LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Masyarakat Nusa Tenggara Timur Kamis (29/9/2022) sore akan mengarahkan mata ke Lembata, pulau mungil dalam gugusan pulau di sebelah timur Flores, nusa bunga. Baik menyaksikan langsung maupun melalui siaran livestreaming di kanal YouTube Milenial Spirit Chanel, LeganTv, Tornado Chanel ataupun chanel YouTube lainnya yang menyiarkan langsung.
Laga final Liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXI 2022 zona NTT antara Persebata Lembata versus Perse Ende di Gelanggang Olahraga (GOR) 99 di Pada, tak jauh dari Lewoleba, kota Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur menjadi drama menegangkan bagi pencinta dan pendukung masing-masing kesebelasan dua tim yang akan beradu ketrampilan dan kegaduhan personal menjaga gawangnya agar tak kebobolan lawan.
“Saya melihat dua tim baik Persebata Lembata dan Perse Ende punya materi pemain mumpuni. Sulit memprediksi tim mana akan keluar sebagai jawara pada turnamen bergengsi kali ini. Namun, lebih dari itu sebagai penikmat bola yang lahir di Lembata, lewotana, leuawuk ada kebanggaan tersendiri,” ujar Ansel Deri, warga asal Lembata kelahiran Desa Belabaja, Nagawutun yang tinggal di Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (28/9/2022).
Ansel Deri, mantan staf Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat semasa di DPR RI mengatakan, bola dalam turnamen ETMC XXXI di Lembata bukan sekadar ajang meraih juara. Ia juga menyimpan persaudaraan, merangsang geliat ekonomi hingga ke tengah masyarakat.
“Kalau ada tim luar Lembata nginap di rumah penduduk, ini sesuatu yang baru. Kami mesti menjadi tuan rumah yang baik. Saya pikir menjadi tuan rumah yang baik juga adalah dambaan Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa, Sekretaris Daerah Paskalis Ola Tapobali, para camat, lurah, dan masyarakat Lembata. Kami semua merindukan El Tari Cup membawa kenangan tersendiri bagi masing-masing pengurus dan tim dari berbagai kabupaten dan kota di NTT,” lanjut Ansel, lulusan SMA Kawula Karya Lewoleba tahun 1990.
Keputusan Gubernur Viktor Laiskodat bersama Asprov NTT menjadikan Lembata sebagai tuan rumah ETMC 2022 bukan perkara mudah di tengah dukungan venue olahraga yang masih sangat minim. Namun, tentu pertimbangan dan keputusan Pemerintah Kabupaten Lembata menerima keputusan sebagai tuan rumah bukan sekadar membawa beban menerima ribuan manusia yang akan memenuhi Lewoleba, kota kecil yang sangat panas.
“Penjabat Bupati Lembata Pak Marsianus Jawa bersama para camat dan warga tentu akan bekerja keras memberikan pelayanan maksimal kepada para pengurus dan pemain dari berbagai kabupaten selama mereka tinggal di Lewoleba. Lebih dari itu, satu pekerjaan besar adalah memberikan pelayanan setulus hati, sesuatu yang juga jadi warisan para pemimpin Lembata terdahulu dan para sesepuh. Kalau warga punya singkong, kestela, bunga papaya, merungge, daun ubi, pisang, silahkan jamu sepenuh hati. Hanya itu oleh-oleh yang barangkali akan dibawa pulang tamu saat kakinya melangkah di dermaga atau bandara,” kata Ansel.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para kontingen yang sudah melihat dari dekat wajah Lewoleba, mengakrabi masyarakat di rumah-rumah atau para petani dan nelayan yang jauh-jauh datang dari kampung-kampung selama turnamen berlangsung.
“Kalau ada pengalaman kurang berkenan selama tinggal di Lembata, entah soal pelayanan para petugas atau selama berlangsung turnamen, tentu itu tak lepas dari kelemahan sebagai manusia. Saya percaya, pengalaman selama turnamen berlangsung semakin menebalkan rasa cinta pada Lembata, pulau mungil dan eksotik meski di sana sini masih membutuhkan kerja keras menatanya lebih maju lagi. Terima kasih, kepada pengurus dan kontingen. Lembata adalah tanah titen, pulau kita semua anak Flobamora,” kata Ansel.***Laurens Leba Tukan