10 Unit Coolbox dari Gubernur Laiskodat, Wujudkan Mimpi Pedagang Ikan Pasar Pada

163
Coolbox bantuan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat diserahkan oleh Pimca Bank NTT Cabang Lewoleba Petrus Soba Lewar untuk pedagang pasar Pada, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Rabu (13/4/2022). Foto:Dok.BankNTTLewoleba

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Genap seminggu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjunagn kerja di Kabupaten Lembata pada Kamis (7/4/2022) silam. Salah satu aspirasi yang dikemukanan oleh Mama Agustina Gerimu yang mewakili suara hati para pedagang pasar Pada, Lewoleba, Kabupaten Lmbata kepada Gubernur Laiskodat adalah bantuan coolbox untuk menampung ikan.

Hari ini, Rabu (13/4/2022), Dirut Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho yang diwakili oleh Pimpinan Bank NTT Cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar telah menyerahkan 10 unit coolbox kepada para pedagang ikan di pasar Pada, Lewoleba.

Kepada SelatanIndonesia.com di Bukit Uteseko, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, Dirut Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho mengatakan, bantuan 10 unit coolbox itu untuk memenuhi permintaan para pedagang ikan di Pasar Pada, Lewoleba yang disampaikan ketika Gubernur Laiskodat melakukan dialog dengan para pedagang. “10 unit Coolbox itu diserahkan untuk membantu para pedagang yang menyampaikan keluahannya kepada Bapak Gubernur. Dan, kita dari Bank NTT membantu menyalurkan,” sebut Dirut Alex.

Ia mengatakan, semoga bantuan itu menjadi penyemangat baru bagi pedagang ikan di Pasar Pada, dan juga bisa bermanfaat bagi sanitasi dan kebershina di pasar Pada. “Jadi, janji Pak Gubernur NTT langsung ditepati bagi pedagang ikan di pasar Pada,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya,  Gubernur Laiskodat pada Kamis (7/4/2022) benar-benar dibuat terkesima oleh para pedagang Pasar Pada Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata. Para pedagang pasar yang kebanyakan adalah kaum ibu nampak bersorak menyambut kedatangan orang nomor satu di NTT ini.

Tak terkecuali Mama Agustina Gerimu, seorang warga Desa Pada, Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata yang kesehariannya beraktivitas sebagai pedagang ikan kering. Ketika lapaknya didatangi Gubernur Laiskodat, sontak mereka pun bersorak menyambutnya. Para pedagang pasar ini pun berterimakasih atas dukungan Bank NTT baik dalam program pemberian kredit modal usaha Mikro Merdeka maupun fasilitas pembayaran non tunai, QRIS yang sudah berjalan selama ini.

“Kami bersyukur dengan hadirnya Bank NTT di pasar ini pak. Karena sangat mendukung kami sebagai pelaku usaha kecil. Bank NTT selalu yang terbaik, kami jdi merdeka karena kredit Merdeka, hidup Bank NTT,”seru Mama Agustina Gerimu kepada Gubernur Laiskodat, saat mantan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI itu berbelanja ikan kering di lapaknya.

Perempuan paruh baya yang adalah salah satu merchant QRIS Bank NTT di pasar ini mengisahkan, usahanya maju karena dimodali oleh Bank NTT dengan skim kredit Mikro Merdeka. Diakui, usaha mereka di pasar tersebut kian maju sehingga mereka membutuhkan cool box untuk menampung ikan dalam jumlah yang besar. “Karena itu kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, supaya kami bisa memperoleh tempat menampung ikan,” ujar mama Agustina.

Permintaannya langsung disetujui oleh Gubernur Laiskodat, yang saat itu berjanji segera merealisasikan permintaan para pedagang pasar. Beberapa saat kemudian, Gubernur Laiskodat pun memanggil Kepala Biro Umum Setda NTT, George Hadjoh dan memerintahnya segera menangani permintaan tersebut.

Hadir mendampingi Gubernur di Pasar Pada, yang merupakan pasar digital di Lembata, Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Sekda Provinsi NTT Benediktus Polo Maing, dua Anggota DPRD NTT Yohanes Derosari dan Aleks Ofong, Ketua DPRD Kabupaten Lembata Petrus Gero serta sejumlah pejabat Pemprov NTT maupun staf khusus dan unsur Forkopimda Lembata para kepala dinas tingkat provinsi maupun Forkopimda Kabupaten Lembata.

Kepada wartawan, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menjelaskan bahwa kredit Mikro Merdeka adalah skim kredit yang sengaja didesain untuk meringankan beban ekonomi masyarakat kecil yang mau berusaha.

Dengan nilai pinjaman Rp 5 juta, masyarakat diberikan banyak kemudahan seperti mendapatkan kredit tanpa jaminan, tanpa bunga dan yang melegakan adalah tanpa diganggu oleh rentenir. Ketika pemerintah provinsi NTT menghadirkan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) skema pertanian dengan pola kemitraan, maka Bank NTT menurut Alex, ikut mendukung dengan skim kredit yang sama.

Sementara, Pimpinan Cabang Bank NTT Lewoleba, Petrus Soba Lewar mengurai ada lima kanal pembayaran yang mereka fasilitasi yakni Merchant EDC sebanyak 6 buah, 2 agen Laku Pandai 2, 168 Agen Dia Bisa, dan untuk seluruh Kabupaten Lembata, Bank NTT memiliki 530 Merchant QRIS. Sementara khusus Pasar Pada, ada 176 Merchant QRIS. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap