SOE,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) masih segar dalam ingatan publik lantaran baru saja dikunjungi Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (24/3/2022) silam. Berbagai media mewartakan momentum kunjungan Kepala Negara itu dari berbagai sudut pandang.
Terlepas dari itu, Kabupaten yang kini dipimpin Bupati Epy Tahun dan Wakilnya Army Konay itu sedang mempersiapkan diri mengikuti event bergengsi yang digelar Bank NTT. Event itu adalah Festival Desa Binaan dan Festival PAD serta Ramai Skali. Ada tiga desa yang sedang dipersiapkan Pemda TTS dan Bank NTT Cabang Soe untuk diikutsertakan dalam event tersebut.
Ketiga desa itu memiliki keunikan dan nilai unggul masing-masing yang menjadi andalan untuk tetap mempertahankan podium kehormatan sebagai juara satu Festival Desa Binaan Bank NTT. Pasalnya, pada Festival yang sama di tahun 2021, Desa Ajoubaki di Kabupaten TTS menyabet juara satu. “Kami berjuang keras bersama Pemda dan masyarakat TTS untuk mempertahankan gelar juara satu di ajang Festival Desa Binaan Bank NTT tahun ini,” sebut Pimpinan bank NTT Cabang Soe, Irene Isabela Olin kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (29/3/2022).
Irene menjelaskan, tiga desa itu diantaranya Desa Boentuka, Kecamatan Batu Putih, Desa Oetuke, Kecamata Kolbano, dan Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi.
“Desa Boentuka dengan konsep binaan Rest Area lengkap dengan Lahan Parkir, Coffee Shop, taman bermain, toilet, tempat makan serta dilengkapi dengan gallery untuk memajang serta menjual produk-produk asli dari desa. Lapak lapak jualan sepanjang jalan akan direvitalisasi menjadi lebih bagus,” sebut Irene.
Sedangkan Desa Oetuke di Kecamatan Kolbano, menawarkan konsep wisata pantai yang dilengkapi dengan Kolam Renang dengan menonjolkan sunset dan sunrise. “Ada juga outlet untuk produk kerajinan masyarakat, mendorong agar lapak-lapak jualan makanan di dalam kompleks kolam renang menjadi lebih baik dalam hal kualitas layanan dan rasa. Kita dari Bank NTT Cabang Soe juga melakukan revitalisasi rumah warga agar menjadi home stay yang kondusif bagi para pengunjung yang menginap,” jelas Irene
Ia menambahkan, Desa Fatumnasi di Kecamatan Fatumnasi dengan konsep pengembangan Café Alam yang menonjolkan budaya serta alam yang masih asli. “Kita juga menonjolkan transportasi lokal yaitu kuda menjadi daya tarik bagi wisatawan. Juga ada tanaman hias dan tanaman hortikultura dalam pot/polybag akan ditata agar bisa menjadi ciri khas dari desa ini. Serta ada prosesi-prosesi budaya di tengah masyarakat Fatumnasi akan ditampilkan sebagai sebuah daya tarik bagi wisatawan,” ujarnya.
Irene mengatakan, saat ini Bank NTT Cabang Soe sudah melakukan pendekatan awal dengan Pemerintah Desa dan stake holders terkait untuk melancarkan Festival Desa Binaan Bank NTT dan Fstival PAD serta Ramai Skali. “Kita sudah sangat siap mulai menentuan tempat dan konsep binaan serta telah dilakukan kunjungan ke desa yang akan dijadikan desa binaan untuk mengetahui potensi dari desa tersebut. Kusioner awal potensi desa juga telah dilengkapi oleh desa dalam proses persiapan awal ini,” katanya.
Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Epy Tahun dan jajaran Pemda Kabupaten TTS yang sangat mendukung kegiatan Bank NTT tersebut. “Bentuk dukungan tersebut ditandai dengan surat persetujuan Bupati terhadap penunjukan desa-desa yang menjadi binaan Bank NTT tahun 2022 dan juga dari Dinas PMD yang telah membantu mengeluarkan surat persetujuan Bupati dan surat persetujuan dari Kepala Desa, Tokoh Masyarakat,” katanya.
Dikatakan Irene, dukungan Pemda Kabupaten TTS ditunjukan sejak Festival yang sama digelar setahun yang lalu hingga saat ini. “Ketika launching Desa Binaan dan PAD serta Ramai Skali via zoom juga dihadiri oleh Asisten I Setda Kabupaten TTS, Bapak Semly Fallo. Kita akan tonjolkan faktor alam dan juga budaya serta produk-produk lokal baik pangan atau non pangan dalam ajang ini,” katanya. ***Laurens Leba Tukan