LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – Proyek KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Sentra Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT yang telah dikerjakan pemerintah pusat masih menuai pertanyaan dari kalangan masyarakat.
Sekretaris Jenderal Pergerakan Kedaulatan Rakyat (Sekjen PKR), Yos Nggarang mempertanyakan proyek KSPN tersebut lantaran hingga kini belum juga dibuka. Pasalnya, tidak ada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di pembangunan tersebut.
Menurutnya, proyek yang dibangun oleh pemerintah pusat itu harus memberi contoh untuk proyek level APBD. Antara lain, pembangunan itu harus mempertimbangkan lingkungan seperti pengadaan instalasi Pengolahan Air Limba (Ipal).
“Itukan Proyek KSPN Kawasan Strategis Nasional. Kita ini perlu bertanya yang strategis itu apa memang sebenarnya? Apakah proyek seperti ini?. Kalau strategis, tidak mempertimbangkan aspek lingkungannya. Mestinya proyek yang dibangun oleh pemerintah itu harus memberi contoh untuk proyek level APBD, bahwa sebuah pembangunan itu harus mempertimbangkan lingkungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal),” sebut Yos Nggarang, di Labuan Bajo, Minggu (12/6/2022).
Yos Nggarang mengatakan, konteks sentra kuliner Kampung Ujung mestinya waktu perencanaan sudah selesai semua disertakan dengan Ipalnya. Banyak waktu yang terbuang, begitu selesai pembangunan tidak langsung beroperasi.
“Nah apalagi konteks kuliner Kampung Ujung. Itu mestinyakan waktu perencanaan, sudah selesai semua disertakan dengan Ipalnya. Ini Ipalnya tidak. Akhirnya banyak waktu yang terbuang, begitu selesai pembangunan Kampung Ujung itu tidak langsung beroprasi. Pemda juga mesti berpikir soal konsekuensi dari namannya pariwisata berkelanjutan atau industri pariwisata Labuan Bajo, yang memang harus memperhatikan aspek lingkungannya itu,” katanya.
Yos Nggarang ini menjelaskan, pemerintah pusat dalam hal ini melalui Kementrian PUPR, dalam membangun di daerah pariwisata jangan lompat. “Jadi, pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR atau Kementrian apapun, mestinya dalam pembangunan di daerah pariwisata itu jangan lompat, jangan mengabaikan aspek lingkungannya dia harus memberi contoh supaya APBD Kabupaten atau Provinsi sudah ada tolak ukurnya,” sebutnya.
Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, saat dimintai keterangan oleh media mengakui pembangunan sentra kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo belum ada Ipalnya. Saat ini kata dia, sedang diproses. “Pemda Manggarai Barat telah menyurati Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian PUPR agar proyek yang merupakan sala satu dari KSPN tersebut segera diadakan Ipalnya agar bisa beroperasi. Sangat disayangkan karena terlalu lama tidak dikelola. Apalagi itu merupakan lapangan pekerjaan bagi masyarkat Manggarai Barat,” sebut Wabup Weng.*/)AA
Editor: Laurens Leba Tukan