Gubernur Laiskodat: Jangan Tertarik Pada Mereka yang Maki Pemerintah, Teruslah Kerja Keras

408
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika mencicipi air sehat yang langsung bisa dikonsumsi dari keran air setelah mersemikan Program Air Sehat dari Yayasan Waha Mitra Indonesia (WMI) di Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Rabu (9/3/2022). Foto:DebyAbineno

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dia tidak pernah anti kritik. Dia ingin agar dalam kepemimpinannya terus bekerja keras memenuhi kebutuhan dasar masyarakar Nusa Tenggara Timur. Ia ingin meninggalkan legacy yang monumental bagi NTT.

Itu pasalnya, dia terus mendorong Bupati dan Wakil Bupati se NTT bahwa masa 5 tahun kepemimpinan itu sangat cepat yang dibarengi dengan berbagai tantangan diantaranya budaya serta tantangan dari teman-teman anti pemerintah, baik kepada pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten.

“Jangan tertarik kepada mereka yang memaki kerja pemerintah, melainkan kita terus bekerja keras, sehingga jika dibicarakan bahwa kerja kita tidak betul, kita tetap yakin bahwa kita sudah dan sedang bekerja dengan baik. Ukurannya apa? Pembangunan jalan terus kita selesaikan, juga tidak ada satupun lahan yang kosong saat musim hujan, pastikan tertanam dengan baik. Setelah itu kita menuju pembangunan lebih lanjut, dengan menata air dengan baik. Salah satunya adalah, kedepannya tidak boleh ada banjir. Jika musim hujan banjir, tetapi musim kemarau tidak ada air, berarti ada yang salah dari perencanaan dan penataan,” sebut Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika meresmikan Program Air Sehat dari Yayasan Waha Mitra Indonesia (WMI) di Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Rabu (9/3/2022).

Gubernur Laiskodat saat itu didampingi Bupati Kupang Korinus Masnno, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, staf khusus Gubernur, anggota DPRD NTT serta semua pimpinan OPD. Ia menyampaikan terimakasih kepada Dr. Ir. Jan Daniel, MA dari WMI, serta PT Georg Fischer yang telah menyumbangkan sarana air minum sehat senilai Rp. 1,5 Milyar  kepada 180 rumah penduduk dengan menggunakan green technology.

Gubernur Laiskodat bahkan berkesempatan mencicipi air sehat yang langsung bisa dikonsumsi masyarakat dari keran air.

Salah satu pendiri partai NasDem ini mengatakan, setelah pembangunan jalan (infrastruktur) selesai, pemerintah akan menuju kepada pembangunan air, yang bukan saja dilakukan oleh Jan Daniel lewat WMI, tetapi pemerintah juga ikut berperan. Tujuannya agar 3000 lebih desa di NTT akan mampu untuk menikmati air bersih dan sehat seperti di Oenoni II.

“Tentunya pembangunan dilakukan secara bertahap, sesuai budget yang ditetapkan. Dan bila terus menerus ada bantuan dari teman-teman lembaga seperti ini, maka pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi, dan Pusat, bertugas untuk menyiapkan rancangan kerja yang benar. Agar, seluruh kebutuhan dasar di NTT lambat laun namun pasti akan bisa diselesaikan. Kecuali jika pemerintah korupsi terus, maka tidak akan selesai,” sebut Gubernur Laiskodat.

Dikatakan Gubernur Laiskodat, jika rancangan kerjanya benar, pembangunan jalannya selesai, lahan-lahan kosong ditanam dengan baik,  kualitas pendidikan, air bersih,  peternakan dan perikanan berjalan dengan baik, maka pemerintah dan masyarakat NTT akan mampu mempersiapkan generasi yang nantinya ditahun 2045, NTT akan melahirkan kader-kader terbaik dimanapun mereka berada yang akan mengisi pembangunan secara baik dan berkualitas.

Gubernur Laiskodat juga telah meminta kepada Kadis PUPR Provinsi NTT, Maksimus Nenabu untuk mulai mendesain seluruh sungai. Desain dimaksud dimulai dari pemetaan gambar, berapa banyak debit air di sungai jika musim hujan, sehingga akan ditampung, dan nantinya saat musim kemarau, air yang ditampung bisa dipakai untuk terus menanam. “Hal ini yang akan membuat NTT keluar dari kondisi kemiskinan karena sepanjang tahun bisa menanam secara terus menerus karena air tersedia,” katanya.

Menurut Gubernur Laiskodat, permasalahan utama di NTT selain dari budaya pesta kawin oleh orangtua, dimana anak yang dikawinkan belum mampu mandiri untuk menghidupi keluarga barunya, juga tidak adanya perencanaan pembangunan yang baik terhadap seluruh daerah.

“Perencanaan – perencanaan pembangunan yang terfokus dan bertahap harus dimulai dari pemerintah, karena anggarannya sudah ada. Kita harus membuat perencanaan yang baik agar kelak pengganti kita, tidak mulai dari perencanaan awal lagi, melainkan mulai mengeksekusi perencanaan yang sudah dibuatkan. Ini dilakukan terus-menerus sampai suatu saat kita tidak lagi berbicara tentang manajemen air, tetapi sudah mulai berbicara tentang hal lain, seperti manajemen produk-produk NTT. Inilah pembangunan kita, secara satu persatu, bertahap, terfokus,  dan terus menerus, sehingga kita akan sampai di batas dimana kita bisa menyatakan provinsi NTT telah take off meninggalkan masa lalunya,” sebut Gubernur Laiskodat.

Bupati Kupang, Korinus Masneno menyampaikan terima kasih karena dimasa pemerintahannya, jalan dari desa Bokong, kecamatan Takari hingga Lelogama, Amfoang Selatan, yang sejak Indonesia merdeka baru dibangun sejak Viktor Bungtilu Laiskodat menjabat sebagai Gubernur NTT.

Bupati Korinus juga menyampaikan terimakasih atas rehabilitasi jalan dari Oekabiti ke Oenoni, yang sejak dibangun tahun 1998, baru direhabilitasi sekarang. “Dulu 1 tahun kabupaten Kupang hanya mendapatkan jatah 5 km, itupun dibagi 1 Km perkecamatan yang ditunjuk, tetapi saat ini, dari jalan dari pesisir utara sudah dibangun sampai ke poros tengah, juga di Amarasi Selatan, dan Amarasi Timur,” ujar bupati Kupang.

Kadis PUPR Provinsi NTT, Ir. Maxi Nenabu M.T mengatakan, total pembangunan jalan di kabupaten Kupang yang berasal dari dana SMI untuk 54,85 km  menggunakan pagu anggaran sebesar Rp. 94,47 Milyar. Ruas jalan itu sudah mulai dikerjakan sejak awal November 2021, dan diharapkan pertengahan tahun 2022  sudah dirampungkan, bahkan bisa lebih cepat. “Didalamnya termasuk perbaikan jalan dari Oesao ke Buraen sepanjang  6,15 km dengan anggaran sebesar Rp. 11,68 Milyar,” sebut Maksi Nenabu yang kerab dijuluki sebagai Deandels NTT ini.)*/DebyAbineno

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap