
KALABAHI,SE;ATANINDONESIA.COM – Kunjungan kerja Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat di Kabupaten Alor, Kamis (9/6/2022) diwarnai aksi penghadangan. Gubernur Laiskodat dihadang oleh tetua adat Sulaiman Tulumajo dan masyarakat Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor.
Aksi penghadangan itu terjadi usai Gubernur Laiskodat mengunjungi SMK Negeri Kokar yang terletak di Kelurahan Adang Kecamatan Alor Barat Laut.
Tak lama disana, Gubernur Laiskodat menuju lokasi selanjutnya yakni di RS Kalabahi, yang terletak di jantung kota. Dalam perjalanannya ke Kalabahi, ia dihadang oleh masyarakat Desa Alor Besar Kecamatan Alor Barat Laut. Dilansir dari Mediatorkupang.com, mobil gubernur diminta berhenti lalu diminta menuju ke rumah adat warga setempat.
Walau hujan rintik, dan tanpa mengenakan payung, Gubernur Laiskodat yang didampingi Bupati Alor Amon Djobo, Wabup Imran Duru, Ketua DPRD Enny Anggrek dan pejabat Pemprov lainnya, mampir ke lokasi yang sudah disiapkan.
Sulaiman Tulumajo, tua adat warga setempat, ketika menerima rombongan di rumah adat Uma Pusung Rebong Desa Alor Besar Kecamatan Alor Barat Laut menegaskan rasa hormat atas kunjungan gubernur. “Ini adalah penghormatan bagi kami dan kami pun mengucapkan terimakasih karena jalan-jalan kami sudah bagus, sudah licin,” sebut Sulaiman.
Hal senada disampaikan Bupati Alor Amon Djobo. “Kami sampaikan rasa hornat kepada Bapak Gubernur karena baru di masa kepemimpinan bapak, alokasikan anggaran yang cukup besar yakni Rp 36 miliar untuk pembangunan jalan Dulolong-Kokar. Kalau tadi bapak baca spanduk disitu ada tulisan Kami Ada Untuk Bapak. Artinya, kalau bapak maju ke periode kedua, mereka akan 100 persen dukung bapak, tidak kemana-mana,” tegas Amon Djobo disambut tepuk tangan ratusan warga.
Menurutnya, dari 25 Km jalur Kokar, masih tersisa 9 Km. “Kami harap yang tersisa ini dikerjakan tahun depan. Mudah-mudahan kerinduan Pak Gubernur untuk buat ruas-ruas jakan Alor bagus, licin segera tuntas sehingga kami bisa masuk Sorga. Kalau mereka hadang bapak untuk berhenti, wajar karena beberapa tahun lalu bapak kesini masih jelek jalannya,” sebut Bupati Amon.
Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu saat mewakili Gubernur NTT memberikan sambutan menegaskam jika dua tahun lalu ketika hadir dalam festival Alquran di Kokar, Gubernur sempat didemo warga dalam perjalanan, saat itu warga menuntut agar jalannya diperbaiki.
“Saat itu Pak Gubernur sempat mengatakan kalau didemo seperti ini biarkan saja jalannya jelek, namun itu hanya ungkapan di mulut, beda di hati. Belia punya hati yang lembut sehingga dibangunlah jalan ini,” tegasnya.
Kadis Nenabu mengatakan, tahun ini Pemprov NTT membangun 51 Km jalan dengan total biaya yang dibutuhkan Rp 96 M. Dijelaskan, menurut road map Pemprov NTT pada tahun 2019, ada 906 Km jalan provinsi yang urgen dan harus dikerjakan. “Syukurlah sekarang sudah terbangun seribu kilometer lebih,” sebut Maski Nenabu.
Gubernur Laiskodat sempat mengunggah postingan di akun resminya. “Rintik hujan tidak menghalangi masyarakat Alor Besar untuk menghadang saya di jalan dalam perjalanan menuju peresmian RSUD Kalabahi setelah kunjungan saya ke SMK Negeri Kokar. Saya diiring menuju Rumah Adat Uma Pusung Rebong dengan tarian ibu – ibu menggunakan daun – daunan. Saya bersyukur masyarakat terbantukan dengan 14,9 km jalan yang telah dikerjakan. Semoga membantu memperlancar aktivitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Alor Besar,” tulis Gubernur Laiskodat.*/)TimMediaVBL/Boy
Editor: Laurens Leba Tukan