Doris Rihi Serahkan Kunci 300 Unit Hunian Baru di Adonara, Sidik Jari Jokowi Pasca Seroja

217
Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi bersama Ketua Satgas Penanggulangan Bencana dari Kementrian PUPR RI, Widiarto di acara penyerahan kunci hunian baru Desa Saosina, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Selasa (2/8/2022). Foto: ProkopimFlotim

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Presiden RI Joko Widodo hadir langsung di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, lima hari setelah bada seroja menghantam sebagian besar wilayah NTT. Duka yang dialami warga Adonara, dirasakan juga oleh Presiden Jokowi.

Ketika mengunjungi Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Jumat (9/4/2021) silam, Presiden Jokowi meneteskan air mata. Rupanya Kepala Negara tak kuasa menahan haruh dan turut merasakan duka yang menelan 71 jiwa di Adonara lantaran banjir bandang dan lonsor besar yang menimpa pulau itu, Minggu (4/4/2021) silam.

Presiden menangis ketika turun dari mobil kepresidenan dan disambut histeris warga Pulau Adonara yang menantinya sepanjang hari. Kepala Negara melambaikan tangan kepada semua warga yang tengah dirundung duka. Bahkan, Kepala Negara beberapa kali meneteskan air mata. “Bapak Presiden menangis ketika disambut oleh masyarakat di Nele Lamadike. Beliau mengusap air matanya beberapa kali,” sebut Eman Ola warga Adonara Barat yang menyaksikan langsung kunjungan Presiden di Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur.

Presiden Jokowi juga berjanji, masyarakat di Adonara yang tertimpa musibah akan segera direlokasi. Tentang lokasi relokasi, Kepala Negara meminta Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Flotim (saat itu) Anton Hadjon  untuk segera menentukan lokasi agar kementrian PUPR  segera membangun rumah bagi korban bencana. “Yang jelas, kementerian PUPR akan siap untuk membangun rumahnya, dan secepat-cepatnya,” ujarnya.

Janji sang Presiden akhirnya terwujud. Selimut duka setahun silam yang dialami warga Adonara, kini berubah senyum tawa dan bahagia. Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si menyerahkan kunci hunian tetap relokasi dan prasarana pemukiman terdampak bencana Seroja Adonara kepada warga masyarakat Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, dan Saosina, di Desa Saosina Kecamatan Adonara Timur, sebanyak 195 unit Selasa (2/8/2022).

Menurut Ketua Satgas Penanggulangan Bencana dari Kementrian PUPR RI, Widiarto yang hadir langsung menyaksikan penyerahan kunci hunian baru di Saosina, Kabupaten Flores Timur khususnya di Pulau Adonara ini terdapat 300 unit hunian baru. Rinciannya adalah, 55 unit hunian di Desa Nelelamadike (sudah ditempati), 50 unit hunian di Desa Oyangbarang (sudah ditempati), dan 195 unit hunian di Desa Saosina.

“Setahun setelah kunjungan Bapak Presiden RI di Pulau Adonara, kemudian hari ini, momen yang berbahagia untuk masyarakat Waiwerang, Waiburak, dan Saosina, ada 195 unit hunian yang sudah selesai dibangun. Prinsip kami dari Kementrian PUPR RI dalam membangun kembali relokasi hunian ini adalah membangun kembali dengan lebih baik,” sebut Widiarto.

Dijelaskan, hunian baru ini tentunya aman dari bencana, konstruksinya kuat terhadap bencana, dan rumah hunian ini dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat dan Tahan Gempa. Disebutkan, untuk kenyamanan, hunian rumah ini juga dilengkapi dengan sarana air bersih, prasarana sanitasi komunal, dilengkapi dengan jalan lingkungan, dan listrik untuk rumah.

“Jadi sarana prasarana dan rumah ini boleh menjadi berkat untuk bapak ibu sekalian, menjadi tempat tinggal untuk menata kehidupan untuk masa depan putra putri dan keluarga,” harap Widiarto.

Ia menitipkan hunian rumah yang telah selesai dibangun ini untuk dihuni, dipelihara dan dikelola dengan sebaik-baiknya. “Perlu ditanam buah-buahan atau pepohonan untuk bisa menjadi peneduh perindang agar udaranya lebih baik lebih terasa segar. Kami ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung sehingga seluruh proses pengerjaan pemukiman hunian rumah ini bisa selesai, dari mulai survei untuk mencari lahan, persiapan, dan proses pembangunan hunian. Selamat menghuni hunian tetap baru kepada masyarakat. Tolong dijaga dan pelihara dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Widiarto saat itu menyampaikan kilas balik setahun yang lalu, setelah terjadi bencana badai Seroja di Kabupaten Flores Timur, Menteri PUPR RI, Basuki Hadi Purnomo menugaskan Kepala Balai Perumahan, Kepala Balai Prasarana Pemukiman, Kepala Balai Wilayah Sungai, dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional, PT. Cipta Karya, dan Kepala Satker Perumahan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana badai dengan cara membangun hunian yang layak.

“Pak Dirjen Sumber Daya Air turun ke lokasi bencana untuk melihat kondisi di Pulau Adonara. Kemudian, jalur-jalur yang terisolasi yang tertimbun akibat longsor dan bebatuan dibuka. Selanjutnya, Balai Prasarana Pemukiman dan Cipta Karya membantu menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang lain bagi para pengungsi antara lain mobil tangki air, hidran umum untuk kebutuhan umum yang melayani kebutuhan air pada waktu itu yang sangat dibutuhkan, juga dukungan MCK mobile. Bersamaan dengan itu, atas perintah Presiden RI, Ir. Joko Widodo untuk menyiapkan relokasi pemukiman, 300 unit hunian dibangun di Pulau Adonara, di Lembata ada 700 unit hunian. Secara keseluruhan di Nusa Tenggara Timur terdapat 1922 unit hunian, yang tersebar di Kupang, Kabupaten Kupang, Alor, dan Sumba Timur. Selain di NTT, di Kabupaten Bima dan Dompu propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga dibangun 292 unit hunian,” jelas Widiarto.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Indonesia, Ir. Joko Widodo yang telah hadir dan mengunjungi lokasi becana alam setahun yang lalu dan telah menginstrusikan kementrian terkait untuk membangun hunian ini.

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Menteri PUPR RI dan seluruh jajarannya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan seluruh jajarannya, dan kepada semua pihak khususnya masyarakat yang terdampak bencana alam Seroja yang telah sabar menunggu prosesnya sehinga hari ini dapat dilakukan penyerahan kunci hunian tetap. “Tentu semua ini bisa terjadi karena perkenaan Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkap Doris Rihi.

Penjabat Bupati Flotim mengapresiasi kinerja Kementrian PUPR karena hunian yang dibangun ini sangat bagus dan nyaman sambil berharap agar hunian baru ini dapat menjadi penyemangat bagi warga yang menerima bantuan ini dalam memulai hidupnya secara mandiri dan berdaya. “Tentunya apa yang diberikan ini menjadi motivasi dan memberikan kesempatan bagi warga masyarakat kami, warga kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, dan Saosina yang dilanda bencana beberapa waktu lalu, agar bisa memulai hidupnya secara mandiri dan secara berdaya,” sebutnya.

Doris Rihi mendorong warga penghuni hunian ini untuk sadar dengan konsekuensi dan legalitas rumah yang telah menjadi milik mereka sendiri. “Artinya kalau ada lampu yang putus tidak harus melapor ke pemerintah lagi, artinya bahwa ada tahapan yang telah dikerjakan oleh Tim dari Kementrian PUPR RI ada tahapan yang menjadi tanggung jawab penghuni rumah masing-masing. Dan kalau mengenai kekurangan fasilitas umum lainnya, harus ada rencana kebutuhan dari bawah,” jelas Doris Rihi

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk berpikir demi satu Flores Timur, tidak berpikir untuk kelompok-kelompok tertentu saja. “Pemerintah hadir untuk mensejahterakan masyarakat. Hari ini telah terbukti, bahwa pada tanggal 4 April 2021 yang lalu masyarakat mengalami kususahan akibat bencana Badai Seroja, sekarang pemerintah menjawabnya dengan membangun beberapa unit unian tetap. Setelah dibangun 50 hunian tetap di Desa Oyangbarang, 55 hunian tetap dan 195 hunian tetap di Desa Saosina, sekarang pemerintah menjawab kebutuhan masyarakat. Kita semua sebagai masyarakat harus merasa bersyukur dan dengan menerima hunian tetap ini dan bertanggung jawab secara mandiri. Mari berdayakan hidup kita dengan memanfaatkan rumah ini, membesarkan, memenuhi ekonominya kita masing-masing dan secara langsung dan tidak langsung akan membangun Kabupaten Flores Timur yang kita cintai ini,” ajak Doris Rihi.

Penyerahan Hunian Tetap dari Pemerintah kepada warga masyarakat ini ditandai dengan penyerahan kunci hunian tetap secara simbolis dari Kementrian PUPR RI kepada Penjabat Bupati Flores Timur. selanjutnya, Penjabat Bupati Flores Timur menyerahkan kunci hunian tetap ini kepada warga masyakarat Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, dan Saosina.

Selanjutnya diadakan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Hunian Tetap oleh Penjabat Bupati Flores Timur dan Kepala Balai P2P NTT Wilayah II serta Pengguntingan Pita oleh Penjabat Bupati Flores Timur.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Flores Timur, Stefani Sri Mutarti, S.Sos., Dandim 1624 Flores Timur, Letkol. Inf. Tunggul Jati, S.H., Ketua Pengadilan Negeri Larantuka, Tjokorda Putra Budi Pastima S.H., M.H., pejabat yang mewakili Kejari dan Kapolres Flores Timur, Kepala Balai PPW NTT, Kepala Balai P2P Wilayah II NTT, Kasatgas Penanggulangan Bencana dari Kementrian PUPR RI, Widiaro dan Tim, PT. Adi Karya, Pimpinan OPD Kab. Flores Timur, Camat Adonara Timur, Ariston K. Ola, SSTP, Kepala Desa Saosina, Jamaludin, Kepala Desa se-Kecamatan Adonara Timur, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan undangan lainnya. Setelah diterima secara adat oleh tokoh adat, tokoh masyakarat, dan masyarakat Desa Saosina, rombongan selanjutnya diarak menuju ke lokasi kegiatan.*/)ProkopimFlotim

Editor: Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap