LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur merupakan salah satu Desa di Flotim yang punya kasus penyakit malaria yang tinggi. Itu pasalnya, pada Kamis (18/8/2022), Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si., membuka kegiatan survei darah massal di sana.
Doris Rihi mengatakan, kegiatan survei ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam bidang Kesehatan untuk membantu masyarakat yang menderita atau terkena wabah malaria beberapa tahun terakhir ini.
“Kita berharap agar malaria tidak ada lagi di wilayah desa, wilayah kecamatan dan wilayah Kabupaten Flores Timur. Setelah dipelajari dan ditelusuri penyebaran penyakit ini bisa dicegah dengan berbagai perilaku hidup bersih dan sehat serta memperhatikan soal sanitasi sehingga mencegah nyamuk berkembang biak,” sebut Doris Rihi.
Ia berharap, hasil survei disampaikan ke masyarakat sehingga bukan hanya melihat positif atau negatif malaria tetapi bisa melihat kondisi Kesehatan atau daya tahan tubuh masyarakat. “Nanti dari dinas kesehatan akan membantu membagikan abate dan informasi lainnya. Jadi pengambilan darah kali ini tolong dilaksanakan dengan baik”, pesan Doris Rihi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Sudirman Kia, S.KM, mengatakan, tahun 2021 muncul kasus di Desa Nawakote dan sudah dilakukan pemeriksaan darah serta pemeriksaan kontak pasien serumah.
Menurutnya, nyamuk anopheles sebagai penyebar penyakit malaria, muncul saat hari menjelang malam dan faktor utama penyebaran nyamuk ini adalah lingkungan yang tidak bersih. Selain itu ada faktor lainnya semisal genangan air atau rawa yang akan menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
“Untuk pemeriksaan darah, minimal 80% penduduk di nawakote harus diperiksa agar jika ditemukan malaria maka harus segera diobati untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit ini”, jelas Sudirman. Kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari ini meliputi pemeriksaan darah, pembagian kelambu, fooging atau pengasapan serta pembagian abate kepada masyarakat.
Sudirman berharap agar semua masyarakat terlibat dalam kegiatan pemeriksaan darah. “Saya berharap dukungan bapa desa dan seluruh masyarakat desa Nawakote dengan satu tekad untuk membebaskan Desa Nawakote dari Malaria sehingga Kabupaten Flores Timur bisa eliminasi Malaria di tahun 2025”, tutup Sudirman.
Kepala Desa Nawakote, Petrus Dua Puka menjelaskan, sejak dua bulan terakhir secara berturut-turut Warga Desa Nawakote dilanda Wabah Penyakit Malaria. Dan sesuai data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, di Tahun 2021, Desa Nawakote berada pada posisi kedua sebagai desa yang dilanda wabah penyakit Malaria setelah Desa Ojandetun dengan jumlah Kasus Positif Malaria 48 orang dan 1 Orang meninggal dunia.
Untuk tahun 2022, terdapat 19 Orang Warga Desa Nawakote yang menderita Penyakit Malaria. “Semoga dengan adanya kegiatan survei darah massal di daerah yang masih tinggi kasus positif malaria ini kiranya dapat mengurangi angka positif malaria hingga tidak ada lagi korban jiwa di desa Nawakote ini”, harap Kades Nawakote.
Kepala Desa Nawakote mengucapkan terima kasih banyak atas kehadiran Penjabat Bupati Flores Timur dan Camat Wulanggitang yang telah memberikan dukungan untuk memberantas meluasnya penyakit malaria dengan cara membagikan kelambu gratis kepada masyarakat setempat serta juga mengajak semua elemen masyarakat agar turut serta berpartisipasi membasmi dan memberantas Penyakit Malaria di Desa Nawakote.
Turut hadir pada acara tersebut Camat Wulanggitang, Drs. Ferdinan Moat Aeng, Plt. Kepala Puskesmas Boru Andrea Maria Andrina Masni,A.Md.Keb., Kepala Desa se-Kecamatan Wulanggitang, Babin Kamtibmas Boru, Babinsa Boru, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan undangan lainnya.*/)ProkopimFlotim
Editor: Laurens Leba Tukan