Alami Bocor Jantung, Bayi di Labuan Bajo Butuh Sentuhan untuk Biaya Operasi

285
Bayi bernama Montanus yang baru bersuai 4 minggu di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang dinyatakan mengalami kelainan jantung. Foto: SelatanIndonesia.com/Alfon Abur

 LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – Seorang bayi bernama Montanus yang baru bersuai 4 minggu, anak pasangan suami-istri, Simon Boy dan Alisi Saliman Salvena warga Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat tengah membutuhkan sentuhan kasih dari para donator.

Pasalnya, bayi laki-laki ini lahir dengan mengalami kelainan jantung sehingga dokter memberikan saran agar bayi Montanus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah (RSUP) Denpasar Bali.

Bayi Montanus lahir pada Kamis, 24 February 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Komodo, Manggarai Barat, NTT. Ibunya bernama Alisia Saliman Salvena alias Elan harus menjalani operasi saat melahirkan karena usia kandungan yang baru berusian 8 bulan atau lahir prematur.

Ditemui di Marombok pada Selasa, (22/3/2022) Elan dengan bercucuran air mata menjelaskan bahwa usai menjalani operasi saat melahirkan, ia harus menjalani pemulihan selama 2 hari di rumah sakit. Saat itu harus berpisah dengan bayinya. “Anak saya dirawat di ruangan khusus karena alami kelainan jantung. Ada pasang oksigen, infus dan lain lain untuk bantu pernapasan. Saya tidak tega melihatnya,” ujarnya sedih.

Setelah menjalani masa pemulihan selama 2 hari, Elan pun diperbolehkan pulang. Sementara sang bayi harus terus dirawat secara intensif dengan bantuan alat medis untuk bisa membantu pernapasan. “Selama 2 minggu anak saya berbaring di rumah sakit tanpa ada saya di sisihnya. Sebagai seorang ibu saya merasakan sedih yang mendalam. Anak bayi yang sebenarnya saya harus kasih ASI tetapi karena kondisinya yang tidak stabil maka saya harus rela tidur pisah ranjang dengannya. Hati aya hancur, saya menangis terus tiap malam,” ujarnya dengan isak tangis.

Usai 2 minggu Elan jalani pemulihan, pihak rumah sakitpun mengijinkan untuk bisa pulang. “Pada saat itu dokter meminta supaya anak saya ini dibawa ke Ruteng karena katanya di RSUD Merombok tidak ada dokter spesialis jantung yang bisa mengamati jenis penyakit atau kondisi jantung sang Bayi,” ujarnya.

Sekitar 1 minggu rawat di rumah, Elan dan suaminya Simon Boy berangkat ke Ruteng pada Senin, 21 Maret 2021 untuk rujuk. Sayangnya, sang dokter pun harus menyarankan mereka untuk membawa bayi laki-laki ini untuk operasi di Bali. Meski mereka memiliki BPJS tetapi mereka tetap mengalami keterbatasan biaya untuk terbang ke Bali dan biaya hidup di selama di Bali. “Kami mohon bantuan pemerintah Manggarai Barat agar bisa membantu kami untuk selamatkan bayi kami,” ujarnya.*)Alfon Abur

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap