KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sejak diluncurkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat beberapa waktu lalu, program kemanusiaan Bank NTT Peduli Stunting kian gencar dilakukan.
Keterlibatan langsung Bank NTT yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Pemda Kabupaten/Kota se NTT dengan memberi makan 6000 Baduta (bayi dibawa dua tahun) itu memasuki tahapan monitoring langsung di lapangan.
Di Kota Kupang, Bank NTT Kantor Cabang Khusus (KCK) sedang memberikan makan kepada 136 Baduta stunting yang tersebar di dua Kecamatan yaitu Maulafa dan Oebobo. Di Kecmatan Maulafa, pembagian makanan untuk Baduta Stunting dilakukan di Puskesmas Sikumana yang membawahi enam kelurahan. Sedangkan, di Kecamatan Oebobo terpusat di Puskesmas Oepoi.
Lurah Oepura, Nehemia Sunbanu yang ditemui di lokasi pemberian makanan Baduta di Kelurahan Oepura memberikan apresiasi kepada Bank NTT yang telah peduli terhadap warganya yang terdampak stunting. “Sebagai kepala wilayah di Kelurahan Oepura, saya berterimakasih kepada Bank NTT atas kepeduliannya bagi warga kami yang kurang mampu sehingga pemenuhian kebutuhan gizi yang berimbang tidak maksimal,” sebut Lurah Nehemia.
Pemberian makanan untuk Baduta Stunting itu dilakukan selama 1 bulan yang dimulai pada 27 Juni sampai 27 Juli. “Saya selalu menghimbau kepada warga baik di saat acara pernikahan, pemakaman dan berbagai kesempatan lain. Kami selalu memberikan himbaun kepada warga agar bekerja sama dengan Puskesmas Sikumana serta teman-teman kader Posyandu untuk selalu bekerja menekan angka stunting,” ujar Nehemia Sunbanu.
Nutrisionis dari Puskesmas Sikumana, Riris Yunita Damanik menjelaskan, program Bank NTT Peduli Stunting ini dilakukan dengan memberikan makanan tambahan dengan menu empat bintang unuk anak usia Baduta. “Menunya kita buat siklus tujuh hari dan berjalan semala 30 hari. Setiap hari petugas kita mengantar makan siang untuk anak-anak Baduta Stunting sebanyak 77 anak di wilayah kerja Puskesmas Sikumana yang meliputi enam Kelurahan yaitu Sikumana, Oepura, Belo, Kolhua, Naikolan dan Fatukoa,” sebutnya.
Dijelaskan Riris Yunita Damanik, menu lengkap yang disajikan berupa nasi, sayur, ikan dan daging, serta buah. “Berat badan awal sudah kita timbang, dan nanti kita timbang lagi di hari terakhir yaitu tanggal 27 Juli. Dan sesuai teorinya, pasti berat badan anak akan naik,” sebutnya. Puskesmas Sikumana memiliki 52 Posyandu dan setiap Posyandu ada 5 Kader yang rutin mengantar makanan untuk para Baduta Stutning.
Menurut dia, selain jenis makanan dan porsi makanan yang diberikan, cara ini untuk memberikan edukasi kepada orang tua dalam memenuhi gizi anak Baduta. “Sasaran kita untuk Baduta karena kita mau kejar waktu tumbuhnya anak-anak. Sebenarnya konsep kita berusaha agar anak jangan sampai stunting setelah diatas dua tahun,” sebutnya.
Wakil Pemimpin Cabang Bidang Operasional, Kantor Cabang Khusus Bank NTT, Stefanus Ngongo Mesah mengatakan, dengan adanya bantuan makanan tambahan selama satu bulan ini, berat badan anak-anak bertambah dan semakin sehat dan mempunyai nafsu makan yang tinggi.
“Kami di Bank NTT ingin agar anak-anak yang di bawa usia dua tahun yang gisi kurang, bisa bertambah berat badannya lagi. Dan ini bagian dari cara kita memberikan pembelajaran kepada orang tua agar selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Makan itu harus yang bergizi dan punya protein yang tinggi,” sebut Stefanus.***Laurens Leba Tukan