Terobosan Cerdas Gubernur Laiskodat, KKP Jadikan NTT Model Bisnis Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota

226
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono di Gedung Mina Bahari IV, Senin (13/6/2022) Foto:BiroApim

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timut (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat punya terobosan cerdas di sektor keluatan dan perikanan. Hari ini, Senin (13/6/2022), Gubernur Laiskodat didampingi Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Goerge Hadjoh, Kepala Badan Penghubung Donald Izaac, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Pricilia Pareira serta Staf Ahli, bersilaturahmi ke Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.

Dari pertemuan itu, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menobatkan NTT jadi model bisnis penangkapan ikan terukur berbasis kuota.

Gubernur Laiskodat dan rombogan diterima Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono di Gedung Mina Bahari IV. Dihadapan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Gubernur Laiskodat mengatakan, saat ini NTT sedang membangun ekosistem perikanan dan kelautan di NTT, salah satunya Budidaya Lobster. “Hasil evaluasi antara Pemerintah dan Pengusaha ditemukan titik lemahnya adalah pakanm,” sebut Gubernur Laiskodat.

Itu pasalnya, ia mengusulkan pengembangan Budidaya Kerang sebagai bahan pakan utama untuk lobster, sehingga pertumbuhannya bagus dan jangka waktu panennya juga masuk dalam periodesasi bisnis. Ia mengharapkan dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan dan jajaran untuk memperkuat dukungan sarana prasana sehingga produktivitas dan kualitas hasil budidaya rumput laut, kerapu dan lobster di NTT bisa ditingkatkan.

“Kami juga siap dan menyambut baik Implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur berbasis Kuota, yang berlandaskan prinsip ekonomi biru. Tentunya atas dukungan Pak Menteri, yang telah membantu sebagian masalah pembangunan di NTT. Kebijakan Penangkapan Terukur berbasis Kuota, di mana pelabuhan perikanan di luar Pulau Jawa ditransformasikan sebagai pusat-pusat ekonomi baru, juga menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat pesisir. Bersinergi untuk NTT Jadi Model Bisnis Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota,” sebut Gubernur Laiskodat.

Menteri Trenggono mengatakan, rumput laut, lobster dan kerapu merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT. “Kami diskusi mengenai rencana pengembangan sektor kelautan dan perikanan di wilayah NTT dengan rumput laut, kerapu dan lobster merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT karena kondisi perairannya yang sangat mendukung. Peluang pasar untuk komoditas tersebut juga sangat besar, utamanya untuk ekspor,” sebut Menteri Trenggono.

Menteri Trenggono menyatakan kesiapannya memperkuat dukungan sarana prasana sehingga produktivitas dan kualitas hasil budidaya rumput laut, kerapu dan lobster di NTT bisa ditingkatkan. “Selanjutnya Kami juga berbincang mengenai rencana implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur Berbasis Kuota, di mana perairan NTT termasuk di dalamnya. Alhamdullilah, Pak Gubernur menyambut baik bahkan mendukung penuh implementasi kebijakan yang dilandasi prinsip ekonomi biru itu”, tambahnya

Dijelaskan, kebijakan penangkapan terukur merupakan jalan hadirnya distribusi ekonomi yang merata di wilayah pesisir, di mana pelabuhan perikanan di luar Pulau Jawa akan bertransformasi sebagai pusat-pusat ekonomi baru sebab di sanalah ikan tangkapan harus didaratkan. “Kebijakan ini juga menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat setempat. Sinergi memang sangat dibutuhkan dalam upaya membangun sektor kelautan dan perikanan yang maju dan berkelanjutan. Terima kasih BapaK Gubernur NTT yang sudah datang berkunjung”, tutup Menteri Trenggono.*/)BiroApim

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap