Deportasi Di Depan Mata I (Kisah Sang Misionaris Di Tengah Arus Pemilu Filipina)

346
Para pastor termasuk Tuan Kopong, SMF hadir dalam kampanye Pemilu Presiden Filipina untuk pasangan Leni-Kiko pada 13 Februari 2022 di Quezon Circle. Momentum ini disebut dengan sebutan Pink Sunday. Foto:Dok. Tuan Kopong

Oleh Tuan Kopong, MSF

Rapat para imam keuskupan Novaliches (Clergy Meeting) yang biasanya dilakukan setiap Kamis minggu ke-II dalam bulan kali ini dimajukan lebih cepat yaitu pada hari Selasa, tanggal 8 Februari 2022.

Mendadak dan mendesak karena menyakut kampanye Leni-Kiko di Quezon Circle yang disebut dengan sebutan Pink Sunday pada tanggal 13 Februari 2022. Seperti keuskupan lainnya, keuskupan Novaliches tetap mendukung Leni Robredo sebagai calon presiden dan Kiko Pangilinan sebagai Wakilnya. Kemenangan Leni Robredo pada pemilu 2016 yang mengantarnya menjadi wakil presiden Filipina periode 2016-2022 mengalahkan Bong Bong Marcos berkat dukungan para uskup, minus keuskupan Davao yang menjadi basis kekuatan Duterte yang pernah menjadj mayor Davao yang kemudian digantikan anaknya Sara Duterte yang pada pemilu 2022 menjadi wakil presiden terpilih berpasangan dengan Bong Bong Marcos (BBM) presiden terpilih.

Meskipun mendapatkan banyak dukungan dari keuskupan, namun tidak semua imam mendukung Leni-Kiko. Sebagian besar juga mendukung BBM karena faktor kesukuan. Faktor kesukuan ini juga yang menjadi faktor terpecahnya kekuatan suara Gereja pada pemilu tahun ini. Mereka tetap bangga dengan Marcos, bahwa pada zaman Marcos banyak yang dibuat, tak peduli berapa banyak uang rakyat Filipina yang dicuri atau dikorupsi.

Pertemuan pada tanggal 8 Februari yang lalu adalah membahas posisi keuskupan Novaliches pada pemilu 09 Mei 2022. Beberapa imam secara terang-terangan mendukung BBM-Sara, walaupun pada akhirnya mayoritas mendukung Leni-Kiko. Maka disepakati bahwa para imam bersama bapak Uskup beserta umat yang mendukung Leni-Kiko diminta hadir dalam kampanye Leni-Kiko pada tanggal 13 Februari 2022 yang didahului dengan misa yang dipimpin oleh Bapak Uskup Novaliches. Misa ini mengusung tema, “Moral Choice.”

Para pastor paroki diminta untuk sebisa mungkin membawa 100 partisipan dari masing-masing paroki. Untuk para pastor paroki misionaris asing diminta untuk tidak ikut terlibat karena berdampak pada deportasi karena melanggar aturan pemerintah Filipina yang melarang orang asing terlibat dalam aktivitas politik Filipina.

Tuan Kopong, SMF bersama para pastor yang hadir dalam kampanye Pemilu Presiden Filipina untuk pasangan Leni-Kiko pada 13 Februari 2022 di Quezon Circle. Momentum ini disebut dengan sebutan Pink Sunday. Foto:Dok. Tuan Kopong

Setelah pertemuan, malamnya saya ditelphon oleh pastor Vikep kevikepan Christ the King untuk ikut hadir pada pink sunday. Saya diminta ikut karena saya menjadi ketua komisi kepemudaan kevikepan Christ the King. Saya menyampaikan alasan untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut karena saya seorang foreigner. Namun pastor vikep masih memintaku dan mengatakan demikian; “kehadiranmu membuat kami tersenyum bahagia dan kuat.”

Saya kemudian menerima tawaran itu dengan segala resiko dimana resiko yang paling bahaya adalah dideportasi. Saya kemudian menelphon BEC Animator paroki untuk segera mengumpulkan pendukung Leni-Kiko. Alasan saya menerima tawaran itu pertama-tama agar menjadi sebuah pembelajaran bagi umat dan masyarakat sekitarnya bahwa seorang asing justru memilih Leni-Kiko dan bukan BBM-Sara.

Dua mobil kami siapkan dari paroki, dan pukul 04. 00 subuh kami meluncur ke titik pertemuan untuk selanjutnya menuju ke Quezon Circle. Setibanya di tempat dan bersiap untuk misa, bapak Uskup kaget melihat kehadiran saya namun saya kemudian mengatakan kepada bapak Uskup; “Jangan kuatir bapak Uskup, resiko apapun saya siap menerimanya, asal Filipina tidak dipaku lagi dalam penderitaan oleh karena kebohongan dan korupsi.”

Di Quezon Cirle massa terbagi di empat titik. Dari keuskupan Novaliches sekitar lima ribuan massa yang hadir. Total massa yang hadir sekitar 22 ribu orang baik yang sudah memiliki hak pilih maupun belum. Jumlah massa mayoritas adalah kaum muda. Saya semakin diyakinkan bahwa Leni sungguh memberi kepercayaan bagi kaum muda akan adanya perubahan yang lebih baik, sehingga pink sunday hari ini diwarnai oleh lautan anak muda dengan atribut warna pink.

Leni-Kiko menjadi magnet bagi anak muda untuk mengambil bagian dalam pemilu tahun ini. Pelaksanaan pink sunday berjalan lancar dan aman. Dan ketika hendak pulang semua massa dengan sukarela dan penuh semangat memungut sampah bahkan mereka saling berbagi makanan di antara mereka walau tidak saling mengenal.

Setelah acara, kami pulang. Ketika malam sekitar pukul 22.00 seorang anak muda yang adalah wakil ketua DPP paroki mengirim foto saya bersama dengan teman-teman imam pilipino yang sudah viral sejak siang. Saya agak takut karena foto kami menjadi viral dengan ragam komentar. Namun kembali saya menguatkan hati saya bahwa, apapun resikonya saya siap menerimanya asal kebenaran diperjuangkan dan dimenangkan melalui Leni-Kiko.

Saya kemudian menyampaikan pada anak muda tersebut dalam bahasa canda; “Face mask dan bahasa Tagalog menjadi malaikat penyelamat saya, sehingga saya tidak dikenal sebagai seorang asing, melainkan sebagai seorang Pilipino.”**)Manila, 13 Mei 2022

Bersambung….

Center Align Buttons in Bootstrap