Petani Milenial di Sumba Tengah Sinergikan Food Estate dan Hortikultura dengan Irigasi Tetes

423
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika bersama para petani milenial di Desa Tanamodu, Kecamatan Katiku Tana Selatan melakukan panen cabai yang dikembangkan dengan sistim irigasi tetes, Jumat (25/2/2022). Foto:PKP-SumTeng

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Para pemuda milenial di Desa Tanamodu, Kebupaten Sumba Tengah yang tergabung dalam Kelompok Horti Milenial Praikisi mengembangkan aneka tanaman hortikultura dengan sistim irigasi tetes. Kelompok tani milenial produktif ini merupakan satu-satunya kelompok tani di Sumba Tengah yang memperkenalkan sistem irigasi tetes pada budidaya tanaman hortikultura.

“Selama 3 tahun terakhir ini, sudah familiar saya mendengar istilah sistem irigasi tetes, namun belum ada satu pun petani di Sumba Tengah ini yang mencoba menerapkannya. Hari ini saya bisa melihat langsung teknologi sistem irigasi tetes yang diterapkan oleh kelompok tani Horti Milenial Praikisi. Saya meyakini akan terjadi perubahan besar terhadap pertanian di Sumba Tengah,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika bersama Wakil Bupati Daniel Landa dan para petani milenial dan masyarakat melakukan panen cabai di Desa Tanamodu, Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Jumat (25/2/2022).

Bupati Paulus mengatakan, suksesnya program Food Estate atau lumbung pangan Nasional tidak hanya terletak pada peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman. Namun semangat untuk perubahan itu yang menjadi kunci kesuksesan. “Kalau tidak ada semangat untuk berubah disertai motivasi dan inovasi maka tidak mungkin program Food Estate bisa berjalan hingga seperti sekarang ini. Oleh karena itu semangat Bapak, Ibu kelompok tani harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu,” sebutnya.

Ia menilai, program Food Estate yang berjalan di Kabupaten Sumba Tengah itu, kini mulai merambah ke sektor tanaman hortikultura. Pada tahun pertama dan kedua orientasi program Food Estate adalah tanaman pangan yaitu padi dan jagung. Namun kini sektor tanaman hortikultura telah berpadu dalam program food estate dan merambah ke tengah-tengah petani.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika bersama para petani milenial di Desa Tanamodu, Kecamatan Katiku Tana Selatan melakukan panen cabai yang dikembangkan dengan sistim irigasi tetes, Jumat (25/2/2022). Foto:PKP-SumTeng

“Ini membuktikan bahwa hortikultura punya andil besar dan menjadi motor penggerak untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Mengapa hortikultura harus dikerjakan, karena hortikultura merupakan penyanggah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kalau untuk ketahanan pangan ada beras dan jagung, tapi untuk mendatangkan peningkatan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat hortikultura yang berperan besar,” ujar Bupati Paulus.

Terpesona dengan semangat kerja para milenial itu, Bupati Paulus terus mendorong semangat petani dalam bekerja. Ia bahkan menghadiahkan traktor roda dua dan cultivator serta mesin pompa air untuk digunakan oleh kelompok tani Horti Milenial Praikisi agar pertanian hortikultura yang menggunakan sistem irigasi tetes ini terus berkelanjutan.

“Sebagai apresiasi, saya memberikan hadiah kepada kelompok tani ini yaitu traktor roda 2 dan cultivator serta mesin pompa air. Saya inginkan kelompok tani milenial ini menjadi icon bagi kelompok tani lainnya yang ada di seluruh wilayah Sumba Tengah untuk dapat menerapkan ilmu irigasi tetes, sehingga kedepan Sumba Tengah menjadi contoh bagi daerah lainnya kaitan hortikultura dengan sistem irigasi tetes,” sebut mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini.

Untuk diketahui, kebijakan Presiden Joko Widodo menghadirkan dan menetapkan Program Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Kabupaten Sumba Tengah semata karena berangkat dari angka kemiskinan yang tinggi yaitu 34%. Disamping itu juga, diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi tantangan pangan di Sumba Tengah dalam jangka panjang.

Setelah sukses di tahun pertama, program yang dirasa mulai membawa perubahan dalam peradaban pertanian di Kabupaten Sumba Tengah, kini terus gencar dilakukan dimana-mana.

Ketua Kelompok Tani Hotri Milenial Praikisi, Alfred Umbu Sabarua, S.ST mengatakan pertanian hortikultura sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Untuk itulah dirinya termotivasi untuk mencoba menerapkan ilmu irigasi tetes yang telah ia pelajari selama di israel.

“Melihat potensi yang ada, saya mencoba memulai meskipun dengan segala keterbatasan yang saya miliki. Namun tidak menyurutkan niat dan semangat saya untuk bekerja. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh dan diterpkan oleh kelompok tani lainnya di Sumba Tengah pada tanaman hortikultura,” katanya.*/PKPSumTeng

Editor: Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap