KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Terobosan yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT dengan melakukan pinjaman daerah di PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berhasil membangun jalan di Kabupaten Flores Timur sepanjang 36,76 Km dengan total anggaran sebesar Rp 70.303.500.000. Ruas jalan itu dibangun dengan sistim kontrak multi years sejak tahun 2020 dilanjutkan tahun 2021 dan hingga kini di tahun 2022.
“Pada tahun 2020, ruas jalan yang kita kerjakan melalui dana Pinjaman Daerah di PT SMI adalah ruas Waiwerang-Sagu sepanjang 4,80 Km dengan anggaran sebesar Rp 4.586.000.000 dengan konstruksi GO,” sebut Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Maksi Nenabu kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (1/3/2022).
Dijelaskan Maksi Nenabu, untuk tahun 2021 yang berkelanjutan hingga tahun 2022, Kabupaten Flores Timur keciprat pembangunan jalan di tiga daratan yaitu Adonara, Solor dan Flotim daratan. “Total di Flotim pengerjaan jalan sepanjang 36,76 Km, dengan dana Rp 70,3 miliar. Rinciannya di Solor ruas Ritaebang – Podor – Lamakera sepanjang 18,20 Km dengan anggaran sebesar Rp 34,8 miliar. Di Adonara penanganan 2 ruas yaitu Wailebe-Baniona-Waiwerang sepanjang 5 Km dengan anggaran 9.562.500.00 dan ruas Wiwerang-Sagu sepanjang 2,81 Km dengan anggaran 5.374.125.000. Sedangkan di Flotim daratan ada di ruas Mudajebak-Lato-Wairunu sepanjang 9,75 Km dengan anggaran Rp 18.646.875.000 dan ruas jalan Watowiti-Waiklibang sepanjang 1 Km dengan anggaran Rp 1.912.500.000,” jelas Maksi Nenabu.
Kadis Maksi Nenabu mengatakan, semua ruas jalan yang dikerjakan sejak tahun 2021 hingga tahun 2022 yag menggunakan dana pinjaman daerah di PT SMI dikerjakan dengan konstruksi HRS. Untuk diketahui, HRS atau lapis tipis aspal beton (Lataston) merupakan salah satu lapis perkerasan jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras, agregat dengan gradasi timpang, dan bahan pengisi (filler) yang dicampurkan, dihamparkan, dan dipadatkan pada suhu dan kondisi tertentu dengan ketebalan antara 2,5 sampai 3 cm.
Tentang pembangunan jembatan Waiburak, Kadis Maksi Nenabu mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Balai Jalan. “Rencananya akan diprogramkan di Balai Jalan. Kalau saya tidak salah, jembatan itu rsak akibat badai seroja waktu lalu,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan