WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Program Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Kabupaten Sumba Tengah yang dicanangkan Kementrian Pertanian RI sejak tahun 2020 silam, benar-benar membawa peradaban baru pertanian. Betapa tidak, hasil produktifitas para petani di Sumba Tengah kini meningkat berlipat-lipat.
Pengakuan itu datang dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementrian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. Ia mengatakan itu ketika berdialog dengan para Penyuluh Pertanian dan para petani di Aula Bappelitbangda Kabupaten Sumba Tengah, Kamis (27/5/2022). Kesempatan itu dilakukan juga penandatanganan kerjasama peningkatan pengembangan sumber daya manusia petani antara Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian RI dengan Pemda Sumba Tengah.
Prof. Dedi Nursyamsi mengaku kagum dengan kerja keras para petani dan penyuluh yang dipimpin langsung Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu. Menurutnya, mengelola Food Estate di Sumba Tengah harus mencakup semua aspek. “Tidak hanya kelola alsintannya, benih dan pupuk saja tetapi juga para petani dan penyuluh termasuk parktisi petani. Kita bangun terus SDMnya agat mereka paham dan mengerti serta mampu mengimpelementasikan inovasi dan teknologi agar bisa meningkatkan produktifitas berkelanjutan,” sebutnya.
Dikatakan Prof. Dedi Nursyamsi, ia berkali-kali datang ke Sumba Tengah dengan tujuan untuk meningkatkan dan memberdayakan kualitas para petani dan penyuluh khsusnya di Sumba Tengah.
“Berdasarkan data, dengan adanya Food Estate sejak tahun 2020 terjadi peningakatan produktifitas yang luar biasa. Jagung yang tadinya hanya 2-3 ton per haktare, menjadi 4-5 ton per hektare. Padi juga sama, ada peningkatan luar biasa yang tadinya hanya 2-3 ton per hektare, kini mencapai 5-6 ton per hektare. Ada peningkatan 2 kali lipat, ini peningkatan yang luar biasa. Apalagi bisa diikuti lagi dengan kenaikan indeks pertamanan, kalua bisa menjdi 2 kali maka peningkatan Food Estate ini berlipat-lipat,” ujar Prof Dedi.
Prof. Dedi menambahkan, saat ini beras dan jagung di Sumba Tengah dalam posisi surplus karena adanya peningkatan produktifitas petani dari program Food Estate. “Artinya, tadinya Sumba Tengah masih kekuarangan beras dan jagung, sekarang bisa jual ke Kabupaten tentangga dan bahkan ke Jawa. Kedepan, kita yakin akan terus terjadi peningkatan, apalagi pendampingan para petani dan penyuluh terus kita lakukan dengan baik. Pesan saya agar genjot terus poruduktifitas di semua lokasi Food Esatet di Sumba Tengah,” ujarnya.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu menyampaikan terimakasih yang berlimpah kepada Menteri Pertanian RI Prof. Syahrul Yasin Limpo yang sudah lima kali berkunjung ke Sumba Tengah. “Beliau datang membawa peradaban baru pertanian di Sumba Tengah. Saat itu beliau berkomitmen untuk mendatangkan Bapak Presiden dan ternyata komitmen itu benar-benar terwujud. Sampai saat ini dan hingga kapanpun, kami Sumba Tengah merasa berbangga dan terimakasih yang tidak terhingga kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian dan jajarannya yang punya kepedulian yang tinggi untuk kami di Sumba Tengah,” sebut Bupati Paulus.
Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementrian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr yang sejak dicanangkan Food Estate di Sumba Tengah tahun 2020 senantisis memberikan dorongan dan motivasi terisitimewa kepada kelompok tani dan penyuluh.
“Apalah gunanya kalau hasil produktifitas tinggi tetapi pembinaan SDM kepada para petani dan penyuluh tidak diadvokasi. Mungkin Food Estate akan berakhir, namun berkat pengembangan SDM petani dan penyuluh oleh Prof. Dedi, maka SDM petani kami yang 80 persennya tidak tamat SD namun karena pengembangan dan pendampingan SDM petani dilakukan maskimal maka itu menjadi modal utma kami mengembangkan sektor pertanian kedepannya di Sumba Tengah,” ujar Bupati Paulus.
Ia berharap, Prof. Dedi terus memberikan pendampingan kepada para petani dan penyuluh di Sumba Tengah sehingga pada saatnya nanti para petani Sumba Tengah bisa mandiri dan berkembang menjadi petani yang bermartabat dan mampu bersaing di dunia bisnis.
Bupati Sumba Tengah saat itu didampingi Wakil Bupati Daniel Landa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum Ferdy Umbu Kabalu. Juga hadir para Pimpinan Perangkat Daerah, para Camat, para Kepala Desa serta para Penyuluh Pertanian Kabupaten Sumba Tengah.*/)PKP-SumTeng
Editor: Laurens Leba Tukan