Keluarga Banunaek (Neno) Tolak Kegiatan Festival Timor Sedunia di Tun Am TTS

4680
Spanduk larangan oleh warga di Tun Am, Desa Boking, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Foto: Paul Papa Resi

 SOE,SELATANINDONSIA.COM – Keluarga Banunaek (Neno) bersama Kusa Banunaek melarang keras kegiatan Festival Timor Sedunia yang digagas oleh Lembaga Pemangku Adat (LPA) Amanatun dan Balai Musyawarah Indonesia (Bamuswari) Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memilih tempat di Tun Am, Desa Boking, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan TTS).

Larangan sekaligus menolak kegiatan Festival Timor Sedunia yang bertempat di Tun Am didasari oleh Tun Am merupakan tempat ritual adat dan  sangat sakral bagi keluarga Banunaek bersama masyarakat Adat Amanatun.

“Tempat itu sangat sakral bagi kami. Tun Am merupakan tempat ritual adat bagi keluarga Banunaek. Tidak ada seorang yang masuk sembarangan ditempat itu tanpa ijin  keluarga Banunaek,” ujar Kusa Banunaek putra L.L D L Banunaek yang merupakan raja Amanatun di kediamannya di Soe Sabtu (9/4/2022)

Menurut Kusa, tidak ada satu orang pun yang bisa melaksanakan kegiatan di tempat tersebut apalagi kegiatan festival budaya tanpa seijin keluarga Banunaek.

“Kami tidak mengijinkan siapapun untuk melaksanakan kegiatan di lokasi Tun Am. Siapa saja tidak boleh,”tegas Kusa Banunaek.

Lokai larangan di Tun Am, Desa Boking, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

Penegasan Kusa Banunaek tersebut menyusul beredarnya informasi mengenai adanya rencana kegiatan festival budaya yang digagas oleh Lembaga Pemangku Adat Amanatun (LPA) berkerja sama dengan DPW Balai Musyawarah Indonesia (Bamuswari) Provinsi NTT pada tanggal 20-23 April 2022 yang berlokasi di Tun Am.

“Kami dukung kegiatan festival budaya di Amanatun. Tapi untuk lokasi di Tun Am, kami tidak mengijinkan. Silakan cari tempat lain. Jangan di Tun Am,” ucap Kusa Banunaek.

Kusa Banunaek lebih lanjut mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya rencana kegiatan dari Lembaga Pemangku Adat Amanatun dan Mamuswari yang memilih lokasi di Tun Am.

“Jujur, kami sama sekali tidak tau adanya rencana kegiatan festival budaya di Tun Am,”ujar Kusa Banunaek.

Kusa Banunaek kemudian mengutus Melki Banunaek, Boas Banunaek, Lukas Banunaek Alex Banunaek, Joel Banunaek, Yahya Banunaek, Apolos Banunaek, Yusak Banunaek, Yuptan Banunaek, Arki Banunaek, Semi Banunaek, Yotam Banunaek memantau langsung kondisi lokasi Tun Am pada Selasa (12/4/2022)

Kedatangan keluarga Banunaek (Neno) ke lokasi Tun Am untuk memasang tanda larang berupa daun gewang dan spanduk berwarna putih yang sudah ditandatangani oleh perwakilan keluarga Banunaek (Neno).

Tanda larangan dari keluarga Banunaek tersebut dipajang di lokasi Tun Am lokasi yang akan dijadikan festival Timor Sedunia.

“Kami pajang tanda larangan ini agar mereka tau diri bahwa tempat ini ada tuannya. Ada orangnya,”tegas Melki Banunaek dan Yusak Banunaek yang didampingi oleh keluarga Banunaek (Neno) di Tun Am Selasa (12/4/2022).**/Paul Papa Resi

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap