Jumpa Sekjen Kementan, Doris Rihi Wujudkan NTT Bangkit Menuju Sejahtera dari Flotim

274
Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si bersama sejumlah Pimpinan OPD ketika bertemu dengan Sekjen Kementrian Pertanian Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc dan Kepala Biro Perencanaan Kementrian Pertanian Dr. Ir. Ketut Kariyasa, M. Si di Kantor Pusat Kementan RI, Jakarta, Kamis (17/6/2022). Foto:Dok.DAR

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Sepekan terakhir, Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si gencar menjalin kolaborasi dengan jajaran Kementrian dan Lembaga. Juga menjumpai kalangan DPR RI untuk bersama-sama membangun Kabupaten Flores Timur.

Doris Rihi bersama sejumlah Pimpinan OPD Flotim pada Rabu (15/6/2022) bertemu Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Setelah itu ia bertemu Kepala Perpusatakaan Nasional, Sekjen Kementrian Pertanian Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc., serta jajaran Menteri Perhubungan. Selain itu Doris Rihi juga bertemu Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena serta Anggota Komisi IV DPR Julie Sutrisno Laiskodat.

Kamis (17/6/2022) Doris Rihi menjumpai Sekjend Menteri Pertanian Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc dan Kepala Biro Perencanaan Kementrian Pertanian Dr. Ir. Ketut Kariyasa, M. Si di Jakarta. Sejumlah agenda priortias di sektor pertanian Kabupaten Flores Timur dipaparkan Doris Rihi, termasuk program prioritas provinsi NTT Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

“Saya menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Pertanian atas dukungan APBN setiap tahun dalam bentuk Alsintan, Pupuk dan benih. Juga dukungan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan yang dibiayai dari APBN sejumlah 34 orang,” sebut Doris Rihi kepada SelatanIndonesia.com dari Jakarta.

Doris Rihi juga menyampaikan terimakasih juga untuk Kementrian Pertanian yang pada tahun 2022 ini Kabupaten Flores Timur mendapat alokasi DAK senilai Rp 4.310.000.000. “Berharap bisa dialokasikan kembali pada tahun-tahun mendatang,” katanya.

Dikatakan Doris, Kementrian Pertanian telah menetapkan pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Flores Timur dengan konsep Food Estate pada 3 wilayah di 3 daratan. “Di Flores Timur Daratan ada di Kecamatan Wulanggitang dan Titehena. Produk pertanian yang potensial untuk dikembangkan yakni padi lahan basah dan jagung, juga sorgum. Luas lahan sawah Konga yang difungsikan sesuai Persa LP2B seluas 168 ha; sedangkan total lahan potensial 280 Ha. Di Hewa, lahan fungsional 90 Ha, dan lahan potensial seluas 125 Ha. Sedangkan luas lahan kering untuk jagung di Titehena, lahan fungsional 945,27 ha sedangkan lahan potensial yang belum dioptimalkan seluas 1467 Ha. Dan, lahan kering di Wulanggitang luas lahan fungsional 45,81 Ha, dan belum dioptimalkan seluas 623 Ha,” ujarnya.

Khsus di daratan Adonara, di Kecamatan Witihama dan sekitarnya sampai  Kecamatan Adonara Timur. “Produk pertanian yang potensil dikembangkan adalah jagung dan hortikultura. Luas lahan pertanian  secara keleseluruhan 3687, 92 Ha. Dan di daratan Solor ada di Kecamatan Solor Barat produk yang potensial adalah jagung, kacang-kacangan, dan kelor seluas 3026, 44 Ha,” jelasnya.

Kesempatan tersebut Doris Rihi juga mengusulkan sejumlah program termasuk Jalan Usaha Tani di 10 Kecamatan dan 10 Desa masing-masing 4 Km dengan total anggaran Rp 4.000.000.000. “Ada pula usulan alsintan, Pompa Air 4 dim 10 unit untuk 10 Poktan di 10 Desa di 9 Kecamatan, Pompa air 2 dim sejumlah 6 unit untuk 6 Poktan di 6 Desa di 5 Kecamatan. Serta Traktor Roda Empat 2 unit 2 Poktan di 2 Desa di 2 Kecamatan, Traktor Roda Dua untuk 6 Poktan di 6 Desa di 5 Kecamtan, juga Cultivator 8 unit untuk 8 Poktan di 5 Desa di 5 Kecamatan,” sebutnya.

Tidak hanya itu, disulkan pula Unit Pengola Pupuk Organik sebanyak 8 unit untuk 5 Kecamatan dengan total anggaran Ep 1.600.000.000. Dan, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 26 unit untuk 11 poktan 7 Kecamatan 11 Desa dengan total aggaran Rp 1.950.000.000. “Kita juga Penyuluhan 1 BPP bangun baru di Kecamatan Adonara dan 5 BPP Rehab di 5 Kecamatan. Serta, TPH Pengembangan jagung, padi, hortikultura, dan ketahanan pangan pembangunan P2L untuk Desa stanting sebanyak 10 uni,” jelasnya.

Doris Rihi menambahkan, pada tahun 2022 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flotim, mendapat alokasi dana DAK Kementan sebesar Rp. 4.310.000.000. Dana tersebut terinci untuk membiayai kegiatan pengadaan Combain Harverter besar atau alat panen jagung 1 unit dengan harga Rp 450 juta.

“Pengadaan bangunan RMU (Rice Milling Unit atau rumah giling padi) sebanyak 1 unit dengan harga Rp. 180 juta, mesin RMU 1 unit Rp. 380 juta. UV drayer (rumah pengering hasil pertanian) 1 unit dengan harga Rp 225 juta,  pengadaan irigasi air tanah dangkal 4 unit @Rp 150 juta totalnya Rp 600 juta serta pengadaan irigasi air tanah dalam 4 unit @ Rp 300 juta totalnya Rp 1,2 mliar, serta rehab jaringan irigasi tersier 1 unit Rp 75 juta, dan rehab pemeliharaan BPP dan sarana pendukungnya 2 unit @ Rp 600 juta rotalnya Rp 1,2 miliar,” ujarnya.

Dikatakan Doris, semua usulan proposal tentu sudah diterima oleh jajaran  Kementrian Pertanian. “Kita masukkan usulan untuk dapat menjadi perhatian dan rencana program kegiatan Kementan bagi Kabupaten Flores Timur di tahun-tahun mendatang,” katanya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap