LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Seluruh pencinta sepakbola di NTT, Indonesia, bahkan di berbagai belahan dunia dengan muda mengakses jalannya pertandingan El Tari Memorial Cup (ETMC) ke 31 di Keabupaten Lembata. Sejak pembukaan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada 9 September 2022 silam, turnamen paling bergengsi di NTT itu dapat diakses langsung dari handphone.
Adalah Milenial Spirit Chanel yang digagas oleh Muhammad Sipriadin Pua Rake, anggota DPRD Provinsi NTT dari dapil NTT V yang meliputi Ende, Sikka, Ngada dan Nageko dari Partai Gerindra. Meski demikian, ada sosok yang setia melaporkan jalannya setiap pertandingan.
Di adalah Muji Burahman. Anak muda dari Namosian Kota Kupang itu punya kemampuan melaporkan jalannya pertandingan sepanjang pembukaan turnamen ETMC hingga kini mencapai babak final. Ia mengisahkan, awal mula Milenial Spirit Chanel hadir melaprokan jalannya pertandingan ETMC dimulai ketika turnamen Suratin Cup di Kabupaten Ende.
“Teman-teman Panitia di Lembata lalu menghubungi manajmen Milenial Spirit Chanel dan disepakati agar menjadi peliput jalannya pertandingan dan diberikan hak eksklusif untuk siaran. Lalau dibantu Pak Muhammad Sipriadin Pua Rake memfasilitasi tim dari Ende datang ke Lembata. Tim teknis untuk live sebanyak 5 orang dan juga ada teman-teman di Lembata yang membantu,” sebutnya.
Muji Burhaman mengatakan, sebenarnya ia tidak datang ke Lembata namun setelah dikontak Ketua Komisi Kompetisi Asprov PSSI NTT Eki Madi akhirnya Muji hadir di Lembata. “Karena saya sudah akrab dengan teman-teman Milenial Spirit Chanel sejak di Ende dan kbetulan mereka belum punya reporter tetap sehingga saya diminta untuk menjadi reporter sejak hari pertama sampai sekarang,” ujar Muji.
Ia juga tidak menduga bahwa respons publik pencinta sepakbola di NTT bahkan di seluruh Indonesia dan luar negeri sangat antusias dengan tayangan yang disajikan Milenial Spirit Chanel. Sejak hari pertama sampai sekarang respons dan keiginan orang untuk akses Milenial Spirt Chanel sangat tinggi. Kalau TVRI susah kita lihat penontonnya untuk melihat rating.
“Kalau di Melnial Spirit Chanel dan chanel Youtube lainnya kita bisa lihat dari jumlah subscriber. Di Ende, cahanel ini sudah ada. Ketika sebelum siaran ETMC jumlah subscriber hanya 5000an. Setelah ada siaran Suratin Cup sampai final mencapai 28 ribu subscriber. Setelah datang ke Lembata, dari 28 ribu, sekarang sudah mencapai 59 ribu subscriber. Dari situ saja kita lihat antusisa publik sangat kuat,” katanya.
Menurut Muji, lantaran ETMC merupakan ajang sepakbola paling bergengsi di NTT membuat animo pulik untuk mengakses tayangan Milenial Spirit Chanel sangat tinggi. “Memang kulaitas gambara tidak kalah dengan tayangan lain meski kita di level lokal namun kita berusaha untuk menjabawab kerinduan masyarakat pencinta bola dimanapun berada untuk bisa menyaksikan ETMC,” ujar Muji.
Ada empat perangkat camera yang disiapkan Milenial Spirit Chanel setiap kali pertandingan berlangsung. Keempat camera itu diposisikan di sisi kiri, kanan, tengah dan satu di lapangan lalau dimonitor melalaui ruangan kontrol. Ia mengakui tidak ada kendala serius yang dihadapi ketika menayangkan jalannya pertandingan karena ditopang kekuatan internet dan listrik yang memadai. “Hanya kadang sering dapat protes ketika ada gol lalu euvoria pentoton yang lompat-lompat sampai tutup camera. Ini sering kami dapat protes,” ujarnya.
Muji juga mengingatkan para konten kretaror lainnya yang sering kali bertindak semberono mencuri tayangan live dari Milenial Spirit Chanel lalu ditayangkan langsung di akun youtubenya. “Ada pihak tertentu yang sering mereley siaran kami tanpa ijin. Ini kejahatan karena mencuri siaran kami. Mesti sebagai sesame konten creator harus saling menghargai, Pengorbanan waktu, biaya dan tenaga dari kami tidak dihargai. Ini yang kami sesalkan,” sebutnya.
Muji mengharapkan, melalui siaran yang ditayang oleh Milenial Spirit Chanel bisa memberikan ruang promosi bagi pemain-pemain berbakat di NTT untuk bisa eksis dan direkrut di tim-tim sepak bola besar di tanah air. “Melalaui siaran kami, para sponsor atau penikmat sepak bola bisa mlihat langsung kemampuan dan sikil pemain kita melalaui rekamn-rekaman video yang kita sajikan selama pertandingan. Karena saat ini eranya sepakbola sudah menjadi industry. Sehingga ini jadi ajang untuk menjadi referensi dari tayangan yang kami sajikan. Kita tidak sekedar jual kemampuan pemain lewat ceritera tetapi ada bukti visual,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan