11 Letusan di Ile Lewotolok, Penjabat Bupati Lembata Siap Ambil Tindakan Darurat Jika Kian Membahayakan

411
Kondisi terkini Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Jumat (1/7/2022) malam. Foto: Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM– Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata dilaporkan mengalami erupsi. Jumat (1/7/2022) sejak Pukul 12:00-18:00 WITA tercatat sudah terjadi 11 kali letusan dengan tinggi 1300 m. Letusan tersebut disertai gemuruh lemah hingga kuat dengan arna asap putih dan kelabu.

Penjabat Bupati Lembata Marianus Jawa yang dihubungi SelatanIndonesia.com mengaku terus melakukan pemantauan. “Kami tetap pantau, masyarakat masih tenang, menurut laporan Pak Camat di sana, ada beberapa keluarga sudah bergeser ke Tanjung. Yang pasti, kami akan ambil tindakan jika terjadi letusan yang membahayakan,” sebut Marianus Jawa, Jumat (1/7/2022) malam.

Stanislaus Ara Kian, A.Md, petugas Pos Pengamatan Gunungapi Ile Lewotolok yang dihubungi menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka pada tanggal 14 Juni 2022 tingkat aktivitas Gunungapi Ile Lewotolok masih berada pada Level III (Siaga). Dengan kondisi ini, rekomendasi baru akan disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

“Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga), masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok. Radius 3.5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timurlaut,” sebutnya.

Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Disbutkan Stanislaus, mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

“Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan,” sebutnya.

Ditambahkan Stanislaus, seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

“Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation). Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya,” tegasnya.

Ia juga meminta Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap