KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan dukungan penuh terhadap Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) yang bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Rakernas yang dirangkai dengan Seminar Internasional itu akan berlangsung pada 24-26 Juni 2022.
Dukungan Gubernur Laiskodat itu dibuktikan dengan memberikan sumbangan dana sebesar Rp 100 juta untuk kelancaran kerja panitia Rakernas. “Terimakasih Bapak Gubernur yang mendukung penuh kegiatan Rakernas PAFI di Labuan Bajo. Beliau menyumbang kami panitia dana tunai Rp 100 juta,” sebut Ketua Panitia Rakernas PAFI Yansen Marten Mbau usai bertemu Gubernur Laiskodat di ruang kerja Gubernur, Rabu (29/3/2022).
Disebutkan Yansen, Rakernas itu akan membahas tentang program kerja PAFI yang lebih kepada memaksimalkan obat-obat herbal yang ada di masyarakat. “Seminar Internasional Pertama ini diangkat topik obat tradisional untuk memaksimalkan potensi alam Indonesia terutama di NTT. Dan, Bapak Gubernur juga berpesan kepada kami agar memaksimalkan semua potensi lokal yang ada di NTT untuk dimanfaatkan,” katanya.
Rakernas itu akan mensirnegikan program kerja Nasional dengan PAFI daerah serta menyelaraskan setiap regulasi terbaru yang berkaitan dengan profesi tenaga teknis Kefarmasian. “Ini penting kita lakukan untuk menjamin perlindungan terhadap tenaga kerja farmasi. Kita juga menggelar seminar internasional dengan tema Resistensi Anti Mikroba dan Pengobatan Herbal. Tujuannya agar merangsang masyarakat supaya memanfaatkan antibiotik dari bahan herbal,” katanya.
Kegiatan itu dirangkai juga dengan seminar internasional dan pelantikan Kader Resistensi Antimikroba. Para kader ini merupakan orang-orang pilihan dari Interdisiplin kesehatan mulai dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, PAFI, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat.
“Ini merupakan inovasi pertama di Indonesia kerja sama kita dengan Balai POM Kupang. Diharapkan dapat menjadi contoh Bagi Provinsi lain. Kegiatan pengendalian Resistensi Antimikroba merupakan agenda penting dan menjadi Rencana Aksi Nasional dalam pengendalian Resistensi Antimikroba (AMR),” sebut Ketua Panita Seminar Internasional PAFI, Apt,Thresia Maria Wonga, MHlthEcPol.
Ria Wonga yang adalah alumnus The University of Adelaide-Australia ini mengatakan, topik Seminar, Making waves: Interprofessional Collaboration towards holistic approach on Antimicrobial Resistance in Indonesia.
“Tujuannya adalah, penanggulangan Resistensi antibiotik dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Penggunaan antimikroba, termasuk antibiotik, dengan bijak dan tidak berlebihan. Juga Para tenaga Farmasi mampu meningkatkan pengetahuan tentang obat traditional guna membantu masyarakat dalam pengobatan sehari-hari. Bahkan Tidak lagi menggunakan antibiotik secara bebas, namun lebih memanfaatkan bahan alam,” ujarnya.
Tentang pemanfaatan obat herbal, PAFI NTT menyesuaikan dengan visi Gubernur NTT tentang pengunaan bahan-bahan herbal yang ada di alam NTT.
Provinsi NTT menjadi tuan rumah Rakernas ini setelah memaparkan semua potensi pariwisata dan hotel-hotel yang mendukung pelaksanaan kegiatan berskala nasional. Sesuai rencana, sejumlah pejabat Nasional akan diundang hadir diantaranya Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang juga merupakan apoteker dan sejumlah pebajabat lain. ***Laurens Leba Tukan