Rayakan Hari Pentakosta di Retraen, Gubernur Laiskodat Dorong Amarasi Jadi Lumbung Pangan Kota Kupang

221
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika berbicara usai perayaan hari Pentakosta di GMIT Retraen, Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Minggu (5/6/2022). Foto: TimMediaVBL

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat beribadah bersama Jemaat Siloam Retraen, tepatnya GMIT Klasis Amarasi Timur. Menempuh peralanan sekitar 1,4 jam dari Kota Kupang, Gubernur Laiskodat mengakus sangat senang bisa beribadah merayakan hari Pentakosta di Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Minggu (5/6/2022).

Gubernur saat itu mengajak seluruh warga jemaat dan para tokoh agama untuk mengembangkan sector pertanian dan peternakan agar wilayah Amarasi bisa menjadi lumbung pangan yang disuplai untuk Kota Kupang.

“Selain bisa beribadah bersama jemaat, saya merasa senang berada ditengah masyarakat hari ini karena dapat melihat langsung kondisi masyarakat dan menyampaikan pesan pembangunan NTT Bangkit NTT Sejahtera. Juga kita terus mendorong agar sector pertanian dan peternakan di Amarasi terus ditingkatkan untuk disuplai ke Kota Kupang. Pemerintah siap memfasilitasi semua kebutuhan pertanian,” ujar Gubernur Laiskodat.

Deketahui, diatas Lahan 9.375 m², terlihat beberapa pondasi bangunan pertanda telah dimulainya pembangunan gedung baru gereja yang peletakan batu pertamanya dilakukan tanggal 26 Mei 2022 yang lalu.

“Pesan saya agar semua umat berpartisipasi dalam pembangunan gereja, sehingga nantinya gereja dapat dimanfaatkan bukan saja untuk jemaat beribadah pada hari Minggu, tetapi juga dimanfaatkan untuk pengembangan/peningkatan sumber daya jemaat melalui pendidikan yang berkarakter Yesus, dan mampu membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah kemiskinan, stunting dan masalah pembangunan lainnya di Amarasi,” ujarnya.

Saat itu Gubernur Laiskodat mengatakan, ciri khas manusia NTT yang Pancasilais yaitu minimal menerima salam – salam kebangsaan dengan tidak memperdebatkan perbedaan. Hal ini menurut dia mesti terus diajarkan dan ucapkan di gereja, masjid, pura, wihara, dalam setiap kegiatan formal, acara pemerintahan, serta di setiap jenjang lembaga pendidikan.

“Gereja dan lembaga tidak boleh terpisah, untuk itu para tokoh agama yang terus bersama jemaat agar ikut serta membawa pikiran pemerintah untuk disampaikan kepada umat atau jemaat. Momentum Pentakosta ini kita maknai sebagai satu kesatuan gerak roh kita semua untuk membangun Amarasi, khususnya Jemaat Siloam Retraen. Mari kita kembalikan Amarasi menjadi lumbung pangan Kota Kupang,” ujar Gubernur Laiskodat.*/)TimMediaVBL

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap