LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – Pusat wisata super premium Labuan Bajo kini tidak hanya mengandalkan wisata bahari dengan Komodo sebagai simbol kemegahan yang menghantar Labuan Bajo terkenal di seluruh pelosok bumi.
Labuan Bajo, kini punya pilihan berwisata yang unik dan menantang jiwa petualang para wisatawan yang memilih hutan sebagai tujuan berwisata. Adalah Wae Bobok. Letaknya di bebukitan dengan hutan yang masih alamiah, berada di desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Lokasinya yang berada di jalur jalan utama Labuan Bajo-Terang membuat Wae Bobok menjadi tempat peristirahatan paling nyaman bagi warga atau wisatawan yang melintas di jalur itu. Waktu tempuh dari Labuan Bajo ke Wae Bobok hanya sekitar 45 menit.
Wae Bobok telah diresmikan menjadi Desa Binaan Bank NTT yang menjadi salah satu peserta Festival Desa Binaan Bank NTT dan Vestival PAD yang kini sedang digelorakan oleh Bank NTT.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku kagum dengan wisata hutan yang menyimpan potensi wisata air, serta berada di antara dua lokasi wisata lainnya, yaitu Gua Rangko dan Air Terjun Cunca Wulang.
“Suatu kebanggaan saat saya menyaksikan pembukaan selubung Desa Binaan Bank NTT Wae Bobok yang terletak di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat. Tidak hanya wisata hutan yang dapat dinikmati tetapi potensi wisata airpun ada, karena letak spot wisata Wae Bobok berada di antara dua lokasi wisata lainnya, yaitu Gua Rangko dan Air Terjun Cunca Wulang,” sebut Gubernur Laiskodar usai menyaksikan pembukaan selubung papan nama wisata kehutanan Wae Bobok sebagai Desa Binaan Bank NTT, Rabu (20/4/2022).
Menurut Gubernur Laiskodat, dalam membangun ekonomi kawasan Kehutanan ini diperlukan kolaborasi baik dari Kementrian Lingkungan Hidup, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan dari Dinas Kehutanan, maupun kolaborasi antara Bank NTT. “Juga dari Yayasan Bambu Lestari untuk bisa mengembangkan wisata alam Wae Bobok itu. Salah satunya yaitu dengan membangun Homestay Ramah Lingkungan dari bahan alam, sehingga desa Binaan Bank NTT ini akan pembangunannya tertata dengan tetap menjaga kelestarian hutan dan kearifan lokal,” sebutnya.
Ia menambahkan, kedepannya potensi pengembangan jalur tracking, walking trail dibawah panduan pemuda milenial desa yang tergabung di KPH. “Camping ground, clift pathway di area tebing, jembatan gantung antara viewing deck dan camping ground, juga kolam – kolam pemandian dibawah air terjun dengan kandungan mineral tinggi akan diteliti lebih lanjut untuk potensi di bidang kesehatannya,” ujar Gubernur Laiskodat.
Dikatakan Gubernur Lasikodat, Wae Bobok yang memiliki luas 1,5 ha itu bakal menjadi kawasan wisata alam yang menjadi ciri khas pembangunan budaya, ekonomi dan alam. “Di Labuan Bajo, selain keindahan laut yang telah dikembangkan terlebih dahulu. Kegiatan – kegiatan yang bersifat edukatif, rekreatif, juga ekonomipun bisa dikembangkan di kawas hutan ini. Saya lihat hari ini yaitu kegiatan team building juga flying fox, dengan mengutamakan safety first tentunya,” sebutnya.
Gubernur Laiskodat juga melarang keras agar tidak diperbolehkan merokok di area kawasan wisata alam Wae Bobok. “Tidak boleh isap rokok dalam kawasan ini, untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan tetap menghargai hutan yang telah memberikan kita makan, karena kita tidak saja membangun ekonomi dan budaya, tetap juga alam, sehingga tetap lestari untuk generasi penerus kita,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Bank NTT yang telah hadir di Wae Bobok dengan diresmikannya Agen Laku Pandai BeJuBISA di lokasi wisata alam itu. “Pengunjung yang masuk tidak pagi menulis buku tamu tetapi sudah bisa terdata dalam sistem saat menggunakan layanan ATM mini dari bank NTT ini. Satu lagi, kuliner olahan yang saya cicipi di Wae Bobok dimasak dalam bambu, wajib dicoba saat berkunjung,” ujarnya.
Kehadiran Gubernur Laiskodat di Wae Bobok, Manggarai Barat merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur Laiskodat didampingi Pimpinan dan Anggota DPRD NTT Christian Mboeik, Aleks Ofong dan Boni Djebarus dan Komut Bank NTT Juvenile Djojana, Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan seluruh Direktur yaitu Paulus Stefen Messakh, Hilarius Minggu, Christofel Adoe dan Yohanes Landu Praing serta seluruh Pimpinan Cabang Bank NTT. Hadir pula Staf Khusus Gubernur Dr. Imanuel Blegur, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar.
Selain itu didampingi juga para pimpinan OPD diantaranya, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Gorge Hadjo, Kadis Kopnakertrans Silvy Pekudajawa, Kadis Pariwista Dr. Sonny Libing, Kadis LHK NTT Ondy Christian Siagian, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah Aleks Lumba, Kadis Perhubungan Iszhak Nuka, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinana Terpadu satu Pintu, Marianus Djawa, kadis PMD Viktor Manek, Karo Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisilia Parera dan sejumlah pejabat lain. */DebyAbineno
Editor: Laurens Leba Tukan