NPL Bank NTT 2,67 Persen, Gubernur Laiskodat Beri Pesan Sakral di HUT ke 60

178
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Pemegang Saham Pengendali di momentum puncak perayaan HUT ke 60 Bank NTT, Minggu (17/7/2022). Gubernur Laiskodat didampingi para Komisaris dan Jajaran Direksi Bank NTT. Foto: Ama Beding

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Berdasarkan data, kinerja keuangan Bank NTT dan prospek pertumbuhan kinerja bank menunjukan peningkatan. Kendati belum berimbang dengan gelombang ketidakpastian situasi global ekonomi dan keuangan yang terus berlanjut, Bank NTT terus bertumbuh positif.

Perkembangan kinerja keuangan Bank NTT sampai dengan semester I Tahun 2022, masih menunjukkan portofolio kinerja keuangan yang positif. Sejumlah indikator keuangan diukur melalui Rasio Rentabilitas Bank terukur dari beberapa rasio antara lain; Rasio Return on Asset (ROA) per Juni 2022 tercatat sebesar 1.63%. Rasio ini menunjukkan pertumbuhan laba terus meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

Rasio Return on Equity (ROE) posisi Juni 2022 tercatat sebesar 9.75%. Artinya, pertumbuhan ekuitas masih cukup kuat sehingga mampu menopang kekuatan modal bank saat ini. Dan, Rasio Net Inters Margin per Juni 2022 sebesar 7.26% yang artinya manajemen juga terus memperbaiki tingkat suku bunga yang disesuaikan dengan regulasi dan tidak membebani nasabah/debitur. NPL sebesar 2.69% di bulan Juni 2022.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika berbicara di acara HUT ke 60 Bank NTT, Minggu (17/7/2022) menyebut, bagi pemegang saham itu tidak penting kerja apa. “Yang penting bagi pemegang saham, untung saja. Apa lagi perbankan. Selama dijaga oleh BI dan OJK bagus maka kami pemegang saham tenang saja,” sebut Gubernur Laiskodat.

Gubernur Laiskodat yang juga Pemagang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT mengatakan, perusahaan yang paling aman di dunia adalah bank. Pasalnya, bukan hanya dijaga oleh pemegang saham saja tetapi juga ada lembaga negara yang berperan aktif menjaga. “Sebenarnya sebuah usaha yang sangat luar biasa, sehingga kadang kita yang tidak mengerti perbankan ikut berkomentar akhirnya merusak diri kita sendiri,” ujar Gubernur Laiskodat.

Dikatakan Gubernur Laiskodat, Bank tidak menjual apa-apa. Yag dijual hanyalah kepercayaan. Begitu bank tidak dipercaya maka nasabah akan kabur. “Itu sangat penting untuk dipahami semua orang terhadap lembaga atau unit usaha perbankan di NTT. Saya secara khusus  berterima kasih kepada semua pihak terutama kepada Bank Indonesia, OJK dan semua pihak atas partisipasi dalam menjaga, membina dan mengarahkan Bank NTT terus bertumbuh dan menjadi bank yang dapat dipercaya di NTT,” ujarnya.

Ia terus mendorong Bank NTT agar terus bertumbuh dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Kendati, berada dalam situasi yang sulit dan tetap akan menuju ke situasi yang sulit ke depannya.

“Salah satu pertumbuhannya adalah membangun ekosistem dan mitra kerja dengan petani, nelayan dan peternak. Saya memberi apresiasi atas pertumbuhan ekenomi NTT yang secara nasional terbilang tinggi namun apakah pertumbuhan ekonomi tersebut memberi dampak bagi pengentasan kemiskinan di NTT? Untuk itu saya berharap kerja kreatif dan inovatif terhadap UMKM yang sangat bertahan dalam perubahan ekonomi global. Sekali lagi selamat ulang tahun ke-60 bagi Bank NTT tetap bersemangat dan maju terus membangun NTT di dalam kepercayaan masyarakat,” kata Gubernur Laiskodat.

Ia juga mengingatkan Bank NTT untuk tidak merasa terlena akan berbagai penghargaan yang sudah diperoleh selama ini dan terus menjaga kepercayaan masyarakat dalam pelayanannya. “Untuk itu janganla sekali-kali mendapatkan kehormatan lewat penghargaan-penghargaan dalam tercapainya sebuah kesuksesan dalam pelayanan atau melayani lebih sungguh,” ujarnya.

Menurut Gubernur Laiskodat, penghargaan sebenarnya yang perlu didapatkan Bank NTT adalah kepercayaan masyarakat. “Dengan kepercayaan masyarakat, perlu terus dijaga dengan meningkatkan dan juga memberdayakan sektor produktif, bukan sekedar layanan perbankan konvensional semata. Penghargaan tertinggi ialah orang percaya. Banyak kepercayaan yang tinggi itu adalah penghargaan,” sebutnya.

Catatan keberhasilan Bank NTT juga dilihat dari Total Asset. Hingga 30 Juni 2022, tercatat aset Bank NTT sudah mencapai Rp. 17.41 Triliun atau naik sebesar Rp.1.6 Triliun dari realisasi 31 Desember 2021. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kualitas asset masih terus berkembang dengan baik yang dibuktikan dengan pertumbuhan kredit yang masih baik, dimana sampai dengan bulan Juni 2022 angka kredit tercatat sebesar Rp.11.26 Triliun atau naik sebesar Rp.211.6 Milyar dari posisi bulan Juni 2021.

Tidak hanya itu, Pertumbuhan Kredit diatas tidak terlepas dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga menunjukkan pertumbuhan positif, dimana sampai dengan Juni 2022 DPK tercatat sebesar Rp.14.17 Triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar Rp.1.66 Triliun atau 13.32 % dari posisi 31 Desember 2021.

Pertumbuhan DPK sampai dengan posisi Juni 2022 masih didominasi Pos Simpanan Berjangka sebesar 44.07 %, diikuti oleh Giro sebesar 30.28% dan tabungan sebesar 25.65%. Kondisi portofolio kredit dapat disimpulkan tetap menunjukkan performa yang baik, hal itu nampak dari rasio LDR sampai dengan bulan Juni 2022 tercatat sebesar 83.86%, artinya pergerakan ekspansi yang dilakukan masih berada dalam porsi seimbang dengan pertumbuhan DPK yang berhasil dihimpun sampai dengan saat ini.

Dari sisi permodalan, bank NTT masih sangat kuat yang ditunjukkan dengan rasio KPMM sampai dengan juni 2022 tercatat sebesar 24.36%, dimana sampai dengan posisi Juni 2022 modal Bank tercatat sebesar Rp.1.81  Triliun. Rasio KPMM masih berada diatas standar yang ditetapkan dan melalui Capital Management Bank, Manajemen senantiasa berusaha menjaga agar rasio KPMM terus bertumbuh secara berkesinambungan.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap