KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Setelah mempersembahkan medali perak pada PON 2022 di Papua untuk NTT, kali ini untuk menyambut PON 2028 mendatang, cabang olahraga Cricket NTT menargetkan medali emas.
“Cabang Cricket, kami sudah pernah meraih medali perak di PON 2022 Papua, dan untuk PON XXII Tahun 2028 target kita emas kali ini,” sebut Ketua Pengprov Cricket NTT, Dr. Inche Sayuna kepada SelatanIndonesia.com di Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Jumat (16/9/2022).
Inche Sayuna mengatakan, jika sebelumnya di PON 2022 Cabang Cricket NTT hanya menyertakan satu regu, kini ada dua regu dipersiapkan. “Tim Putra dan Putri kita persiapakan. Kebetulan cricket sudah masuk dalam olahraga kebakatan dan untuk itu kami sudah siapkan tim Putra dan Putri,” sebutnya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT ini mengatakan, selain menargetkan emas, cabor cricket juga akan diikutkan pada tiga menu mata lomba sesuai yang diselengarakan dalam PON. “Kami sedang latihan dalam mempersiapkan liga, maupun Porprov, dan kemudian Pra Pon tahun 2023,” katanya.
Inche Sayuna yang juga Wakil Ketua Umum KONI NTT ini menjelaskan, sesuai hasil tim penjaringan dan penyaringan KONI Pusat, NTT dan NTB dalam venuenya telah mencapai 30 persen untuk menjadi tuan rumah PON, antara NTT dan NTB. “Kita sudah bisa selenggarakan karena venue yang kita miliki 30 persen, untuk persiapan menjadi tuan rumah PON Tahun 2028, dan itu penilaian dari TIM KONI Pusat,” katanya.
Ia mengaku, untuk saat ini venue-venue di Provinsi NTT belum masuk dalam koalifikasi standar internasional, sehingga KONI NTT akan lakukan koordinasi dengan KONI Pusat dalam persiapan PON XXII tahun 2028.
Sebelumnya, Inche Sayuna bersama Ketua Umum KONI NTT yang juga Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi menggelar jumpa pers untuk menymapiakan bahwa Provinsi NTT bersama dengan Provinsi NTB sudah ditetapkan sebagai tuan rumah bersama PON XXII Tahun 2028.
Disebutkan Josef Nae Soi, penetapan ini dilakukan dalam Musyawarah Olahraga Luar Biasa Nasional (Musorlubnas) dengan agenda tunggal Penetapan Penentuan Tuan Rumah PON XXII Tahun 2028 pada 13 September 2022 di Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh Pengurus KONI Provinsi se-Indonesia dan Pengurus KONI Pusat.
“Sesuai aturan, penetapan Tuan Rumah PON minimum enam tahun sebelum dilaksanakan.Puji Tuhan, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat ditetapkan secara resmi sebagai Tuan Rumah Bersama PON XXII Tahun 2028. Saya bersama Bapak Gubernur menyampaikan terima kasih atas segala dukungan dari seluruh komponen masyarakat Nusa Tengara Timur sehingga kita bisa menjadi tuan rumah event olah terbesar di tanah air ini,” katanya.
Menurut Nae Soi, penetapan ini mesti diikuti dengan langkah-langkah persiapan, baik itu terkait kesiapan masyarakat untuk menerima para atlet dari seluruh Indonesia, akomodasi maupun venue-venue dengan standar internasional.
“Kita harus mempersiapkan venue-venue supaya diakui oleh dunia internasional. Akan ada tim dari International Olympic Commitee (IOC) untuk melakukan penilaian dan sertifikasi terhadap venue-venue yang ada sehingga ketika ada atlet yang memecahkan rekor dunia, bisa diakui dunia internasional,” katanya.
Tidak hanya itu, dipersiapkan juga atlet-atlet NTT sehingga bisa memberikan prestasi yang optimal serta memperbaiki posisi NTT di klasmen perolehan medali serta mempersiapkan mereka untuk bertanding secara sportif.
Ia menjelaskan, sesuai kesepakatan dan komunikasi yang sudah dibangun dengan NTB, pembukaan PON akan dilaksanakan di NTT. “Venue-venue yang sudah ada sekarang akan kita perbaiki dan tingkatkan dengan anggaran dari APBD dan APBN. Juga kita akan mencari sponsor dari pihak ketiga. Kegiatan persiapan ini sudah mulai dilakukan tahun depan. Mulai tahun depan kita akan menyelenggarakan pertandingan-pertandingan olahraga bertaraf nasional dan internasional sebagai bagian dari persiapan kita menuju tahun 2028. Kita juga akan membangun stadion besar untuk acara pembukaan nanti,” jelasnya.***Laurens Leba Tukan