Doris Rihi ke Demondei, Desa Sehat yang Kaya Komoditi di Pelosok Terisolir

220
Penjabat Bupati Flotim, Doris Alexander Rihi ketika bersama masyarakat mendeklarasikan Demondei sebagai Desa STMB. Selasa (4/10/2022). Demondei merupakan salah satu dari 12 Desa di Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Foto:ProkopimFlotim

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Letaknya sangat terisolir,  jauh di bebukitan. Akses jalan menuju ke sana masih sangat sulit. Meskipun, desa Demondei merupakan salah satu sentra komoditi seperti kelapa, kakao, kemiri, dan jambu mete. Demondei adalah salah satu dari 12 Desa di Kecamatan Wotanulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Lantaran akses jalan yang sulit, membuat semua komiditi itu seperti tidak berharga dan hanya bisa dibeli dengan harga murah. Dampaknya, masyarakat di wilayah itu terus dililit kemiskinan.

Selasa (4/10/2022), Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mengunjungi desa Demondei. Warga sangat gembira menyambut sosok tampan murah senyum yang berasal dari Sabu Raijua itu. Ia diterima secara adat oleh tetua kampung. Sapaan syair adat didaraskan untuk menyambut dengan ikhlas Doris Rihi dan rombongan.

Doris Rihi hadir di sana untuk mendeklarasikan Demondei sebagai desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Flores Timur. Momentum deklarasi itu membaptis Kabupaten Flores Timur mencapai jumlah 158 Desa dari total 250 Desa di Flotim yang hingga akhir tahun 2021, telah mendeklarasikan diri sebagai Desa STBM dan ODF. Rinciannya, sebanyak 139 Desa yang telah dideklarasikan sebagai desa STBM dan 19 desa sebagai Open Defecation (ODF).

Penjabat Bupati Flotim, Doris Rihi mengungkapkan rasa kagum atas sambutan yang antusias dari masyarakat Desa Demondei. “Saya melihat langsung Desa Demondei dan sekelilingnya. Ini adalah desa yang kaya. Terima kasih orang tua adat dan masyarakat Demondei sudah menerima saya dengan adat. Saya hadir di sini karena STBM yang merupakan media yang mempertemukan kita sehingga saya bisa hadir untuk lebih dekat dengan masyarakat,” sebut Doris Rihi.

Mantan Penjabat Bupati Sabu Raijua ini mengatakan, ikrar yang telah disampaikan oleh warga Desa Demondei merupakan sebuah komitmen untuk merubah perilaku hidup menjadi hidup yang lebih sehat. “Saya berharap agar sosialisasi dan informasi tentang kebutuhan kesehatan dan pilar-pilar STBM berjalan dengan baik sehingga dapat dijadikan tanggung jawab masing-masing warga,” katanya.

Ia berpesan pada masyarakat Demondei untuk senantiasa menjaga kebersamaan dan keharmonisan dalam satu ikatan keluarga serta. “Kita harus menjadi satu keluarga dalam suasana harmonis. Jangan ada hal-hal yang menyakiti kita atau menyesatkan kita sehingga berpengaruh terhadap hubungan kekeluargaan. Mari kita bersatu karena masyarakat dan pemerintah adalah satu dan tentunya memiliki satu niat kebersamaan untuk membangun dan mensejahterakan bumi dan masyarakat Flores Timur,” ujarnya.

Jalur Jalan Pandai – Demondei – Dani Bao

Penjabat Bupati Flotim, Doris Rihi mengatakan, ada tiga ruas jalan khusus yang diusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Inpres Pembangunan Desa. Salah satu dari tiga ruas itu melintasi Desa Demondei. “Tiga ruas jalan di Flotim yang segera dibangun adalah Simpang Lamanabi – Patisirawalang di Flotim Daratan, Jalur Pandai – Demondei – Dani Bao di Adonara serta Ritaebang – Tanah Lein – Lewotanaole di Pulau Solor,” sebut Doris Rihi.

Dijelaskan, ketiga ruas jalan tersebut telah dipresentasikan di Balai Jalan Nasional sehingga ia meminta dukungan doa dari seluruh masyarakat agar segera terealisasi.

Tentang sektor pendidikan, Doris Rihi mengingatkan para Kepala Sekolah dan guru-guru untuk berhati-hati dalam menginput data, khususnya pengisian data Dapodik. “Pengisian data haruslah jujur. Jangan sampai hanya karena ingin mendapatkan akreditasi sehingga data yang diinput tidak sesuai dengan kenyataan di sekolah. Padahal data itu secara digital atau secara elektronik direkam oleh Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, sampaikanlah data dengan sejuru-jujurnya,” katanya.

Kades Demondei, Wilfridus Wulan mengatakan, berdasarkan rekomendasi Pokja Perumahan Kawasan Pemukiman (PKP) Kabupaten Flores Timur nomor: BPPPPD.600/06/Ekoinfranswil/2022, tanggal 22 September 2022, maka desa Demondei Kecamatan Wotan Ulumado layak dideklarasikan menjadi desa STBM. Kelayakan ini menurut Kades Desa Demondei membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri selama satu tahun terhitung pemicuan pada bulan September 2021 hingga 21 September 2022 setelah dilaksanakan verifikasi STBM oleh tim Pokja PKP Kabupaten Flores Timur.

Desa Demondei terdiri dari 77 rumah tangga, 89 KK dan 385 Jiwa dengan hasil pilar I, Stop Buang Air Besar sembarangan 100%, memiliki jamban rumah tangga dengan tipe leher angsa 73 rumah, digunakan oleh 84 KK dan 371 jiwa. Sedangkan jamban dengan tipe plengsengan digunakan 4 rumah, 5 KK dan 14 Jiwa.

Pilar 2 Cuci tangan pakai Sabun pada air mengalir 100 % rumah tangga, mempraktekkan dan memiliki CTPS dengan menggunakan bambu atau jerigen. Pilar ke 3, Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga 100%. Pilar ke-4 pengelolaan sampah rumah tangga 100%, dengan memiliki tempat sampah dan melakukan pemilihan sampah organik dan non organik.

Pilar ke-5, pengelolaan limbah cair rumah tangga 100 % dengan adanya lubang serapan sederhana. Pilar ke-6, merupakan pilar lokal yakni penertiban tempat jemuran. Kades Demondei juga pada kesempatan itu melaporkan angka stunting sebanyak 16 orang yang terdiri dari 1 orang anak di bawah 2 tahun dan 15 anak di atas dua tahun. Adapaun upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting adalah melalui pemberian makanan tambahan.

Kades Wilfrid menyampaikan terima kasih atas perhatian Penjabat Bupati Flores Timur yang berkenan hadir untuk mendeklarasikan desa Demondei menjadi desa STBM. “Terima kasih kepada Penjabat Bupati Flores Timur serta seluruh pihak yang terlibat dan memberikan semua dukungan sejak awal persiapan hingga kegiatan deklarasi STBM ini. Untuk memperkuat STBM di Desa Demondei ini, Wilfrid Wulan mengakui Pemerintah Desa Demondei berkomitmen untuk menertibkan Perdes tentang pelaksanaan STBM.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Heronimus Lamawuran/Herry, S.Sos.; Kadis PKO Feliks Suban Hoda, S.S.,M.Ed.; Kadis PMD Paulus Petala Kaha, M.Si.; Sekretaris Dinas Kesehatan Yohanes Djong; Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Hendrikus Chistian Edy Jaya Lamanepa; Pokja PKP, Helena L. Da Costa Fernandez Resiona, ST, M.Si.; Camat Wotan Ulumado, Sivester Kopong, A.Ks., M.Si; Babinsa Kecamatan Wotan Ulumado, Serda Hery dan Praka Huzaer; Babinkantibmas Kecamatan Wotan Ulumado, Briptu Abubakar Sidik; Direktrur YPPS, Melkior Kolibaran; Kepala Puskesmas Banione Tomas Tupen Beda, Amd.Kep.; tokoh masyarakat, tokoh Pendidik, tokoh agama, tokoh adat serta seluruh masyarakat Desa Demondei.

Usai mendeklarasikan STBM di desa Demondei, Penjabat Doris bersama pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Flores Timur melakukan kunjungan ke SMP Satap Basarani kemudian melanjutkan kunjungan ke kantor Kepala Desa Nayubaya, Kantor Kepala Desa Samasoge, Kantor Kepala Desa Wotan Ulumado di Botung dan Kantor Kepala Desa Wailebe sebelum akhirnya menuju ke Pelabuhan Tobilota untuk bertolak kembali ke Larantuka.*/)ProkopimFlotim

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap