ini masyarakat terlibat disana. “Iinilah sebuah budaya kerja, budaya kehidupan baru hadir disana,” sebutnya.
Dikatakan Gubernur Laiskodat, program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) walaupun merupakan Program Gubernur, tetapi itu perintah Presiden Joko Widodo. Pasalnya, dunia sedang menuju krisis pangan. “Jika ada kendala modal maka silahkan memanfaatkan dana KUR Bank NTT,” sebut Gubernur Laiskodat.
Salah satu pendidi Partai NasDem ini menambahkan, dalam mengelola lahan jagung, masyarakat tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, tetapi bekerja kolaborasi antara para petani, relasi pengusaha daerah, investor, dan pemerintah termasuk para Camat, Kepala Desa. “Para Kepala Dinas secara teknis memberikan pendampingan agar usaha tanam jagung bisa sukses dan berhasil dipanen. Bila semua elemen bergerak maka petani daerah Sumba Barat pasti makmur, karena jagung bernilai ekonomis sangat tinggi,” sebut Gubernur Laiskodat.*/)TimMediaVBL
Editor: Laurens Leba Tukan