Dirut Bank NTT Wakili Gubernur Laiskodat Beri Sambutan, Pemkab Manggarai Teken Pinjaman Rp 250 M

204
Dirut Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho bersama Bupati Manggarai Herybertus Nabit usai melakukan pendandatanganan Akta Pinjaman Daerah sebesar Tp 250 miliar di Hotel Revayah, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Senin (18/4/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

RUTENG, SELATANINDONESIA.COM – Bank Pembangunan Daerah atau Bank NTT terus menunjukan komitmen sebagai pelopor penggerak ekonomi Nusa Tenggara Timur. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah merealisasikan pinjaman Daerah untuk percepatan pembangunan di sejumlah Kabupaten.

Sebelumnya, sejumlah Kabupaten sudah menandatangani akta perjanjian kerjasama dengan Bank NTT diantaranya Pemda Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur. Kini, giliran Pemda Kabupaten Manggarai melakukan pendatangann bersama Bank NTT.

Disaksikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat,  pendatanganan akta pinjaman  daerah sejumlah Rp 250 miliar itu dilakukan antara Direktur Utama Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan Bupati Manggarai Heribertus Nabit di Hotel Revayah, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Senin (18/4/2022).

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, mewakili Gubernur Laiskodat dalam sambutannya mengatakan, pinjaman daerah diberikan untuk menopang kebijakan pembangunan di Kabupaten Manggarai.

Disebutkan, proses pinjaman daerah dengan defisit fiscal di bawah 5 persen tidak lagi harus melaporkan ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan. “Untuk pinjaman daerah ini, juga harus ada perubahan dari pola kerja dan visi dari aparatur untuk menerjemahkan program kerja Bupati dan Wakil Bupati,” ujarnya.

Disebutkanm Bank NTT sebagai representasi dari masyarakat NTT turut berkontribusi dalam upaya percepatan pembangunan wilayah NTT khususnya Kabupaten Manggarai melalui pembiayaan Pinjaman Daerah.

Bupati Manggarai, Herybertus Nabit menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT yang telah menyetujui pinjaman daerah sebesar Rp 250 miliar.  Penggunaan pinjaman daerah itu menurut Bupati, untuk menyelesaikan pembangunan infrstruktur jalan dan jembatan di seluruh Manggarai.

Juga untuk menyelesaikan dan meningkatkan infrastruktur irigasi, dan juga menyelesaikan atau menambah pembangunan gedung SMP. “Terima kasih Bank NTT. Percayalah bahwa pinjaman daerah ini akan kami gunakan sepenuh-penuhnya untuk pembangunan di Kabupaten Manggarai,” sebut Bupati Nabit.

Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Matias Masir mengatakan, proses pinjaman telah melalui beberapa tahap, termasuk pembahasan oleh DPRD Kabupaten Manggarai, dan semua anggota setuju serta mendukung pinjaman daerah tersebut.

Menurutnya, pengajuan pinjaman daerah di Bank NTT berangkat dari kondisi Covid-19 membuat anggaran pembangunan di Kabupaten Manggarai menjadi kurang. Pinjaman daerah diharapkan dapat mempercepat pembangunan di Kabupaten Manggarai.

“Intinya kita sangat mendukung pinjaman daerah untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Manggarai, baik infrastruktur, pertanian, maupun juga pariwisata,” katanya.

Politisi PAN ini menyampaikan, jumlah dana pinjaman sebesar Rp250 Miliar di Bank NTT tersebut belum final. Jumlah tersebut akan ditinjau kembali oleh Kemendagri, apakah sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah Kabupaten Manggarai atau tidak.

“Karena semua persyaratan yang diminta dari Mendagri sebelum ke Kemenkeu itu termasuk besarnya APBD, pengembalian sumber dana adalah Dana DAU. Nanti di sana akan diperiksa. Kalau layak ya Rp250 Miliar. Kalau tidak, di bawah itu. Jadi tergantung dari Mendagri dan Kemenkeu,” ungkapnya.

Matias Masir menegaskan, DPRD Kabupaten Manggarai telah sepakat secara politik untuk mendukung pinjaman daerah senilai Rp250 Miliar di Bank NTT. “Kita sepakat mendukung untuk pada intinya mempercepat pembangunan di Kabupaten Manggarai,” ujarnya.

Momentum pendandatanganan perjanjian Pinjaman Daerah itu dilakukan dalam agenda Kunjungan Kerja Gubernur Laiskodat di Kabupaten Manggarai yang merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur didampingi Wakil Ketua DPRD NTT, CHristian Mboeik dan Anggota Bony Djebarus, Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan Direktur Kredit Paulus Stefen Messakh, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, Esau Eno Sam Koene, Dr. Markus Hage dan Bartol Badar.

Selain itu didampingi juga para pimpinan OPD diantaranya, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Gorge Hadjo, Kadis Kopnakertrans Silvy Pekudajawa, Kadis Pariwista Dr. Sonny Libing, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah Aleks Lumba, Kadis Perhubungan Iszhak Nuka, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinana Terpadu satu Pintu, Marianus Djawa, kadis PMD Viktor Manek, Karo Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisilia Parera dan sejumlah pejabat lain.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap