LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Bank NTT Cabang Lewoleba menyatakan komitmen mendukung para petani di kabupaten Lembata melalui program Tanam Jagung Panen Sapi Pola Kemitraan (TJPS PK) tahun 2022.
Program unggulan yang digagas Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef A. Nae Soi itu disinergikan dengan program Bank NTT serta. Kini program ini dikemas dalam Tanam Jagung Panen Sapi Pola Kemitraan (TJPS PK). Artinya program pertanian terintegrasi antara tanaman pangan dengan peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan dengan pola kemitraan antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.
Disebut ekosistem pembiayaan karena program ini dibiayai sepenuhnya oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK), lembaga penjaminan (asuransi) serta keterlibatan perusahaan yang berfungsi sebagai off taker yang akan membeli hasil jagung petani.
Program TJPS PK diawali dengan sosialisasi pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT kepada pemerintah kabupaten dengan melibatkan perangkat daerah terkait, pemerintah kecamatan dan desa serta tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan para penyuluh pertanian, dan lainnya.
Pimpinan Bank NTT Cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar usai melakukan penanaman perdana gerakan TJPS PK di Desa Wuakerong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata Jumat (1/7/2022) menyebut, setiap petani bisa memanfaatkan alokasi bantuan kredit Bank NTT sebesar Rp 13 juta untuk musim tanam bulan April-September dan dilanjutkan lagi dari bulan Oktober-Maret.
Petrus Soba Lewar mendorong para petani di Lembata untuk memanfaatkan program kemitraan ini utuk meningkatkan produktivitas dan ekonomi petani. “Para petani diasah untuk bekerja meningkatkan produksinya dan nanti akan diterima oleh offtaker sebagai pengumpul hasil pertanian,” kata Petrus.
Ia menuturkan, untuk musim tanam dari bulan April-September pihaknya baru mengerjakan seluas 7 hektare dari total 20 hektar lahan dan masih tersisa 13 hektar lahan yang belum dikerjakan. Dan, jika setiap petani mengolah 1 hektar lahan, sebut dia, maka sudah tujuh petani yang telah memanfaatkan program kemitraan dari Bank NTT.
Pihaknya menilai pola kemitraan yang dibangun Bank NTT ini merupakan bentuk dukungan kepada Pemda Lembata untuk mendorong para petani memaksimalkan usaha pertaniannya. Program yang sama ini juga, pada pekan depan akan dilaksanakan di kecamatan Nubatukan, kecamatan Lebatukan dan di kecamatan Ile Ape.
Untuk Kabupaten Lembata, total luas lahan pertanian 5. 415 hektar yang tersebar di sembilan kecamatan, akan ditanam jagung hibrida dari bibit Betras 7 dalam 2 musim tanam bulan April-September dan bulan Oktober-Maret.
Menariknya, program TJPS PK ini sudah ada jaminan pembiayaan termasuk kesiapan pasar yang ditangani offtaker serta perbankan termasuk Bank NTT melalui penyaluran kredit merdeka bagi para petani.
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa mengaku optimis dengan program TJPS PK yang digagas Pemprov NTT yang terkoneksi dengan program pembiayaan dari Bank NTT. “Kita bisa menggerakkan semua sektor untuk berkolaborasi mendukung program ini,” terang Marsianus.
Penjabat Bupati Lembata ingin melihat hasil dari program TJPS PK dari musim tanam bulan April-September tahun ini dimana 20 hektar lahan pertanian menjadi sasaran dalam program ini.
“Kalau 20Ha ini hasilnya bagus dan menjanjikan, kampanye kepada masyarakat Lembata tidak sulit, dan itu kita akan lakukan besar-besaran sesuai dengan target kita,” paparnya.
Ia juga memerintahkan Kadis Pertanian mengawal program TJPS ini supaya berjalan baik sampai mendapat hasil sesuai target. “Meskipun alokasi anggaran Pemkab Lembata yang dirasa terbatas dalam pelaksanaan TJPS tahun ini tapi kita dukung supaya tahun depan tetap berjalan,” tandasnya.*/)Tedy Laga Making
Editor: Laurens Leba Tukan