Tak Punya Ambisi Politik, IIPG Tetap Setia Menemani Politisi Golkar di Medan Laga

239
Ketua Ikatan Isteri Partai Golkar (IIPG) Provinsi NTT, Ny. Asty Laka Lena didampingi Ketua IIPG Sumba Timur Vivi Fadaq dan Anggota Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur Rambu May serta Rambu Hamu ketika berbicara dalam forum Konsolidasi dan Sosialisasi Hasil Rakerda dan Rapimda serta Pertemuan Raya Milenial dan Perempuan NTT di Partai Golkar Kabupaten Sumba Timur, Jumat (18/2/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Secara organisatrois, Ikatan Isteri Partai Golkar (IIPG) terlepas secara struktur dari kelembagaan Partai Golkar. Meski demikian, lembaga yang terbentuk di jaman Ketua Umum DPP Golkar dipimpin Setya Novanto itu merupakan bagian tak terpisahkan dari perjuangan para kader Golkar dalam berbagai momentum politik.

“Kita di IIPG tidak punya cita-cita dan ambisi di politik tetapi kami mendukung penuh pasangan kami, bapa-bapak yang punya KTA Golkar,” sebut Ketua IIPG Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ny. Asty Laka Lena ketika tampil berbicara dalam forum Konsolidasi dan Sosialisasi Hasil Rakerda dan Rapimda serta Pertemuan Raya Milenial dan Perempuan NTT di Partai Golkar Kabupaten Sumba Timur, Jumat (18/2/2022). Asti Laka Lena mendampingi Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam acara yang sama sejak dari Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur.

Menurut Asty Laka Lena, meskipun pasangan atau suaminya hanya kader Golkar biasapun bisa menjadi pengurus dan anggota IIPG. “Kita mendorong dan mensuport teman-teman muda dan sahabat kami sesama peremuan di Partai Golkar yang punya perjuangan politik untuk wewujudkan cita-cita seperti Rambu May dan Rambu Hamu di DPRD Sumba Timur,” sebut Asry Laka Lena.

Kesempatan itu, mantan aktivis mahasiswi di Yogyakarta ini memperkenlankan Ketua IIPG Sumba Timur adalah Vivi Fadaq yang merupakan pasangan hidup Ketua Harian DPD II Golkar Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq. “Biasanya Ketua IIPG di Kabupaten dan Kota adalah isteri dari Ketua DPD II Golkar setempat, tetapi karena berbagai alasana bisa melakukan penunjukan untuk digantikan dengan yang lain. Mungkin karena Kesehatan, dan lainnya. Sedangkan meskipun ASN tidak menjadi masalah karena kita organisasi di luar partai. Kita hanya bersifat paguyuban atau perkumpulan,” jelas Asty Laka Lena.

Meski demikian, kondisi politik setiap daerah selalu berbeda seperti di Kabupaten Sumba Timur saat ini. Itu pasalnya,  untuk kepentingan kenyamanana maka bisa gantikan dengan sosok yang lebih netral.

Asty Laka Lena memberikan apresiasi kepada DPD I Golkar NTT yang telah memfasilitasi Pertemuan Raya Perempuan dan Milenial Golkar NTT di Kupang pada 4-6 Februari silam. “Ini pertama kali yang dilakukan oleh seluruh DPD I Golkar se Indonesia, Golkar NTT yang pertama kali buat pertemuan ini,” katanya.

Menurut Asty Laka Lena, pertemuan raya yang digelar itu menunjukan keseriusan DPD Golkar NTT dalam mewujudkan komitmennya memeperhatikan dan mengakomodir perempuan dan milenial dalam perpolitikan di NTT.

Dijelaskan, dalam momentum Pertemuan Raya itu, dari kalangan milenial dihadiri oleh AMPG dan AMPI sedangkan dari kelompok permapuan dihadiri oleh KKPG, HWK, Al Hidaya dan IIPG. Berbagai keputusan strategis disepakati dalam pertemuan raya itu untuk memberikan porsi lebih kepada kalangan perempuan dan milenial Golkar dalam setiap hajatan politik.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap