Didukung Gubernur Laiskodat, Wirausahawan Mandiri Ukir Sejarah Setahun Panen Dua Kali Jagung TJPS di SBD

171
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelius Kodi Mete dan para wirausahawan baru melakukan panen jagung program TJPS di Desa Tanjung Karoso, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Sabtu (25/6/2022). Foto:TimMediaVBL

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Program unggulan di sektor pertanian yang kini gencar dilakukan Pemerintah Provinsi NTT, mnunjukkan hasil memuaskan. Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dalam setahun bisa dilakukan panen dua kali.

“Kemarin kita panen yang kedua kali di dalam sejarah. Dalam keadaan musim panas kemarau seperti sekarang, NTT bisa panen yang kedua kali, yaitu di Desa Tanjung Karoso, kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya,” sebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Senin (27/6/2022).

Dijelaskan Gubernur Laiskodat, laporan dari Kadis Pertanian Sumba Barat Daya bahwa total seluruh lahan yang ditanam 35.000 hektar. “Kadis Pertanian SBD luar biasa, melampaui target, dari 15.000 hektar yang kita minta. Terima kasih juga buat semua wiraushawan mandiri SBD yang mempunyai semangat kerja luar biasa,” sebutnya.

Menurut dia, masalah hama belalang dan hama lainnya adalah akibat ulah manusia yang telah merusak ekosistem yang ada. “Jangan kita matikan burung-burung, ular, karena merekalah pemakan belalang dan tikus. Saya meminta Polres SBD agar mengamankan para pemilik senapan angin yang sering tembak burung. Ekosistem harus tetap kita jaga agar tidak muncul hama – hama seperti belakang, tikus dan lain – lain,” tegas Gubernur Laiskodat.

Untuk diketahui, para wirausahwan mandiri di Kabupaten Sumba Barat Daya  kini berhasil memanen jagung sebanyak 6 ton/Ha. “Meskipun target kita 7 ton/Ha, tetapi dengan 6 ton /Ha itu sudah hasil yang baik. Setiap manusia hidup itu tidak pernah tidak bermasalah. Masalah itu menjadi bagian dan tanggung jawab kita. Jadi kalau ada orang punya masalah, berarti dia masih berguna. Ada masalah agar Kadis Pertanian Provinsi dan Kabupaten, juga Gubernur maupun Bupati serta semua yang terkait terus berkolaborasi untuk mencarikan solusi yang tepat guna,” katanya.

Gubernur Laiskodat juga berterimakasih kepada Bupati SBD dr. Kornelis Kodi Mete yang bekerja sangat luar biasa. Juga Kadis Pertanian Kabupaten SBD serta semua yang terlibat atas kerja keras dan cerdas selama ini.

“Tentunya masalah – masalah ini akan kita inventarisasi, seperti pupuk dan benih masih terlambat, juga mekanisasi baik alat tanam, panen, dan rontok. Kita siapkan bertahap. Karena Pembangunan itu tidak seperti main sulap, Bim Salabim Hilang, Bim Salabim Muncul. Semua dikerjakan secara bertahap,” katanya.

Ia mengaku optimis bahwa akan ada perubahan hebat di Sumba, khususnya kabupaten Sumba Barat Daya. “Kalau pemerintah serius terus, pupuk kita jaga, benih kita jaga, mesin – mesin kita jaga, pasti sejahtera luar biasa tempat ini (Kodi). Saya lihat semangat orang – orang Kodi luarbiasa. Orang Loura juga jangan kalah semangat dengan orang Kodi. Nanti mereka di NTT yang malas kita bawa ke Kodi untuk lihat semangat mengerjakan ribuan hektar sekalipun berhadapan dengan masalah,” ujarnya.

Disebutkan Gubernur Laiskodat, NTT ini miskin karena lahan pertanian dikerjakan pakai tangan sendiri. “Puluhan ribu hektar mau kerja pakai tangan bagaimana. Tetapi kalau dikerjakan dengan bantuan mesin, seperti tadi kita panen dengan mesin, maka bisa 2 – 3 kali panen karena hujan masih ada. Kodi tanahnya masih basah, masih bisa kita tanam jagung, karena jagung ini sebagai bahan baku pakan ternak, dan kita sedang menyiapkan pabrik pakan ternak di NTT,” sebutnya.

Tentang irigasi, Gubernur Laiskodat bakal mendatangkan pihak berkompeten untuk merapikan. “Dengan ketersediaan pakan ternak, kita bisa pelihara sapi, babi, dan sebagainya, tentunya sapi dan ternak kualitas baik. Kita terus mencoba dan berusaha untuk NTT Bangkit Menuju Sejahtera,” pungkasnya.*/)TimMediaVBL

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap