Di Pasar Inpres Ruteng, Gubernur Laiskodat Minta Bupati Wajibkan ASN Gunakan QRIS Bank NTT

197
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan Bupati Manggarai Herry Nabit ketika meninjau pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai, Senin (18/4/2022). Gubernur Lasikodat membeli barang dagangan masyarakat dan membayar menggunakan QRIS Bank NTT. Foto:SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

RUTENG,SELATANINDONESIA.COM – Hari kedua belas dalam agenda Kunjungan Kerja (Kunker) Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Lembata dan daratan Flores diawali dengan mengunjungi Pasar Inpres Ruteng. Didampingi Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan Bupati Hery Nabit, Gubernur Laiskodat meninjau Pasar Inpres Ruteng.

Gubernur Laiskodat selain beridalig dengan para pedagang, ia juga membeli aneka jualan masyarakat mulai kain tenun, sayur, tembakau, cabe dan lainnya dengan menggunakan QRIS Bank NTT.

Rupanya, para pedagang di Pasar Inpres Ruteng sudah sangat akrab dengan transaksi non tunai yang merupakan layanan cerdas dari Bank NTT. Itu pasalnya, Gubernur Laiskodat meminta Bupati Manggarai Heribertus Nabit untuk mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Manggarai agar membayar seluruh belanjaan ketika melakukan transaksi di semua pasar menggunakan QRIS Bank NTT.

“Pak Bupati, wajibkan seluruh ASN disini agar menggunakan QRIS Bank NTT setiap kali bertransaksi di pasar. Seluruh pedagang di pasar ini sudah menggunakan QRIS Bank NTT,” sebut Gubernur Laiskodat di Pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai, Senin (18/4/2022).

Gubernur Laiskodat mengatakan, model pembangunan saat ini seluruhnya mengarah kepada transaksi elektronik. Bahkan, perlahan pembayaran tunai itu tidak lagi menjadi model pembayaran.

“Kita terus mendorong agar ada percepatan-percepatan ekonomi masyarakat atau pedagang di pasar tidak perlu menunggu orang datang ke pasar tapi bisa melakukan pemesanan menggunakan aplikasi,” sebut Gubernur Laiskodat.

Dia mengakui, masih banyak barang dagangan kebutuhan masyarakat di pasar-pasar yang berasal dari luar NTT. Hal itu menurutnya, belum ada keseriusan pemerintah untuk mendorong pertanian menjadi bagian leading sektor yang harus dikerjakan.

“Jadi masuk di pasar itu untuk mengecek, produk-produk apa saja yang bisa kita kerjakan di dalam negeri atau di dalam NTT tapi saat ini masih kita datangkan dari luar supaya dapat dilakukan langkah antisipasi ke depan,” ujarnya.

Tentang kelangkaan minyak goreng dan harga yang masih tinggi, Gubernur Laiskodat mengatakan, setelah melakukan kunjungan kerja akan dibuat Peraturan Gubernur untuk melarang penjualan kelapa dari NTT ke luar.

“Kita sedang menyiapkan pergub agar kelapa-kelapa di NTT tidak di jual ke luar. Tapi kita akan menyiapkan komoditi kelapa kita menjadi bahan jadi, minyak kelapa dan ampasnya bisa digunakan untuk pakan ternak dan lainnya,” katanya.

Kunjungan Gubernur Laiskodat itu merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur didampingi Wakil Ketua DPRD NTT Christian Mboeik dan anggota Bony Djebarus, Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan Direktur Kredit Paulus Stefen Messakh, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar.

Selain itu didampingi juga para pimpinan OPD diantaranya, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Gorge Hadjo, Kadis Kopnakertrans Silvy Pekudajawa, Kadis Pariwista Dr. Sonny Libing, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah Aleks Lumba, Kadis Perhubungan Iszhak Nuka, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinana Terpadu satu Pintu, Marianus Djawa, kadis PMD Viktor Manek, Karo Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisilia Parera dan sejumlah pejabat lain.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap