SURABAYA,SELATANINDONESIA.COM – Kinerja BPD terlihat semakin baik hingga Maret 2022. Total aset BPD seluruh Indonesia mencapai Rp 884,79 triliun atau naik 9,8 persen secara year-on-year. Hal itu diikuti dana pihak ketiga, kredit, dan laba yang juga meningkat secara year- on-year.
’’Termasuk memberikan kontribusi nyata bagi pemerintah daerah selaku pemilik BPD dan ke pada masyarakat,” sebut Direktur Operasional Asbanda, Subekti Heriyanto ketika berbicara dalam acara Treasury BPD Talk 2022 yang berlangsung di Ballroom Hotel JW Marriott, Surabaya (7-8/9/2022).
Momentum tersebut dihadiri perwakilan seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda). Event yang bertemakan “Harmony in Diversity” ini dihadiri Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, jajaran direksi Bank Jatim, juga Principal & Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip, dan Evy Junita yang mewakili kepala Kantor Regional 4 OJK Jawa Timur.
Selain itu, ada ekonom ahli, divisi analisis, dan pengembangan pasar keuangan Bank Indonesia Dopul Rudy Tamba. Turut Hadir Bank NTT, Yohanis Landu Praing selaku Direktur Dana dan Treasury Bank NTT.
Dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Kamis (15/9/2022) disebutkan, Treasury BPD Talk 2022 bukan saja sebagai ajang silahturahmi tetapi membuka kolaborasi dalam bidang treasury demi meningkatkan partumbuhan ekonomi di daerah masing masing.
Acara tersebut dilaksanakan pula penandatanganan Global Master Repurchase Agreement (GMRA) oleh Bank NTT dan Bank Jatim. GMRA merupakan Dokumen Perjanjian untuk transaksi Repo – Reverse Repo.
Dengan adanya GMRA ini dapat mendukung diversifikasi transaksi Bank NTT dan Bank Jatim tidak hanya Call Money tetapi juga repo – reverse repo. Juga menjadi lebih aman ketika bertransaksi dalam situasi uncertainty.
Bank Indonesia memiliki program Blueprint Pengembangan Pasar Uang 2025 juga dapat mengembangkan aspek treasury setiap BPD. “Acara ini tidak hanya menyukseskan Blueprint Pengembangan Pasar Uang, namun Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama atau kolaborasi bisnis perbankan secara bank wide pada umumnya’ ujar Busrul Iman Direktur Utama Bank Jatim.
Diharapkan dengan penandatanganan GMRA ini Bank NTT juga turut andil dalam menyukseskan BPPU (Blue Print Pengembangan Pasar Uang) 2025. Bank Pembangunan Daerah lain yang juga turut menandatangani GMRA dengan Bank Jatim yaitu BPD SulutGo, BPD Kaltimtara, BPD Sumut, BPD Jateng, dan BPD Papua.***Laurens Leba Tukan