WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Ikatan Keluarga Besar Sumba (IKBS) menggagas sebuah diskusi virtual yang sangat menarik berkaitan dengan hajat hidup seluruh masyarakat Sumba. Diskusi yang dipandu oleh Sekjen IKBS Celestinus Rade pada Minggu (27/2/2022) itu membahas penanganan hama belalang kumbara yang melahap ratusan hektar lahan pertanian warga di Pulau Sumba.
IKBS menghadirkan Dirjen Tanaman Pangan Kementrian RI, Suwandi dan dua anggota DPR RI yaitu Ansi Lema dan Ratu Wulla. Hadir pula dua bupati di Sumba yaitu Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu dan Bupati Sumba Timur Kristofel Praing. Turut hadir para tokoh Sumba, Ketua WAHLI NTT, Umbu Wulang serta sejumlah aktivis lingkungan dan juga para petani dan penyuluh pertanian di Sumba.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu punya metode sendiri agar warganya yang mayoritas petani itu tetap survive meski lahan jagungnya diserang hama belalang. Ia mengajak para petani di wilayahnya untuk menanam sorgum unggulan dan kacang-kacangan sebagai tanaman peganti jagung. “Tanaman padi yang kena hama belalang seluas 48,55 Ha dari total 5.400 Ha yang tertanam. Sedangkan lahan jagung yang kena hama belalang seluas 439,12 Ha dari total lahan 4.600 Ha, sehingga total luas tanaman yang terdampak hama belalang seluas 487,67 Ha,” sebut Bupati Paulus dalam webinar yang digagas IKBS.
Itu pasalnya, selain terus berupaya untuk membasmi hama belalang dengan cara penyemprotan, Bupati Paulus juga mengalihkan tanaman dari komoditi jagung dan padi ke tanaman sorgum dan kacang-kacangan yang tidak dimakan belalang.
Bahkan saat ini Bupati Paulus gencar melakukan panen raya jagung pada program Food Estate atau lumbung pangan Nasional. “Habis panen jagung langsung tanang jagung kedua atau tanam kacang-kacangan untuk mencapai IP 200 atau IP 300. Selaian memenuhi target panen mencapai 7-8 ton/Ha, tetapi target Indeks Pertanaman (IP) 200 sampai IP 300 sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi saat berkunjung ke Sumba Tengah tahun lalu, bahwa harus Padi-Padi-Jagung atau Padi-Padi-Kacang-kacangan,” ujarnya.
Kesempatan itu, Bupati Paulus meminta Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI agar memfasilitasi bibit sorgum dan kacang-kacangan yang berkualitas untuk bisa membantu petani Sumba Tengah. Ia juga meminta Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil NTT, Ansi Lema agar terus mendorong Kementrian Pertanian agar membantu mengatasi persoalan pertanian di Sumba Tengah.
Dirjen Tanaman Pangan Kementrian RI, Suwandi mengatakan, pihaknya terus mengikuti perkembangan serangan hama belalang di Sumba. Bahkan ia berkali-kali meninjau langsung kondisi di lapangan. “Kita terus mersepons setiap persoalan yang dihadapi petani kita di Sumba. Kami juga terus membantu Pemda dan petani Sumba untuk mengatasi hama belalang selain menggunakan petsisida kimia juga mencoba menggunakan bahan yang ramah lingkungan, bahkan bisa dibuat sendiri oleh masyarakat,” katanya.
Ia juga menyatakan kesiapannya untuk membantu petani Sumba Tengah berkaitan dengan benih unggul sorgum dan kacang-kacangan seperti permintaan Bupati Sumba Tengah.
Anggota Komisi IV DPR RI, Ansi Lema menegaskan, selaku wakil rakyat ia akan terus mengawal semua kebijakan Pemerintah Pusat dalam mengatasi masalah pertanian di Sumba terutama serangan hama belalang. Menurut Ansi Lema, pendekatan penanganan hama belalang di Sumba harus dilakukan dalam perspektif ekologis. “Perlakuan kita terhadap alam, akan megembalikan alam memperlakukan kita juga sebagaimana mestinya. Saya sepakat dengan adanya kesamaaan pandangan tentang upaya pencegahan hama belalang dengan salah satu cara melucuti semua senjata yang selama ini digunakan untuk mematikan predator alam yaitu burung, melalui peraturan daerah seluruh Sumba,” sebutnya.
Anggota DPR RI asal Sumba, Ny. Ratu Wulla mengatakan, siap bersinergai dan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat Sumba.
Ketua Umum IKBS Hermanus Dona mengatakan, hama belalang yang terjadi telah memeprsatukan para tokoh Sumba. “Pertemuan ini memberikan harapan kepada kita semua agar terus bersatu bukan hanya untuk tangani belalang saja tetapu untuk berbagai persoalan. Tentang Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) kami dati IKBS siap bekerja sama dengan Kementrian Pertanian,” sebut Hermanus.***Laurens Leba Tukan