
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak seluruh Bupati dan Walikota di NTT agar bersama dengan BKKBN dalam satu gerak menjadi satu kesatuan tim kerja mengatasi stunting. Semua elemen itu mesti bekerja dalam kobaran semangat kolaborasi untuk memberikan yang terbaik demi menjaga martabat bangsa Indonesia, khususnya provinsi NTT dan seluruh Kota dan Kabupaten.
“Dengan kerja kolaboratif semua kita bisa berbangga karena sedang menolong orang lain yang mengalami kesulitan. Menolong orang lain adalah menolong diri kita sendiri, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” sebut Gubernur Laiskodat ketika membuka acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN-PASTI) bersama Kepala BKKBN Republik Indonesia, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) di Hotel Aston Kupang, Jumat (4/3/2022).
Gubernur Laiskodat mengatakan, lambatnya penimbangan terhadap balita di 16 Kabupaten/Kota di NTT serta input data yang lambat ke aplikasi ePPGBM berdampak pada jumlah stunting di NTT menjadi meningkat. Data per Februari 2022, jumlah kasus stunting di NTT mencapai 23,4 %.
Itu pasalnya, Gubernur Laiskodat meminta komitmen dan keseriusan para bupati dan walikota di NTT sebagai pemimpin daerah untuk turun langsung ke desa-desa dan kelurahan. “Berundinglah dengan kepala desa, lurah dan camat agar bagaimana melakukan propaganda pergerakan untuk penyelesaian percepatan penurunan angka stunting,” sebut Gubernur Laiskodat.
Ia juga mendesak agar dilakukan pendataan angka kehamilan di desa dan kolektif per Kabupaten/Kota di NTT harus selalu update dan benar.
Gubernur Laiskodat menyampaikan terimakasih kepada BKKBN Provinsi NTT yang telah bekerja dengan baik sehingga Total Fertility Rate (TFR) tahun 2020 sebesar 3,27 turun menjadi 2,97 sekarang.
“Diperlukan komitmen pemimpin daerah yang peduli dan mau bekerja serius, karena jika rancangan kerja, sumber daya manusia maupun anggaran sudah ada, tetapi tidak ada penurunan angka stunting, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh bekerja,” ujar Gubernur Laiskodat.*/DebyA
Editor: Laurens Leba Tukan