LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – Kota wisata supper premium Labuan bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam kondisi aman dan nyaman untuk dikunjungi. Pusat pariwisata dunia itu, tidak seperti yang diviralkan beberapa waktu terakhir.
Belum lama ini sebuah pertemuan yang melibatkan para bankir besar Tanah Air yang terdiri dari para komisaris Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia digelar di Labuan Bajo. Kendati pertemuan itu sudah berakhir, dan para bankir ini pun telah kembali ke provinsi asal mereka, namun ada yang menarik untuk disimak dalam pertemuan pengurus maupun anggota Forum Komunikasi Dewan Komisaris BPD se-Indonesia Timur di Labuan Bajo, 3-4 Agustus lalu.
Para banker benar-benar terkesima dengan keindahan alam Labuan Bajo. Bahkan, semula mereka merasa ragu untuk harus datang ke Labuan Bajo lantaran pada tanggal 1 dan 2 Agustus ada gelombang demonstrasi dari para pelaku wisata di sana yang menyatakan lockdown terhadap pelayanan kepariwisataan.
Aksi ini mengacu pada mulai diterapkannya tarif masuk ke Pulau Komodo sebesar Rp. 3.750.000, dimana orang-orang yang menamakan diri sebagai pelaku pariwisata merasa dirugikan.
Namun ternyata tidak seperti informasi yang dibesar-besarkan oleh beberapa oknum, yang menyebar framing seolah-olah Labuan Bajo sudah lumpuh dan tempat wisata super premium itu benar-benar tutup.
Komisaris Utama BPD Bali yang juga koordinator komisaris BPD se-Indonesia Timur, Ida Bagus Putu Anom Redhi, kepada wartawan membenarkan bahwa pihaknya baru saja menggelar kegiatan di Sudamala Resort Labuan Bajo pada 3-4 Agustus kemarin. Pertemuan ini tidak hanya menghadirkan komisaris BPD di Timur, melainkan Dewan Komisaris Bank BPD di wilayah Tengah dan Barat sehingga yang hadir itu seluruh pengurus dan komisaris BPD di Indonesia.
“Kami ingin menyampaikan bahwa sampai H-1 kami masih ragu untuk datang kesini karena di media sosial menyatakan bahwa ada demo dan Labuan Bajo tidak aman. Namun kami punya keyakinan yang seyakin-yakinnya bahwa masyarakat Flores, NTT tidaklah seperti itu. Karena saya pernah 3,5 tahun dinas di wilayah Flores Timur dan saya tahu banget karakter masyarakat Flores, sangat ramah, sangat jujur dan kalau kita sudah menari Ja’I, poco-poco bersama, kita sudah seperti saudara dan selesai sudah permasalahan,” kisahnya saat ditemui di Bandara Komodo, Jumat (5/8) menanti penerbangan menuju Denpasar.
Masih menurutnya, ketika ada gelombang demo, maka dalam kapasitasnya sebagai koordinator BPD wilayah Timur meyakinkan ke teman-temannya di wilayah Tengah dan wilayah Barat “Bahwa kita datang kesini untuk menengok saudara-saudara kita yang ada di Labuan Bajo.” Diakui, dengan argumentasi ini, banyak komisaris BPD yang menyatakan kesiapannya ke Labuan Bajo.
“Dan ternyata terbukti Labuan Bajo sangat aman, kami diterima sangat ramah, kami dilayani dengan sangat baik, kami datang ke Pulau Padar lancar, begitu juga kami datang ke Pulau Komodo lancar, Pink Beach juga lancar tidak ada hambatan. Sehingga suasananya betul-betul luar biasa. Jadi, bapak-bapak ibu-ibu, kalau mau datang ke Labuan Bajo, ayo datang, jangan ragu-ragu,”tambah sosok murah senyum ini.
Tak segan-segan dia juga mempromosikan karakter masyarakat Flores khususnya Labuan Bajo yang menurutnya sangat ramah, sangat baik hati dan jujur. “Mari datang ke Labuan Bajo, hidupkan UMKM masyarakat disini, beli produk-produk mereka yang sangat unik, sangat baik, dengan harga yang sangat terjangkau,”tuturnya.
Tak hanya itu, dia pun atas nama komisaris BPD se-Indonesia Timur mau mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah, Forkopimda yang telah menciptakan suasana yang sangat kondusif, melakukan komunikasi dengan msyarakat dengan baik sehingga mereka bisa diterima dengan sangat baik.
Koleganya Komisaris Utama Bank Sumsel Babel, Eddy Junaidi pun sama. Ditemui di tempat yang sama, Edy berterimakasih kepada Forum Komunikasi BPD wilayah Timur yang sudah mengajak mereka datang ke Labuan Bajo. “Memang tadinya kita mendengar isu bahwa akan ada hambatan namun ternyata semua itu tidak terjadi. Syukur, ini tentu sebuah kabar baik manakala sebelumnya kita khawatir namun bisa terkendali baik. Termasuk materi yang disampaikan saat seminar nasional pun sangat bermanfaat bagi kami sebagai komisaris untuk melaksanakan tugas dan fungsinya di BPD masing-masing,” tegas Eddy.
Pernyataan senada disampaikan koleganya yang lain, dari BPD Maluku-Maluku Utara beserta para isteri komisaris BPD yang ikut saat itu. Mereka memberi testimoni bahwa di Labuan Bajo mereka dilayani dengan baik, panorama indah mereka saksikan begitu pula dengan penginapan yang nyaman ditambah sunses yang sangat indah.
“Pokoknya kita mau datang terus,”ujar isteri Komut BPD Maluku-Maluku Utara.
Sementara, Kepala Dinas Parekraf NTT, Zeth Sonny Libing yang ditemui di Bandara Komodo, Jumat (5/8) pun memberi statemen yang sama. Bahwa beberapa saat setelah aksi demonstrasi, pihaknya datang ke Labuan Bajo untuk melihat dari dekat pelayanan kepariwisataan disana, dan ternyata semua berlangsung baik.
“Saya saksikan bahwa Labuan Bajo aman, nyaman dan damai oleh karena itu silahkan datang dan berkunjung ke sini untuk menikmati keindahan alam dan juga hewan purbakala, Komodo,”ujarnya singkat. */)HUMAS BANK NTT/Boy
Editor: Laurens Leba Tukan