Main Caplok Kuota Akpol dan Haji dari Luar NTT, Gubernur Laiskodat: Saya Bicarakan dengan Presiden

260
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama para Staf Khusus ketika menerima audiensi Kakanwil Kementrian Agama Provinsi NTT, Kamis (18/8/2022). Foto: BiroApim/Aven

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat bakal membicarakan serius dengan Presiden Joko Widodo terkait kuota Akademi Kepolisian, Akademi Militer dan Jemaah Haji dari NTT yang dicaplok warga yang bukan orang NTT.

“Saya akan membicarakan hal ini (kuota Jemaah Haji) dengan bapak Presiden termasuk soal kuota penetapan calon Anggota Polri dan TNI, supaya sungguh diisi oleh orang NTT. Jangan orang dari daerah lain yang ambil jatah kuota dari NTT,” tegas Gubernur Laiskodat ketika audiensi dengan Kakaklwin Kementrian Agama Provinsi NTT di Ruang Kerja Gubernur NTT, Kamis (18/8/2022).

Gubernur Laiskodat mengaku mendapat laporan dari salah satu ketua kloter jemaah haji asal Nusa Tenggara Timur bahwa banyak jemaah haji asal NTT tidak bisa berbahasa Indonesia, pakai bahasa yang tidak dimengerti. Bahkan ditemukan juga koper kosong dari Kupang yang diambil di Surabaya. Banyak jemaah haji di NTT yang naik pesawat dari Surabaya.

“Tidak masalah kalau yang naik haji itu saudara-saudara kita dari daerah lain yang sudah lama bermukim di NTT, mencari nafkah dan turut membangun perekonomian NTT serta sudah jadi penduduk NTT. Masalahnya kalau jemaah haji itu dari daerah lain serta hanya menumpang dan mengambil jatah kuota haji asal NTT. Kuota kita sudah sangat terbatas, dan banyak masyarakat kita yang sudah kumpulkan uang bertahun-tahun untuk pergi naik haji,” sebut Gubernur Laiskodat.

Ia mendesak Kakanwil Kemenag NTT, Regi Serang, untuk mengecek dan sampaikan hal ini kepada Menteri Agama dan Dirjen yang urus hal ini supaya diperhatikan secara serius. “Hal-hal begini harus kita bersihkan dan benahi. Saya minta pak Kakanwil Regi Serang untuk mengecek dan aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Kupang dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil untuk lakukan verifikasi faktual di lapangan. Cek KTP nya dan tinggal di mana di Kota Kupang,” tegasnya.

Gubernur Laiskodat juga meminta Kakanwil Kementrian Agama NTT untuk berkoordinasi dengan seluruh Bupati di NTT untuk lakukan verifikasi faktual di lapangan. “Ini untuk mengetahui apakah jemaah haji yang sudah berangkat itu benar menetap di NTT atau tidak. Ini jadi dasar laporan dan bukti kita ke Menteri Agama dan Dirjen yang urus hal ini supaya diperhatikan secara serius. Hal-hal begini harus kita bersihkan dan benahi. Tidak perlu takut untuk lakukan pembenahan, saya sangat dukung,” sebutnya.

Gubernur Laiskodat juga mengingatkan Kakanwila Kementrian Agama NTT agar persoalan itu menjadi yang terakhir supaya tahun depan kuota haji NTT betul-betul diisi oleh penduduk yang sungguh menetap di NTT.*/)FransTiran/DebbyAbineno

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap