KUPANG,SELATANINDONESIA.COM –Setelah bersama Menteri Desa dan PDTT, A. Halim Iskandar, Wagub NTT Josef A. Nae Soi dan seluruh unsur Forkopimda NTT melakukan toast kenegaraan memakai tuak manis tanpa alkohol yang diminum langsung dari wadah haik, yang berasal dari pohon Lontar, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku kagum dengan potensi tuak manis dari pohon lontar.
Menurut Gubernur Laiskodat, setidaknya ada 800 manfaat pohon lontar, mulai dari manfaat fisik sampai kimia karena nyaris semua bagian pohon lontar bisa digunakan. “Daun lontarpun banyak berjasa khususnya di bidang sejarah dan sastra bangsa Indonesia, peradaban manusia terdokumentasikan melalui lontar,” sebut Gubernur Laiskodat di Kupang, Rabu (17/8/2022).
Dijelaskan Gubernur Laiskodat, topografi wilayah NTT ditambah bentang kepulauan yang panjang, juga angin monsun Australia bertiup kuat yang bersifat kering, membuat sebagian besar wilayah NTT berupa lahan kering. “Yang sering alami kekeringan parah adalah pulau kecil terluar seperti Pulau Sabu dan Rote,” katanya.
Disebutkan, musim hujan yang pendek menyebabkan tidak banyak tumbuhan dan binatang bisa bertahan hidup. “Dari kondisi alam itu, yang menyelamatkan hidup masyarakat adalah pohon lontar. Memberi keajaiban karena memelihara dan menyelamatkan kehidupan yang sulit. Sepanjang musim, masyarakat bertahan dengan minum air nira sebagai pengganti makanan,” sebut Gubernur Laiskodat.
Ia menambahkan, keinginan kuat ibu Gubernur NTT Julie Sutrisno Laiskodat agar toast kenegaraan memakai kearifan lokal minuman tradisional tuak manis tanpa alkohol dengan wadah haik, selain didasari spirit pemerintah Provinsi NTT menjadikan pariwisata sebagai ‘prime mover’ pembangunan di NTT, juga sesuai dengan arti pohon lontar, asal tuak manis dan haik, yang disebut pohon al-hayat atau pohon kehidupan.
Sebelumnya diberitakan, sebuah momentum menarik terjadi saat perayaan Tos Kenegaraan memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia di rumah jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Rabu (17/8/2022).
Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar bersama istrinya, serta Anggota DPR RI Komisi IV, Julie Sutrisno Laiskodat serta Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wagub Josef A, Nae Soi serta seluruh unusr Forkopimda NTT melakukan tos kenegaraan.
Istimewanya, dalam perayaan Tos Kenegaraan itu ketika pemimpin daerah lain sedang sibuk mengangkat piala dan anggur, para pemimpin di NTT melakukannya dengan cara yang berbeda.
Mereka merayakan Tos Kenegaraan menggunakan Haik dan Tuak Manis, yang diiris dari nira Pohon Lontar oleh seorang pria bernama Marhtinus Rondo warga Kelurahan Kolhua, Kota Kupang.
Ide unik Tos Kenegaraan menggunakan Haik dan Tuak Manis ini lahir dari sosok Anggota DPR RI Komisi IV sekaligus Ketua TP. PKK Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat.
Sebelumnya, pagi hari setelah mengikuti peringatan detik-detik proklamasi, Bunda Julie mengunjungi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTT untuk memantau pengembangan agrowisata.
Di sana sosok Srikandi Partai NasDem ini menemukan ide yang unik dan istimewa untuk menggagas Tos Kenegaraan menggunakan Haik dan Tuak Manis.
Gayung pun bersambut. Ide cerdas Bunda Julie diterima, dan para pemimpin pun menikmati Tos Kenegaraan menggunakan Haik dan Tuak Manis.
Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Wisnu Hutama dan para pimpinan Forkopimda tampak larut dalam perayaan Tos Kenegaraan tersebut.*/) DebbyAbineno
Editor: Laurens Leba Tukan