Chris Mboeik Tentang Lebu Raya, Tokan dan Hurek dari Perserond Rote Ndao

2383
Ketua Asprov PSSI NTT, Chris Mboeik ketika final ETMC XXXI di Gelora 99 Lembata, Kamis (29/9/2022) dan pemain Perserond Rote Ndao dari Adonara, Leonard Lebu Raya dan Indrawan Tokan. Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan dan Dok. Perserond

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Turnamen sepakbola paling akbar di Nusa Tenggara Timur, El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXI di Kabupaten Lembata memberikan pelajaran berharga tentang nilai solidaritas dan kekeluargaan antar sesama orang NTT.

“Saya merasa bangga karena tujuan kita menyelenggarakan ETMC selain untuk prestasi sepakbola tetapi ada silahturahmi. Ada nilai kekeluargaan antar sesama anak-anak Flobamorata. Bagaimana kita menyaksikan ada Lebu Raya, Tokan dan Putra Hurek yang bisa bermain dari Perserond Rote Ndao. Ini sesuatu keindahan yang luar biasa,” sebut Ketua Asprov PSSI NTT, Chris Mboeik ketika berbicara dalam acara seremonial final ETMC XXXI antara Perse Ended an Persebata Lembata di Gelora 99 Lembata, Kamis (29/9/2022).

Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT ini berharap, kedepannya lebih banyak lagi pola pemain seperti itu. “NTT ini milik kita bersama dan semua anak NTT bisa menjadi tuan rumah dari Kabupaten manapun,” sebut Chris Mboeik.

Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkorban menyukseskan penyelenggaraan ETMC XXXI di Lembata. “Sudah 21 hari kita sama-sama menyaksikan baik secara langsung maupun melalui media. Begitu banyak hal luar biasa yang kita lalui bersama. Kita mampu menghadirkan sepakbola di NTT dengan semangat kekeluargaan, bukan semata untuk prestasi,” sebutnya.

Disebutkan Chris Mboeik, tujuan turnamen ETMC tidak semata-mata untuk bermain bola berprestasi. Lebih dari itu, bagaimana dengan sepakbola bisa merajut kebersamaan sebagai anak-anak Flobamorata. “Biacara ETMC, di sana ada prestasi dan juga ada silahturami dan kebersamaan,” ujarnya.

Politisi NasDem ini mengatakan, upaya PSSI NTT untuk membawa kemajuan sepakbola NTT sudah mulai ada tanda-tanda kemajuan. “Minggu lalu saya ikut mengantar tim Pra Popnas NTT bermain di Samarinda dan puji Tuhan kita mampu lolos untuk tampil di Pra Popnas nanti. Kita mampu mengalahkan tim-tim hebat. Karena itu saya mau katakana anak-anak NTT bisa. Kita bisa, kita hebat, NTT punya segudang potensi yang tidak akan kalah dengan suku bangsa manapun di bidang sepakbola,” tegasnya.

Chris Mboeik mengatakan, tim Asprov PSSI NTT sudah dan sedang mengumpulkan 50 nama pemain yang dijaring selama proses ETMC ini untuk disleksi lebih lanjut untuk menjadi tim Pra Pon NTT yang akan berlaga tahun depan. “Karena kita tudak hanya bermain bola jago kandang tapi kita harus tampil di ajang Nasonal,” katanya.

Ia menambahkan, dua hari lalu salah satu anak NTT di bidang sepakbola pantai yang dikirim PSSI NTT bulan Mei yang lalu di Bali masuk dalam sleksi tim sepakbola pantai yang saat ini sedang bermain di Thailnd. “Satu per satu, mulai banyak anak NTT tampil ajang sepakbola nasional. Dan Asprov PSSI NTT bertekad mendorong hal itu,” sebut Chris Mboeik.

Mantan jurnalis senior Suara Pembaharuan ini menyebut, Persebata Lembata sudah menunjukan kualitasnya yang sangat baik sebagai tuan rumah. “Lomblen manis, sebagai penyelenggara ada dua sukses besar pada penyelengaraan even sepakbola kali ini. Pertama sukses sebagai tuan rumah penyelengaraan ETMC XXXI, dan sukses dari sisi prestasi. Dua prestasi ini yang dimiliki Lembata, kita patut memberi apresiasi yang tinggi,” katanya.

Untuk diketahui, tim Perserond Rote Ndao yang berhasil menjadi juara IV ETMC XXXI memiliki pemain dari berbagai daerah di NTT. Bahkan sebagian pemain Perserond direkrut dari Adonara, Solor dan Lembata. Tidak hanya Lebu Raya dan Ambor Tokan dua bersaudara kandung dari Watoone, Kecamatan Witihama, Adonara, Kabupaten Flores Timur yang memperkuat Tim Perserond Rote Ndao.

Masih ada 6 serdadu muda Adonara yang ikut direkrut untuk bermain dari tim negeri sejuta Tii Langga Rote Ndao di laga final untuk memperebutkan juara III ETMC.

“Mereka adalah anak-anak yang sebagianya lahir di Adonara. Mereka sangat berbakat yang saya didik sendiri setelah mereka tamat SMP di kampungnya dan melanjutkan pendidikan di SKO Flobamor Kupang. Saya tau persis kemampuan mereka karena saya mengasah mereka sampai tamat dan berkuliah. Dan ketika saya ajak bergabung di Perserond, mereka sangat bersyukur dan ini wujud terimakasih mereka terhadap saya sebagai pembimbing dan pelatih mereka,” sebut Pelatih Perserond, Coach Zeth Adoe kepada SelatanIndonesia.com.

Tim Perserond Rote Ndao berhasil meraih juara IV setelah dikalahkan oleh tim Persim Manggarai. Berikut para pemain Perseron Rote Ndao yang berasal dari Adonara, Solor dan Lembata.

  1. Leonard Lebu Raya (Tim 1912 Watoone)
  2. Indrawan Tokan ( Tim 1912 Watoone)
  3. Ampet Tokan ( Tim 1912 Watoone)

4.Melkyor Doni (Agotugu)

5.Arema BBS (Perselaya)

6.Bondan (Perselaya)

7.Ucok BM (Citra Damai).

8.Patisari Aukoli (Arsenal Terong)

  1. Putra Awaludin (Solor)
  2. Putra Hurek ***Laurens Leba Tukan
Center Align Buttons in Bootstrap