KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari di Kota Kupang dan sekitarnya mengakibatkan sebanyak 15 Kelurahan di ibu kota Provinsi NTT terkepung banjir.
Kepala Badan Penganggulangan Bencana (BPBD) Kota Kupang Ernest Ludji menyebut, pihaknya sudah melakukan pemantauan dan pendataan sejak pagi tadi di 6 kecamatan di Kota Kupang. “Data sementara terdapat 15 kelurahan terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi,” sebut Ernest kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (23/2/2022) malam.
Menurut Ernest, sesuai pantauannya, titik paling parah terjadi di RT 23, RW 007, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo tepatnya di belakang Gereja Menara Kesaksian. “Di sana air terperangkap di lokasi di belakang Gedung Gereja karena sudah tidak ada lagi saluran akibat pagar-pagar rumah warga yang dibangun. Di lokasi itu terdapat sekitar 10 rumah warga yang terendam banjir,” sebutnya.
Langkah darurat yang diambil BPBD Kota Kupang adalah mengevakuasi para warga terdampak di Gedung Gereja Menara Kesaksian Fatululi. “Tim BPBD Kota Kupang sudah lakukan evakuasi warga terdampak ke Gedung gereja tersebut. Logistik dan perlengkapan tidur seperti matras dan selimut juga sudah kami lengkapi di lokasi pengungsian sementara,” jelas Ernest.
Ia menghimbau kepada masyarakat yang ada di daerah rawan banjir untuk tetap tenang dan waspada. “Siapkan barang-barang berharga, surat-surat berharga, agar jika sewaktu-waktu harus evakuasi maka masyarakat sudah siap,” ujarnya.
Ernest juga meminta warga untuk terus memantau peringatan dini yang dikeluarkan oleh BPBD, BMKG dan Lurah maupun Perangkat Kelurahan setempat. “Jangan percaya dan jangan share berita hoax dari sumber yang tidak jelas,” tegasnya.
Ernest merincikan, wilayah Kota Kupang yang terdampak banjir diantaranya:
- Titik sumber luapan air
- Kecamatan Kota Lama
– Kali Kecil (belakang Pantai Timor) meluap menggenangi rumah warga di Kelurahan Tode Kiser.
– Kali Merdeka meluap menggenangi jalan dan rumah disepanjang jalan
- Kecamatan Oebobo
– Kali Gua Lourdes meluap menggenangi rumah warga dan jalan raya di Kelurahan Oebobo
- Kecamatan Kota Raja
– Kali Makarauw meluap akibat jebol pada tanggul di Kelurahan Kuanino
- Kecamatan Maulafa
– Kali Kelurahan Oebufu meluap
- Titik Lonsor
– Kelurahan Batuplat
– Kelurahan Oebufu
- Genangan air diseluruh Kota Kupang
Tentang Warga yang terdampak, Ernes merincikn,
- RT 13, 14, 24, 26, Kelurahan Kuanino Jumlah KK = ± 115 KK / 575 jiwa terdampak
- Kelurahan Batuplat Jumlah KK = 12 KK / 60 jiwa terdampak
- Kelurahan Naikoten I RT.23 Jumlah KK = 18 KK / 90 jiwa terdampak
- Kelurahan Fatululi RT.23 RW.07 Jumlah KK = 23 KK / 115 jiwa terdampak
- Kelurahan Oesapa Barat Rt.01/01 Jumlah KK = 1 KK / 5 jiwa terdampak
- Kelurahan NBD RT.05/03 Jumlah KK = 5 KK / 25 jiwa terdampak
- Kelurahan Kelapa Lima Jumlah KK = 7 KK / 35 jiwa terdampak
- Kelurahan Naikoten II RT.02/01 Jumlah KK = …KK / … jiwa terdampak
- Kelurahan Naikoten II RT.38 Jumlah KK = 7 KK / 35 jiwa terdampak
- Kelurahan Oebufu RT.14/003 Jumlah KK = 0 KK / 0 jiwa terdampak
- Kelurahan Tode Kiser Jumlah KK = 15 KK / 60 jiwa terdampak
- Kelurahan Alak Jumlah KK = 1 KK / 5 jiwa terdampak
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi bersama Tim Palang Merah Indonesia (PMI) NTT meninjau sejumlah titik luapan banjir di Kota Kupang.
Dilansir dari victorynews.id, Wagub Nae Soi menegaskan akan segera berkoordinasi dengan dinas dan pihak terkait untuk segera mengantisipasi banjir yang terjadi di sejumlah wilayah akibat hujan deras selama dua hari terakhir.
“Saya segera koordinasi dan besok kita tangani bersama. Masalahnya sebenarnya sederhana, sampah dikeruk supaya saluran air tidak tersumbat dan menimbulkan banjir,” sebut Wagub Nae Soi, Rabu (23/2/2022).
Dikatakan Wagub, pemerintah segera bertindak agar banjir tidak merugikan warga dan mengganggu aktivitas warga di musim penghujan.***Laurens Leba Tukan