Cahaya Natal Dan Nikmat Muktamar NU: Kado Untuk Indonesia

367
Tuan Kopong MSF

Oleh Tuan Kopong MSF

Organisasi terbesar umat Islam Indonesia Nadhatul Ulama (NU) telah memiliki Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) yang baru untuk periode 2021-2026 yaitu: K.H. Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya.

Terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU yang ke-34 di Lampung Tengah yang dimulai pada 22-24 Desember 2021 mengingatkan saya akan sebuah pesan bijak bagi umat Katolik Indonesia untuk ikut memelihara Harapan bagi semua terutama bagi bangsa Indonesia.

“Saat ini semua orang sedang berada dalam situasi hidup yang sangat sulit. Yesus juga harus menempuh banyak cobaan untuk mencapai derajat yang mulia di mata Allah. Karena itu umat Kristiani (Katolik) pun perlu memelihara harapan dalam mengatasi kesulitan dan cobaan.” (Cosmas Christanmas: Yahya Cholil Staquf: Pelihara Harapan dalam Mengatasi Kesulitan dan Cobaan; hidupkatolik.com; 21 Januari 2021).

Tuan Kopong ketika berdiskusi tentang Moderasi Beragama Bersama Mahasiswa Universitas Islam Negri (UIN) Samarinda, 23/12/2021

Dalam sambutan perdananya; Gus Yahya Cholil menegaskan bahwa Muktamar NU adalah Nikmat NU karena selalu ada dinamika yang pada gilirannya membawa berkat bagi umat Islam, warga NU dan teristimewa bagi bangsa Indonesia. Harus diakui bahwa NU selalu menjadi nikmat berkat dan harapan bagi bangsa Indonesia teristimewa juga bagi umat Katolik.

Pelaksanaan Muktamar NU di sela-sela persiapan Natal oleh umat Katolik Indonesia dan berakhir menjelang Perayaan Malam Natal hari ini menjadi Kado Terindah bagi umat Katolik dan bangsa Indonesia bahwa Cahaya Harapan dan Nikmat NU dalam diri Ketum PBNU yang baru selalu menjadi Cahaya Harapan dan nikmat bagi bangsa Indonesia secara khusus bagi umat Katolik yang akan merayakan Hari Raya Natal.

Pesan bijak Gus Yahya Cholil pada Januari 2021 yang lalu mempertegas harapan umat Katolik untuk merayakan Natal dengan damai namun juga menjadi Inspirasi bagi umat Katolik sebagai Gereja Sinodal yang ikut merawat harapan bangsa Indonesia dalam mengatasi kesulitan dan cobaan dengan menjadikan perayaan Natal sebagai Cahaya Harapan dan Nikmat bagi semua orang terutama bagi bangsa Indonesia.

Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya dalam kidung pujian malam ini diiringi lahirnya Ketum PBNU yang baru: Gus Yahya Cholil menjadi lahirnya Harapan untuk bersama merawat perdamaian dan menjadikan Katolik serta NU sebagai nikmat bangsa Indonesia dalam Cahaya kelahiran Sang Fajar Baru yang menerangi kegelapan dan meneguhkan perdamaian.

Yesus Kristus yang adalah Allah menjadi Manusia dan Muktamar NU yang melahirkan Ketum Baru adalah sebuah perjalanan bersama, perjalanan Gereja Sinodal dalam dialog kemanusiaan, solidaritas, kebudayaan dan keutuhan ciptaan adalah kado terindah Natal untuk Indonesia.**Penulis adalah Rohaniwan Katolik asal Adonara, NTT Manila, 24 Desember 2021

Center Align Buttons in Bootstrap