WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Dalam nuansa Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022, oleh PLN dijadikan sebagai momentum untuk mendukung pemberdayaan wanita penenun di Kabupaten Sumba Timur.
PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan perempuan, karena kaum ini seperti tidak hanya berperan sebagai subjek yang mendorong suksesnya pembangunan nasional, melainkan juga objek yang harus diberdayakan dan dilindungi hak-haknya.
PLN dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui PLN Peduli menyerahkan bantuan bagi kelompok perempuan penenun di Desa Mondu dan Desa Wairinding yang merupakan dua desa wisata di Kabupaten Sumba Timur. Bantuan ini berupa peralatan tenun, bahan tenun, hingga perlengkapan menenun. Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo yakni “peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender”.
Mama Cory selaku anggota Kelompok Tenun Ikat Anda Monung yang artinya jalan harapan menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada PLN Peduli yang telah memberikan bantuan peralatan lengkap dengan bahan tenun. “Kami terharu dan bangga. Ini adalah warisan nenek moyang untuk membuat dan mempelajari kain tenun. Dulunya kami per orangan dan sebulan bisa menghasilkan 3 lembar, karena keterbatasan peralatan dan bahan. Dengan adanya peralatan tambahan ini, sebulan bisa 9 lembar. Jadi penghasilan kami naik berkali lipat,” sebut Mama Cory.
Senada dengan itu, Mama Rambu Kahuatu Tamar dari kelompok Lataluri yang artinya dasar hidup juga mengungkapkan kegembiraannya dan rasa bangga karena bantuan tersebut dapat menopang perekonomiannya. “Menenun adalah pekerjaan kami dan sesuai dengan nama kelompok kami bahwa aktivitas ini merupakan nafkah dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur, Ida Bagus Putu Punia ketika itu mengatakan, ketika berbicara tentang pariwisata maka, mata dan rasa menjadi indera utama yang berperan. “Mondu dan Wairinding adalah dua desa wisata budaya di Kabupaten Sumba Timur, hingga saat ini dua desa ini sedang memantaskan diri menjadi desa wisata. Kami berharap dalam hal menenun desa ini tetap mempertahankan warisan luhur budaya tanpa terpengaruh modernisasi dari tempat lain. Harapan besar kami akan CSR PLN terus hadir dalam masyarakat dalam membangun dan berdampak bagi masyarakat disini,” sebut Ida Bagus.
Sekretaris Desa Mondu, Matius Marambi Nggiku mengatakan, pada umumnya keseharian ibu-ibu desa ini adalah menenenun. “Kami sangat berterima kasih akan bantuan dari PLN melalui PLN Peduli ini,” ujarnya.
Hasil kolaborasi PLN bersama stakeholder yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur ini memfasilistasi berupa pemberian perlengkapan tenun sebanyak delapan unit, bahan tenun berupa beberapa jenis benang, pewarna alam, dan perlengkapan tenun.
Blasius Gani selaku Manager PT PLN UP3 Sumba menyebutkan, pasca pandemi Covid-19 ia melihat bahwa perempuan penenun di Pulau Sumba banyak sekali yang terdampak dan juga sulit untuk bangkit kembali. Itu pasalnya, dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional ini membawa PLN berupaya merangsang kembali sektor ekonomi kebudayaan melalui ibu-ibu penenun. “Kami harapkan bantuan yang disampaikan ini langsung bisa digunakan dan dapat kembali membantu menopang ekonomi keluarga pada masa pemulihan ekonomi ini,” ujar Blasius.
Disebutkan, desa Mondu dan desa Pambotandjara yang kini merupakan garda terdepan desa pariwisata Kabupaten Sumba Timur, selain pada keindahan bukit dan air terjun, sektor tenun ini masih menjadi andalan masyarakat maupun pemerintah dalam menggaet penghasilan asli daerah. “Pemberdayaan perempuan penenun adalah salah satu langkah strategis daerah. Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Diantaranya 5 arahan prioritas Presiden terkait pemberdayaan perempuan adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan,” jelasnya.
Blasius mengatakan, pemberian bantuan ini pun tak hanya terbatas pada perempuan penenun. Dikatakan, melihat minimnya gerakan generasi penerus dalam membentuk budaya menenun, PLN berkolaborasi bersama SMA Negeri 1 Kambera dan SMA Negeri 3 Waingapu menyalurkan seperangkat alat tenun bagi sekolah. “Diharapkan dengan adanya bantuan ini generasi penerus dapat melanjutkan estafet menenun di era modern ini,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur, Kabid Kebudayaan, Sekretaris desa dan perangkat desa Mondu, Manager PLN UP3 Sumba, Manager Sub Bidang Komunikasi PLN UIW NTT.*/)Lidya
Editor: Laurens Leba Tukan