LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Sebanyak 8 desa di wilayah Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur, pada Rabu (24/08/2022) menerima bantuan Intervensi Rawan Pangan berupa beras jagung/jagung giling, dalam rangka penanganan daerah rawan pangan transien tahun 2022.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Flores Timur, Paulus Igo Geroda,S.Sos.,M.A.P., meneyrahkan lasngung bantuan tersebut di Aula Kantor Desa Klatanlo. Desa-desa yang menerima bantuan tersebut yaitu Desa Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang, Pululera, Nileknoheng, Pante Oa, Ojan Detun dan Klatanlo.
Sekda Paulus Igo mengatakan, Kecamatan Wulanggitang adalah salah satu kecamatan yang sumber daya alamnya subur, namun tercatat sebagai sasaran rawan pangan pada musim tanam tahun 2021. “Hal ini disebabkan para petani di Wulanggitang mengalamai gagal panen yang diakibatkan oleh curah hujan tidak yang menentu dan terserang hama werong”, jelas Sekda Paulus.
Disebutkan Sekda Paulus, intervensi rawan pangan tersebut merupakan bagian dan tanggung jawab Pemerintah. Di lain pihak Pemerintah hadir dalam rangka memberikan motivasi terhadap petani agar dapat memanfaatkan alam yang ada serta bekerja menggunakan pola profesionalisme. “Terima kasih banyak atas penyambutan yang sangat meriah, mudah-mudahan tidak kecewa karena yang hadir Sekda, tetapi kehadiran semua pejabat pemerintah itu adalah bagian dari unsur Pemerintah yang hadir”, katanya.
Kepala Desa Klatanlo Petrus Muda Kurang sebagai tuan rumah dalam sekapur sirihnya mengatakan, atas nama pemerintah Desa Klatanlo bersama 7 Kepala Desa lainnya serta warga masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Flores Timur yang memberikan perhatian terhadap sejumlah desa di wilayah Wulanggitang melalui pembagian bantuan Rawan Pangan.
Kades Klatanlo Petrus Muda Kurang menggambarkan kondisi Desa Klatanlo yang defenitif pada tahun 2010, hasil pemekaran dari desa Hokeng Jaya dengan luas wilayah 4,2 km2. Jumlah penduduknya 1.130 jiwa dengan tolal 283 Kepala Keluarga. Sedangkan mata pencaharian penduduknya 75% adalah petani.
Di hadapan Sekda Paulus Igo, Kades Klatanlo menitipkan pesan agar kedepannya bisa mendapatkan bantuan ternak babi melalui dinas terkait di Kabupaten Flores Timur.
Kadis Pertanian dan Ketahan Pangan Kabupaten Flores Timur, Petrus Petara Aran mengatakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan penanganan Daerah Rawan Pangan, dalam tahun anggaran 2022, telah dialokasikan bahan pangan berupa jagung/jagung giling sebanyak 5.363 kg (5,363 ton) yang akan diberikan kepada 218 KKT pada 12 desa yang mengalami rawan transien dan tersebar pada 2 kecamatan yakni Wulanggitang dan Tanjung Bunga.
Longginus Puka (65 tahun), salah satu penerima bantuan di Desa Klatanlo menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur karena masyarakat di Kecamatan Wulanggitang diperhatikan dengan mengalokasikan bantuan berupa jagung dalam rangka penanganan rawan pangan.
Menurut Longginus, luas lahan yang ditanami pada musim tanam tahun 2021, sebanyak 1Ha yang ditanami padi dan jagung. Diakuinya bahwa dari luas lahan yang digarap jika dibadingkan dengan hasil tanam tahun sebelumya 2019 dan 2020, sangat jauh dari harapan. “Di tahun tahun 2019 dan 2020, hasilnya bisa mencapai 2 ton, dan pada tahun 2021 hasilnya 0,5 ton. Hal ini akibat dari curah hujan dan hama yang menyerang tanaman para petani”, kata Longginus Puka.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Staf Ahli Bupati Flores Timur Bidang Ekonomi & Pembangunan Drs. Emanuel Lamuri, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flotim Petrus Petara Aran,S.P., Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Paulus Petala Kaha,M.Si, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Johanes Brecmans Suban Tukan,S.T,MT, Kadis Sosial Anselmus Maryanto,S.Sos, Pimpinan Cabang Bank NTT pembantu Boru Ismail Mukin, Camat Wulanggitang Drs.Fredik Moat Aeng, Kapolsek Wulanggitang Iptu Onis Labuan, Danramil Boru Letda Muhamad Turi, Kepala Desa Klatanlo Petrus Muda Kurang, para Kepala Desa penerima bantuan intervensi rawan pangan dan undangan lainnya.*/)ProkopimFlotim
Editor: Laurens Leba Tukan
