KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Jaraknya 137 Km dari Kota Kupang, Ibu Kota Provini Nusa Tenggara Timur. Waktu tempuh hingga ke Desa Letkole, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang selama kurang lebih 4 jam dengan kendaraan roda empat. Untuk sampai ke Desa Letkole, harus melintasi jalur jalan dari wilayah Amfoang Selatan.
Jumat, (8/7/2022) Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe serta rombongan diantaranya Staf Khusus Prof. Daniel Kameo serta Pimpinan OPD tingkat Provinsi melakukan kunjungan kerja di wilayah itu hingga menginap.
Ketika memasuki gerbang desa Letkole, para tokoh adat dan warga desa menyambut gembira kehadiran Gubernur Laiskodat. Warga memakaikan pakian adat untuk Gubernur Laiskodat dan Wabup Jerry Manafe kemudian kedua pemimpin itu digendong dan diarak masuk ke tengah kampung.
Sejumlah aspirasi dan keluhan warga Letkole diterima langsung Gubernur Laiskodat kemudian diperintahkan para Kepala Dinas untuk diatasi. Bahkan, berbagai rencana kerja nyata dilakukan Pemerintah Provinsi NTT bersama masyarakat Letkole diantaranya Program Tanam Jagung Panen Sapi Pola Lemitraan (TJPS PK), aksi nyata penurunan stunting dan pengembangan vanili.
Alkisah di tahun 2002, tanaman Vanili baru pertama kali diperkenalkan di desa Letkole, yang terletak di daerah perbukitan kecamatan Amfoang Barat Daya Melkias Baitanu. Ia baru saja pulang merantau dari kabupaten Alor pada tahun 2002 silam. Saat itu, Melkias Baitanu membawa pengalamannya tentang pengembangan vanili. Ia membawa serta 30 stek vanili sebagai oleh – oleh untuk ditanam di kampung Biane, Desa Letkole.
Dari 30 stek yang ditanam, yang berhasil tumbuh hanya 5 pohon vanili. Namun dengan semangat juang yang tinggi serta keuletan dalam mengembangan tanaman vanili, saat ini masyarakat desa Letkole, khususnya di kampung Biane, sudah 19 KK yang menanam vanili mengikuti jejak Melkias Baitanu. “Sudah ada lahan seluas 2 hektar dengan populasi sebanyak 4.037 pohon vanili,” sebut Melkias Baitanu kepada Gubernur Laiskodat yang meninjau lahan vanili itu.
Dikatakan Melkias, pada tahun 2017 masyarakat Biane berhasil memperoleh uang dari hasil penjualan vanili sebesar Rp. 32 juta/tahun. Kendati harga yang fluktuasi tidak mengurangi semangat masyarakat untuk terus menanam vanili. Kini, Pemerintah Desa Letkole bersama BPD dan tokoh agama setempat terus terlibat bersama masyarakat mengembangkan tanaman vanili.
“Hari ini saya hadir dalam acara Pencanangan Kampung Vanili di area 30 are halaman kantor desa dengan 1000 pohon yang akan ditanam, dan juga di pekarangan masyarakat sebanyak 1000 pohon,” sebut Gubernur Laiskodat.
Dijelaskan Gubernur Laiskodat, selain sebagai motivasi bagi masyarakat untuk terus menanam vanili guna mendongkrak kesejahteraannya, ia juga memastikan agar Pemerintah Kabupaten Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT konsisten melakukan pendampingan masyarakat desa Letkole dalam mengembangkan komoditi – komoditi unggulan, termasuk Vanili.
Gubernur Laiskodat saat itu mencanangkan Desa Letkole sebagai kamping vanili di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang. “Saya ajak juga seluruh pimpinan OPD atau para Kepala Dinas untuk tidur di kampung ini agar merasakan langsung bagaimana kondisi dan kehidupan masyarakat di desa dan membantu mengatasi persoalan warga termasuk stunting,” sebut Gubernur Laiskodat. */)TimMediaVBL
Editor: Laurens Leba Tukan