KEFAMENANU,SELATANINDONESIA.COM – Sebuah bangunan Gereja yang unik nan ikonik berdiri megah di tengah Kota Kefamenanu, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gereja Katolik yang kini jadi pusat wisata religius di NTT itu juga telah dilengkapi dengan Taman Doa Sta. Maria Immaculata. Telah ditahktakan pula Patung Bunda Maria Immaculata setinggi 16 meter jika dihitung dari dudukan pembangunan patung, sedangkan tinggi keseluruhan dari dasar setinggi 22 meter.
Di balik kemegahan Gereja Paroki St. Antonius Padua, Sasi, Kabupaten TTU dan hadirnya Patung Sta. Maria Immaculata ini ada keterlibatan banyak pihak mulai umat lintas agama, panitia dan pastor paroki serta Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr. Juga ada dua sosok bernama Aleks yaitu Alessadro Del Piero, dan Alexander Riwu Kaho.
Alessandro Del Piero, legenda hidup sepak bola dunia asal Italia itu punya peran besar terhadap pembangunan Gereja Katolik Sasi. Ia menyisihkan rejeki yang dimiliki untuk membangun Gereja yang kini viral di berbagai media sosial, yang dibangun menggunakan material batu alam Timor dengan tinggi tembok mencapai 7 meter berbentuk lingkaran.
Kendati Del Piero belum pernah hadir langsung di Gereja Katolik Sasi, namun pemain sepak bola hebat itu hadir melalui sebuah lonceng Gereja yang dibubuhi tandatangannya. Lonceng itu dikirim langsung Del Piero saat Gereja ini diberkati pada 16 Juni 2006 silam. Pembangunan Gereja St. Antonius Padua Sasi dilakukan selama 3 tahun sejak 2003. Gereja exotik ini adalah Pusat Paroki St. Antonius Padua sasi, namun banyak orang mengenalnya dengan Gereja del Piero.
Bagaimana hubungan antara umat paroki St. Antonius Padua Sasi di Kefamenanu dengan Del Piero di Italia? Dikutip dari MyTrip,com, rupanya, pastor paroki pertama di daerah ini dan yang merintis sekaligus mengawasi pembangunan Gereja megah ini adalah paman dari Del Piero yaitu Pastor Antonio Razzoli, OFM Conv.
Sedangkan, Aleksander Riwu Kaho yang kini Direktur Utama Bank NTT punya andil besar dalam pembangunan Taman Doa Sta. Maria Immaculata yang berada persis di depan Gereja ikonik itu. Dukungan Dirut Bank NTT itu dikatakan Uskup Atambua, Yang Mulia Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr ketika berbicara dalam kunjungan kerja Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Dirut Bank NTT Aleksander Riwu Kaho di Gereja itu, Sabtu (23/1/2022). “Terimakasih atas dukungan Bapak Gubernur NTT dan Bapak Dirut Bank NTT yang telah mendukung pembangunan taman doa dan Patung Sta. Maria Immaculata di Paroki St. Antonius Padua, Sasi,” sebut Uskup Atambua.
Disebutkan, pada tanggl 10 januari 2022 digelar konser rohani penggalangan dana yang didukung penauh oleh Dirut Bank NTT dan seluruh komponen keluarga besar bank NTT sehingga berhasil mengumpulkan dana hampir Rp 1 miliar. “Bapak Dirut Bank NTT sudah terlibat dengan umat dan panitia pembangunan Taman Doa ini sejak baru empat tiang berdiri. Saat itu Pak Aleks Riwu Kaho masih menjabat Direktur Dana Bank NTT, melakukan kunjungan di sini dalam sebuah pentas seni anak-anak OMK dan melihat potensi itu Bank NTT melakukan penggalangan dana bersama melalui launching album rohani lalu sehari kemudian beliau diberikan kepercayaan menjadi Plt. Dirut. Dari situ Pak Aleks terus memberikan dukungan hingga saat ini Taman Doa hampir rampung,” sebut salah satu panitia pembangunan.
Pastor Paroki St. Antonius Padua Sasi, Pater Jose Nitsae, OFMConv juga menyampaikan rasa tersimaksihnya atas dukungan yang diberikan oleh Dirut Bank NTT Aleksander Riwu Kaho untuk pembangunan Taman Doa Sta. Maria Immaculata. “Terimakasih atas dukungan Bapak Gubernur NTT, khususnya juga untuk Bapak Dirut Bank NTT dan keluarga besar Bank NTT dan semua donatur yang telah memberi dengan hati untuk pembangunan Patung Sta. Maria Immaculata dan Taman Doa ini. Kami akan terus mendoakan semua para donatur, agar terus mendapat berkat berlimpah dari Tuhan,” sebut Pater Jose Nitsae.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat itu mengajak semua pemimpin agama agar bersama-sama masyarakat khususnya di Kabupaten TTU untuk bekerja mengelola semua potensi dan kekayaan yang dimiliki di daerah agar terlepas dari belenggu kemiskinan. “Provinsi kita ini punya banyak kekayaan tetapi kekayaan yang kita miliki ini harus dikerjakan dengan kecerdasan. Jika hanya memiliki kekayaan saja tapi tidak dikerjakan maka kita akan tetap miskin. Dalam menghadapi tantangan itu kita butuh kolaborasi antara pemerintah dan lembaga agama,” sebutnya.
Gubernur Laiskodat menjelaskan, untuk memajukan daerah NTT maka dibutuhkan kinerja yang besar dari semua pihak dan terutama dimulai dalam mengubah mindset untuk berani bermimpi dengan cita-cita serta berani keluar dari zona nyaman untuk membangun daerah. “Untuk membawa perubahan kita tidak boleh berdiam diri di zona nyaman saja, kita perlu gerakan keras dan tegas. Saya meminta gereja untuk maju mendukung di saat Pemerintah hadir secara tegas di tengah masyarakat untuk memperjuangkan kesejahteraan,” katanya.
Saat itu, Gubernur Laiskodat juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 250 juta untuk pembangunan Taman Doa Sta. Maria Immaculata Paroki Sasi yang diterima oleh Uskup Atambua, Yang Mulia Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr.
Turut mendampingi Gubernur Laiskodat, Bupati TTU Djuandi David, dan Wakilnya Eusabius Binsasi, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi NTT, Samuel Halundaka, Kadis PUPR NTT Maxi Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Kadis Pendidikan Linus Lusi, Kadis Kesehatan dan Kependudukan dr. Mese Ataupah, Kadis Perindag M. Nazir, Kepala Badan Keuangan Daerah Zakarias Moruk, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT Pricilia Parera, serta Staf Khusus Gubernur Bidang Perindustrian dan Perdagangan Esau Kune, juga Badan Pengawas Rumah Sakit dr. Deby Baineno, dan Ketua Pokja Stunting Sarah Lerry Mboeik.***Laurens Leba Tukan