Bonsai Unik Simbol Keindahan NTT

146
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menerima kunjungan dari Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) NTT, Kamis (15/9/2022) di ruang kerja Gubernur NTT. Foto: BiroApim/Dwiputra Mone Mangngi

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) NTT bakal menggelar Festival dan Kontes Bonsai pertama dan terbesar di NTT. Ajang tersebut akan dilaksanakan pada 16-18 September 2022 bertempat di halaman depan Gedung Sasando, Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, di Kawasan Jalan Raya El Tari Kota Kupang.

”Bonsai yang unik merupakan simbol keindahan NTT,” sebut Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menerima kunjungan dari Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) NTT, Kamis (15/9/2022) di ruang kerja Gubernur NTT. Mereka diantaranya Apri Dira Tome selaku Ketua Umum RUBI NTT, juga Ketua Panitia Festival dan Kontes Bonsai NTT Tahun 2022. Hadir juga Sekjen Rumah Bonsai Indonesia Andoko dan  salah satu  Juri dalam festival tersebut, Gunarianto.

Gubernur Laiskodat memberikan semangat dan mendukung event-event yang dilaksanakan di NTT, termasuk yang akan diselenggarakan oleh RUBI NTT dalam mempromosikan NTT sebagai provinsi pariwisata.

“Saya mendukung event-event yang dilakukan oleh RUBI NTT dalam mempromosikan NTT sebagai provinsi Pariwisata. Bonsai jika ditata dan dikembangkan secara lebih profesional akan memberikan nilai ekonomis tinggi, selain nilai estetika yang tinggi pula. Saya juga mendukung RUBI NTT jika kedepannya mempunyai kreatifitas untuk melokalisir satu kawasan di Kota Kupang yang dikembangkan untuk budidaya Bonsai, karena hal itu pasti akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan maupun masyarakat lokal”, ujar Gubernur Laiskodat.

Sekjen RUBI, Andoko mengatakan bahwa di Nusa Tenggara Timur saat ini memiliki potensi bonsai yang sangat luar biasa, hal ini disebabkan karena di NTT memiliki banyak Bonsai alami yang dikelola oleh masyarakat untuk dibudidayakan dan adanya RUBI juga memberikan solusi dalam menangani masalah bonsai.

“Nusa Tenggara Timur saat ini memiliki potensi bonsai yang sangat luar biasa, hal ini disebabkan karena di NTT memiliki banyak Bonsai alami yang dikelola oleh masyarakat untuk dibudidayakan. Beliau juga menambahkan bahwa terkadang masyarakat secara asal-asalan mengambil bonsai yang berada di alam, sehingga RUBI NTT ada untuk memberikan solusi kepada masyarakat jika mengambil satu bonsai di alam harus digantikan lima sampai sepuluh pohon bonsai”, ungkap Andoko.

Ketua umum RUBI NTT, Apri Dira Tome juga menambahkan selain membudidayakan tanaman bonsai mereka juga melaksanakan penanaman pohon secari  rutin.

“Di Kota Kupang saat ini RUBI NTT juga rutin melaksanakan penanaman pohon tiga bulan sekali yang bertempat di jalur 40. Adanya komunitas Rumah Bonsai Indonesia ini juga untuk mempererat dan menyatukan masyarakat NTT yang datang dari berbagai latar belakang”, ujar Apri Dira Tome.

Pada bagian lain, Fery Tuy selaku ketua panitia Festival dan Kontes Bonsai juga mengatakan bahwa festival ini diikuti oleh 100 lebih peserta dari berbagai kabupaten dan kota yang ada di NTT.

“Festival dan kontes bonsai ini melibatkan ratusan pebonsai dari berbagai komunitas, baik yang ada di  Kota Kupang, juga yang berasal dari Kabupaten Kupang, Rote, Sabu Raijua, Flores Timur, So’e, Kefa dan Malaka, dimana ajang ini juga menjadi kompetisi untuk memperebutkan Piala Gubenur NTT”, ujar Fery Tuy.

Di akhir pertemuan, Gubernur Laiskodat menyampaikan selamat dan sukses bagi RUBI NTT dalam melaksanakan event Perdana Festival dan Kontes Bonsai di Nusa Tenggara Timur.*/)BiroApimFajrin Bano/Orland Nappu/ France A. Tiran

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap