WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – “Ibu Kris yang memakai QRIS Bank NTT,” demikian ungkapan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menyaksikan langsung demo transaksi online antara Direktur Utama Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho dengan Kristina Dapatalu, pedagang ayam potong di pasar Weekarou, Kabupaten Sumba Barat, Senin (14/2/2022).
Kristina Dapatalu tanpa ragu mengajak Gubernur Laiskodat, Bupati Sumba Barat Yohanes Dade, Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho serta rombongan pejabat Provinsi NTT dan Sumba Barat untuk mampir ke lapak jualannya yang berada persis di belakang panggung pertemuan Gubernur Laiskodat dan para pedagang pasar. Ajakan Kristina itu disampaikan usai memberikan testimoni pribadinya sebagai salah satu nasabah pelaku usaha yang mendapatkan kemudahan pinjaman melalui Kredit Merdeka Bank NTT Cabang Waikabubak.
Setelah menyaksikan transaksi online melalui layanan QRIS Bank NTT, Gubernur Laiskodat meminta Bupati Sumba Barat, Yohanes Dade agar mengajak seluruh ASN serta para pelaku bisnis dan masyarakat Sumba Barat agar memanfaatkan layanan QRIS Bank NTT dalam setiap trasaksi di pasar. “Pak Bupati, segera dorong supaya belanja online seperti ini bisa berjalan di pasar agar tidak usah terlalu banyak tatap muka di pasar, semua bisa belanja online. Kita maskimalkan digitalisasi di pasar agar bisa berjalan dengan baik,” sebut Gubernur Laiskodat disambut setuju oleh Bupati Sumba Barat.
Kristina Dapatalu dalam testomoninya mengaku sangat terbantu dengan layanan Kerdit Merdeka oleh Bank NTT Cabang waikabubka. “Saya sebagai nasabah yang memanfaatkan pinjaman Kredit Merdeka Bank NTT, pertama saya meminjam pada awal tahun 2020 dengan nilai Rp 5 juta. Saya bayar angsuran 105.000 per minggu, untuk usaha kecil kios di pasar ini. Berjalannya waktu, saya menggunakan Kerdit Merdeka ini saya lancer untuk angsuran. Saya selesaikan 5 juta saya ajukan lagi yang besar sejumlah Rp 10 juta, dan sekarang baru berjalan 2 bulan untuk usaha ayam potong,” sebut Kristina.
Ia menyampaikan tersimaksih kepada Bank NTT Cabang Waikabubak atas bantuan layanan Kredit Merdeka. “Dana Rp 10 juta itu angsurannya tiap minggu, dan dikasih jangka waktu 2 tahun, tapi saya minta 1 tahun saja. Setorannya 1 minggu Rp 210 ribu, sehingga per bulannya Rp 800 ribu lebih yang sekarang sedang berjalan angsurannya tanpa bunga,” ujar Kristina sembari mengajak teman-temannya sesame pedagang di Pasar Warkerou untuk memanfaatkan layanan pinjaman Kredit Merdeka Bank NTT yang sangat membantu.
Untuk diketahui, terobosan cerdas dan populis Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk membangkitkan semangat dan harapan agar perekonomian masyarakat NTT menjadi lebih baik telah merambah hingga ke pelosok desa. Sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) pada Bank NTT, ide cerdas Gubernur Laiskodat yang dieksekusi dengan apik oleh manajemen Bank NTT telah menopang sebanyak 2.212 debitur yang mayoritas para pedagang dan pelaku UMKM serta industri kreatif serta petani.
Terobosoan dan ide cemerlang Gubernur Laiskodat itu berupa desain skim pembiayaan Mikro Merdeka. Melalui sentuhan permodalan itu, telah berhasil membebaskan masyarakat dari belenggu rentenir. “Total Penyaluran Kredit Mikro Merdeka secara konsolidasi pada 23 kantor cabang Bank NTT sudah mencapai Rp 11.643.450.000,- (Sebelas Milyar Enam Ratus Empat Puluh Tiga Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dengan total jumlah debitur sebanyak 2.212 debitur,” sebut Dirut Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho.
Disebutkan, dengan skim ini, masyarakat dan pelaku usaha dan para debitur bisa Merdeka dari Bunga, Merdeka dari Agunan dan Merdeka dari Rentenir, sehingga memudahkan para pelaku ekonomi dalam memperoleh permodalan dengan Mudah, Murah dan Cepat.***Laurens Leba Tukan