Dari Gunung Hingga Lembah, Gubenur Laiskodat Gandeng Bank NTT Gelorakan 1000 Desa Bambu

359
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Paru Andereas dan Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho serta para Staf Khusus dan Pimpinan OPD NTT menyusuri sungai usai menanam anakan bambu hasil pembibitan Mama-Mama Bambu di Desa Menggeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu (13/4/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

BAJAWA,SELATANINDONESIA.COM – Semangatnya untuk membangun Nusa Tenggara Timur terus menggelora. Ia tidak saja duduk di belakang meja kekuasaan di ruangan mewah. Ia terus menelusuri desa-desa terpencil di seluruh pelosok NTT dari gunung hingga lembah, untuk mengajak masyarakat agar bekerja dengan cerdas, membangun diri untuk menyumbangkan kesejahteraan bagi NTT.

Dia, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Sejak tanggal 7 April 2022, Gubernur Laiskodat didampingi para staf khusus dan Pimpinan OPD melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lembata dan seluruh Kabupaten di daratan Flores hingga berakhir di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat pada 23 April 2022 mendatang.

Di Sikka, Ende, Nagekeo dan Ngada, Gubernur Laiskodat yang didampingi juga oleh Dirut Bank NTT Harry Alekander Riwu Kaho, terus menyemangati warga untuk menanam bambu. Bahkan, di Nagekeo dan Ngada Gubernur Laiskodat menaruh rasa bangga khusus kepada Mama-Mama Bambu yang menjadi pelopor pengembangan bambu di dua kabupaten itu. Bahkan, Gubernur Laiskodat mendesak Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosco Do serta Bupati Ngada Paru Andreas untuk membuat prasasti dan menulis nama Mama-Mama Plopor Bambu di dua kabupaten tersebut agar terus dikenang sepanjang jaman.

Ia bahkan menargetkan bakal terciptanya 1000 Desa bambu dibangun di Provinsi NTT. Langkah awal untuk mewujudkan itu, Gubernur Laiskodat membentuk 200 desa bambu pada daerah-daerah potensial di NTT. Selanjutnya dari 200 desa yang ada akan memberikan dampak minimal 5 desa pada daerah sekitar sehingga akan menghasilkan 1000 desa bambu.

Gubernur Laiskodat mengakui sebuah gerakan besar yang telah dilakukan oleh Bupati Ende, Nagekeo dan Ngada sebelumnya. Terkhusus oleh dua tokoh bambu yaitu Mama Linda dan Mantan Bupati Ngada dan Nagekeo, Nani Aoh. “Mereka meninggalkan legacy yang cukup banyak untuk kita hari ini dan saat ini kita melanjutkan hingga turun temurun,” sebut Gubernur Laiskodat ketika bersama mama-mama Bambu melakukan penanaman bambu di desa Menggeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu (13/4/2022).

Dsebutkan, bambu memiliki masa depan yang luar biasa karena dunia akan menuju ke bambu tidak lagi mempergunakan kayu karena akan merusak hutan. “Langkah yang dilakukan Bupati Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat itu sebuah gerakan perubahan yang luar biasa dengan dipelopori oleh mama-mama bambu. Ini pesan yang sangat baik karena mengembalikan ekologi yang rusak, membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya mama-mama bambu yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan hari ini mereka punya penghasilan,” ujar Gubernur Laiskodat.

Salah satu pendiri Partai NasDem ini mengatakan, pemerintah akan menggerakkan industri bambu yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membuka lapangan kerja. “Di negara lain mereka hanya mengejar perbaikan ekosistem ekologinya dan kita ada beberapa hal yang sekaligus mampu kita buat untuk menolong masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, apa yang telah dibuat ini telah disampaikan kepada Bapak Presiden RI sehingga sebelum kehadiran Presiden nantinya akan dihadiri oleh menteri Koperasi. “Sesuai rencana, Bapak Menteri Koperasi datang untuk memastikan bahwa kita bisa mulai dengan 5 industri pabrik bambu desa. Dan bila itu dilakukan, begitu Presiden datang, kita harapkan ada pabrik besar untuk menjaga seluruh bambu yang kita tanam ini industrinya tidak keluar Provinsi tapi akan dibangun di Flores yang akan menampung seluruh bambu yang kita tanam hari ini,” katanya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Paru Andereas dan Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho bersama Mama-Mama Bambu menanam anakan bambu hasil pembibitan Mama-Mama Bambu di Desa Menggeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu (13/4/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Bupati Ngada Paru Andreas mengapresiasi Gubernur Laiskodat dan Yayasan Bambu Lestari. Pasalnya, dengan program yang luar biasa itu memberikan manfaat bagi masyarakat Ngada. “Mana pernah kita bayangkan kalau bambu ini akan luar biasa. Selama ini kita hanya membayangkan bambu untuk bikin pondok, kandang ternak, bikin rumah, tidak lebih dari itu. Dan sekarang luar biasa,” sebut Bupati Andreas.

Ketua DPD II Golkar Kabupaten Ngada ini mengatakan, Kabupaten Ngada data terakhir tahun 2020 terdapat kurang lebih 90 ribu rumpun bambu dan kurang lebih 28 juta batang bambu. Sementara lahan yang bisa ditanam bambu ada sekitar 46 ribu Ha.

“Bisa kita bayangkan kalau tanam 5×5 meter berarti membutuhkan bibit itu jutaan bibit. Dari jutaan bibit itu kita bisa bayangkan berapa banyak nilai ekonomi yang akan masuk di kelompok-kelompok mama-mama bambu dan sebagainya. Karena itu saya ajak masyarakat untuk meresponnya program ini dengan sebaik-baiknya,” kata Andreas.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengatakan dalam rangka mendukung program Gubernur NTT, pihak Bank telah menjalin kerjasama dengan pihak Yayasan Bambu Lestari untuk membuka rekening bagi mama-mama Bambu guna menyalurkan dana yang di kelolah.

“Ke depan kita juga melihat potensi untuk membantu permodalan bagi mama-mama bambu yang ingin mengembangkan usaha baik di lahan sendiri maupun lahan pemerintah atau pihak lainnya agar terbangun sistem yang baru memanfaatkan potensi bambu,” katanya.

Ia berharap sistem yang akan terbangun bisa menjadi penopang bagi masyarakat dan juga inspirasi untuk dunia perempuan yang mau bekerja memanfaatkan bambu menjadi salah satu potensi ekonomi baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan industri.

Mama Ince Sadho ketua kelompok tani mama-mama Bambu desa Menggeruda mengakui sejak hadirnya program bambu telah memberikan manfaat bagi peningkat ekonomi keluarga.

“Harus kami akui bahwa sejak adanya progran penanaman bambu ini sungguh membantu meningkatkan ekonomi keluarga dari yang sebelumnya kami tidak bisa menghasilkan apa-apa,” ungkap Mama Ince dengan polosnya di hadapan Gubernur NTT.

Mama Ince berharap agar program yang baik ini tetap ditingkatkan sehingga semua mama-mama di desa Menggeruda maupun di desa-desa lainnya di Kabupaten Ngada bisa memiliki penghasilan karena menekuni usaha melalui tanam bambu. “Terus tingkatkan agar kami mama-mama bambu bisa mendapatkan penghasilan,” katanya.

Kehadiran Gubernur NTT Ngada, merupakan rangkaian agenda kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Laiskodat di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur didampingi Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan dua Direktur diantaranya Paulus Stefen Messakh, dan Hilarius Minggu, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, H. Anwar Pua Geno, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar.

Selain itu didampingi juga para pimpinan OPD diantaranya, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Gorge Hadjo, Kadis Kopnakertrans Silvy Pekudajawa, Kadis Pariwista Dr. Sonny Libing, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah Aleks Lumba, Kadis Perhubungan Iszhak Nuka, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinana Terpadu satu Pintu, Marianus Djawa, kadis PMD Viktor Manek, Karo Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisilia Parera dan sejumlah pejabat lain.*** Laurens Leba Tukan/JT

Center Align Buttons in Bootstrap