Wangi Padi Gogo dari Wetana, Desa Binaan Bank NTT Waikabubak Siap Berkompetisi di Festival

212
Wakil Bupati Sumba Barat Jhon Lado Bora Kabba dan Pimpinan Bank NTT Cabang Waikabubak Ketut Edy Suryantha melakukan panen raya padi gogo di Desa Wetana yang dihadiri oleh, Sekda, Pimpinan OPD Sumba Barat, Kepala Bulog, Camat Laboya Barat serta masayarakat petani Wetana, Kamis (28/4/2022) Foto: Niko

WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Harum wangi padi gogo dari Desa Wetana, Kecamatan Lamboya Barat, Kabupaten Sumba Barat sudah terkenal di segala penjuru. Potensi andalan petani ladang di Kabupaten yang terkenal dengan Hotel termahal di dunia yaitu Nihi Watu itu kini jadi pusat perhatian publik.

Padi gogo desa Wetana, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat merupakan padi ladang yang jadi produk unggulan yang bakal berkompetisi dalam ajang Festival Desa Binaan Bank NTT, Festival PAD dan program Ramai Skali yang diselenggarakan Bank NTT.

Bank NTT Cabang Waikabubak, setelah berkolaborasi dengan Pemda Kabupaten Sumba Barat telah menetapkan dan memilih 5 Desa Binaan Bank NTT untuk tahun 2022. Kelima Desa Binaan itu, diantaranya Desa Wetana Kecamatan Laboya Barat dengan Produk Unggulan Padi Ladang Gogo, Desa Rajaka Kecamatan Lamboya dengan Produk Unggulan Tanaman Holtikultura, Desa Waihura Kecamatan Wanukaka dengan Produk Unggulan Pertanian, Desa Dedekadu Kecamatan Loli dengan Produk Peternakan dan Desa Lokory Kecamatan Tana Righu dengan Produk Unggulan Jagung.

Pada Kamis (28/4/2022) dilakukan panen raya padi gogo di Desa Wetana yang dihadiri oleh Wakil  Bupati Sumba  Barat Jhon Lado Bora Kabba, Sekda, Pimpinan Bank NTT Cabang Waikabubak Ketut Edy Suryantha, Pimpinan OPD Sumba Barat, Kepala Bulog, Camat Laboya Barat serta masayarakat petani Wetana.

Desa Binaan merupakan program Bank NTT yang dalam pelaksanaannya melibatkan langsung Bank NTT dengan masyarakat. Program ini terbukti mampu mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat desa  yang multiply effects, sehingga mampu menciptakan Desa Binaan yang mandiri, berprestasi, berbasisi digital, dan sentralistik pemasaran aneka produk Bank NTT, baik Produk Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun Produk Kredit.

“Desa-desa Binaan Bank NTT terbukti mampu mewujudkan kemandirian masyarakat desa yang produktif, Inovatif, Mandiri, Sejahtera dan Berbudaya berbasis Sumber Daya Lokal sehingga menuntun kehidupan masyarkat yang lebih sejahtera,” sebut Pimpinan Bank NTT Cabang Waikabubak Ketut Edy Suryantha, dalam acara panen raya padi gogo desa Wetana.

Disebutkan, Bank NTT secara aktif bersama Kepala Desa Wetana dan Bumdes Mada Ole dalam mempersiapkan Desa Wetana sebagai desa binaan Bank NTT dengan mempromosikan hasil dari desa Wetana. “Salah satu produk yang di unggulkan yaitu Produk Padi Ladang Gogo, yang telah dipersiapkan mulai dari proses penanaman perdana menyambut musim tanam padi ladang gogo  pada 20 Desember 2021, dan dilanjutkan hari ini dengan Kegiatan Panen Raya Padi Ladang Gogo,” sebutnya.

Disebutkan, desa- desa yang telah dipilih akan dipersiapkan dan diikutsertakan dalam rangka Festival Desa Binaan dan PAD tahun 2022, dengan harapan salah satu desa yang telah di setujui oleh Bupati Sumba Barat dapat memenangkan Lomba Festival Desa Binaan ini.

“Harapan kami Bank NTT, agar semua pihak bisa membantu desa-desa yang telah terpilih untuk didukung dalam Legalitas Bumdes dan kesiapan anggota Bumdes dalam melangkah di era digital ini,” ujar Ketut Edy Suryantha.

Dijelaskan, salah satu produk Bank NTT yang diberikan kepada Bumdes Mada Ole yaitu satu unit mesin Debit Bank NTT yaitu Mesin Laku Pandai, yang dimanfaatkan untuk transaksi keuangan di Bumdes Mada Ole dan Masyarakat desa Wetana. “Semoga dengan adanya alat ini, perekonomian bisa meningkat di wilayah Desa Wetana. Harapan kami, semoga kerja sama ini terus berlanjut, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan di Desa Wetana,” ujar dia.

Kepala Desa Wetana, Petrus Raga Uma S.H, mengaku berterimaksih kepada Pemda Kabupaten Sumba Barat dan Bank NTT atas perhatiannya kepada masyarakat Desa Wetana. “Perhatian ini membuat kami termotivasi untuk terus bangkit meski kami berada dipelosok Kabupaten Sumba Barat yang masih menikmati kegelapan di malam hari, yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota tetapi kami percaya bahwa kami termotivasi dengan semboyan kami yaitu bangga jadi anak desa karena ketersediaan pangan yang cukup dan tidak harus beli,” ujar Kades Petrus Raga Uma.

Ia mengatakan, Desa Wetana adalah desa yang berada paling Selatan di Kecamatan Laboya Barat yang diapit oleh tiga wilayah desa perbatasan yaitu Desa Dangga Mango, Desa Bondo Bela, Desa Karang Indah Kabupaten Sumba Barat Daya. “Potensi pertanian yang kami miliki kemudian menjadi motivasi bagi Pemdes untuk mendirikan Bumdes pada tahun 2018 bernama Bumdes Mada Ole. Sampai saat ini penyertaan modal yang Pemdes berikan ke Bumdes mencapai 487.000.000.  Dengan total modal  87.000.000 dari APBDes dan aset gedung bumdes, gudang dan mesin giling dengan nilai 400 juta,” sebutnya.

Kades Petrus mengatakan, tujuan mendirikan Bumdes Mada Ole adalah sebagai wadah untuk menampung potensi pertanian yang ada di desa Wetana. “Ini supaya masyarakat kami tidak perlu ke kota lagi untuk menjual tetapi dapat menjual ke Bumdes dengan harga yang baik. Selain itu kami berharap ada perputaran uang di dalam desa sehingga pada nantinya uang tersebut akan kembali ke desa juga,” katanya.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap