KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) Jemaat Kota Kupang (JKK) mengawali perayaan Bulan Pendidikan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dengan menggelar aneka permainan anak. Kegiatan ini digelar pada Sabtu (2/7/2022) dipusatkan di halaman gedung gereja.
Kegiatan ini, selain tepat pada Bulan Pendidikan, juga sekaligus dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 408 JKK pada 3 Agustus 2022. “Majelis Jemaat Harian (MJH) telah mempercayakan Panitia HUT JKK untuk mengkreasikan aneka kegiatan yang mengakomodir semua kategorial pelayanan, termasuk buat anak-anak,” sbut Pdt. Adelvina Doko Hege, Ketua MJH GMIT Kota Kupang, di halaman gereja, Sabtu (2/7/2022).
Perayaan Bulan Pendidikan lainnya, lanjut Pdt. Adelvina, adalah pemberitaan firman Tuhan pada kebaktian minggu berkaitan dengan Bulan Pendidikan mengikuti kalender pemberitaan yang sudah dirancang Majelis Sinode GMIT. “Untuk tema kebaktian Minggu, 3 Juli 2022, adalah Saling Menopang Dalam Mengembangkan Pendidikan” dengan bacaan Alkitab dari Galatia 6:1-10,” ungkap Pdt. Adelvina.
Secara terpisah, Wakil Ketua Panitia HUT Ke 408 JKK, Agustina Hawu dan Ryan Bolla, yang adalah guru sekolah minggu, menjelaskan atas penugasan dari MJH, Panitia HUT Ke 408 JKK, mengekspresikan Bulan Pendidikan dengan memberi ruang kepada unit pelayanan kategorial PAR untuk menyediakan kegiatan khusus buat anak-anak.
“Kami meminta teman-teman UPP dan BP PAR buat kegiatan bernuansa mendidik melalui permainan anak-anak. Dan hal itu sudah biasa dilakukan setiap tahun, sekaligus mengisi liburan anak sekolah,” tambah Wakil Ketua Panitia, Ryan Bolla.
Untuk mewujudkan harapan MJH, Merry Koten-Manu, Ketua Unit Pembantu Pelayanan (UPP) GMIT Kota Kupang, didampingi Matelda Lay, Ketua Badan Pengurus PAR GMIT Kota Kupang, menjelaskan Panitia HUT JKK dan PAR meminta para orang tua mengajak anak-anaknya untuk bermain sepuasnya di halaman gereja pada Sabtu, 2 Juli 2022. “Kami menyediakan aneka jenis permainan, termasuk permainan tradisional di halamam gereja,” kata Merry.
Melalui bermain, lanjut Merry, Pelayanan PAR dikombinasikan antara mendidik anak-anak hal-hal serius melalui sekolah minggu setiap hari minggu dan kegiatan bermain-main. Konsepnya, memuliakan Tuhan bisa juga dengan cara bermain. “Itulah cara kami mengajak anak-anak merayakan Bulan Pendidikan GMIT setiap Bulan Juli, sekaligus mengisi waktu liburan panjang anak,” ungkap Merry.
Matelda Lay, menambahkan saat bermain, anak-anak akan belajar integritas diri. Dikatakan, anak-anak mendapatkan kesenangan dengan cara belajar mengalah, jujur ikuti aturan permainan, dan sabar menunggu giliran. “Bukan anak-anak saja yang senang, kami guru-guru sekolah minggu dan orang tua juga senang. Lihat anak-anak yang lucu-lucu waktu bermain, kita punya rasa cape hilang memang,” ungkap Ma Eda, sapaan akrab Matelda Lay, dalam bahasa Kupang.
Secara terpisah, Eben Hadjo, penanggung jawab program permainan, menjelaskan jenis permainan yang disediakan, antara lain, permainan odong-odong, sikidoka dan memasukan pinsil ke dalam botol.
Untuk anak kelas Indria, lanjut guru sekolah minggu rayon 5 ini, bermain odong-odong. Odong-odong disediakan hanya satu, sehingga anak-anak harus sabar mengantri.
Sedangkan, anak kelas Tanggung dan Remaja, bermain permainan tradisional Sikidoka dan memasukan Pinsil Ke botol. Disediakan beberapa titik bermain di samping dan belakang halaman gedung gereja.
“Semua permainan dipusatkan di halaman gereja, karena anak-anak bersekolah minggu terpisah di masing-masing rayon di sembilan rayon. Jadi kegiatan bermain terpusat sekaligus ajang anak-anak saling berkenalan dan berjumpa dengan teman dari rayon lain,” pungkas Eben Hadjo. */)PB
Editor: Laurens Leba Tukan