KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak para kaum muda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan “Beta Hijrah” agar memanfaatkan KUR UMKM untuk mengembangkan peluang usaha.
Terobosan usaha bagi kaum muda NTT itu untuk mengantisipasi laju capital flight dari NTT yang saban tahun mencapai Rp 13 Triliun. “Kalian pemuda harus menjadi pengerak roda perekonomian daerah. Kita punya banyak potensi SDA tapi belum terolah. Saat ini banyak peluang terbuka kalian bisa memanfaatkan dana KUR UMKM untuk menangkap peluang yang ada. Setiap tahunnya masyarakat NTT mengeluarkan uang hingga 13 Triliun rupiah dengan membeli produk-produk dari pulau Jawa. Kalo kita punya produk sendiri dan uang itu hanya berputar di NTT saya yakin masyarakat pasti sejahtera,” sebut Gubernur Laiskodat ketika berdiskusi dengan organiasi Beta Hijrah di raung kerjanya, Kamis (31/3/2022).
Adapun maksud dari audiens para pemuda Beta Hijrah bersama Gubernur Laiskodat diantaranya akan melakukan berberapa bentuk aksi social. Gubernur mengingatkan kepada organisasi kepemudaan Beta Hijrah untuk hadir tidak hanya melakukan aksi sosial yang bersifat sementara namun para pemuda juga harus mampu memberi nilai yang berarti untuk dirinya dan orang lain.
“Saya menginginkan agar pemuda NTT harus menjadi ujung tombak penggerak perekonomian daerah. Dengan menciptakan produk sendiri sesuai dengan potensi masing-masing daerah,” ujarnya.
Komunitas Beta Hijrah merupakan pengembangan dari komunitas Hijrah Fest yang dibentuk tahun 2019. Komunitas ini menggelar kegiatan islami bekerjasama dengan Remaja Masjid se-Kota Kupang.
“Awalnya komunitas kami adalah Hijrah Fest Kupang, bentukan dari Hijrah Fest Jakarta yang pernah menggelar kegiatan islami dengan Remaja Masjid, diantaranya menggelar Senyum Yatim, yakni kegiatan santunan anak yatim yang dikemas dengan ceria dan islami, diadakan permainan, ceramah dan pembagian santunan. Karena Pandemi Covid sejak tahun 2020 dan dilarang melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan, maka dua tahun ini vakum. Maka inisiatif kami, daripada panitia ini dibubarkan, maka sangat sayang sekali, karena kami masih bersemangat maka kami jadikan komunitas panitia Hijrah Fest menjadi Beta Hijrah Kupang,” jelas Rahmawati salah satu pengurus Beta Hijrah Kupang, dikutip dari ntt.kemenag.go.id.*/Chako/DVA)
Editor: Laurens Leba Tukan